Bola.com, Jakarta - Liverpool menghadapi misi berat saat berjumpa dengan Real Madrid di leg kedua babak perempat final Liga Champions 2020/2021.
Liverpool di leg pertama bertandang ke markas Madrid di Alfredo Di Stefano. Secara mengejutkan mereka dibantai dengan skor 3-1.
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, peluang Liverpool untuk lolos ke babak berikutnya belumlah tertutup sepenuhnya. Masih ada leg kedua di markas sendiri yakni di Anfield.
Liverpool tak boleh kebobolan di laga ini. Jika itu yang terjadi, mereka cukup menang 2-0 saja.
Jika mereka kebobolan sekali saja, maka Liverpool wajib untuk bisa mencetak minimal empat gol. Jika kebobolan dua kali, peluang comeback The Reds akan makin tipis.
Sekarang ini, ada sejumlah faktor yang bisa membantu Liverpool untuk melakukan comeback lawan Real Madrid. Apa saja itu?
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jago Comeback
Liverpool punya sejarah yang apik di pentas Eropa, khususnya di Liga Champions. Dan itu bukan hanya soal jumlah gelar juara yang mereka kumpulkan di ajang tersebut.
Liverpool bukan tim yang asing dengan istilah comeback. Mereka pernah dalam kondisi tertinggal namun kemudian bisa membalikkan situasi dan berbalik menang.
Beberapa comeback mereka sudah dikenal luas. Salah satu yang terkenal adalah di final Liga Champions 2005. Saat itu mereka tertinggal 3-0 dari AC Milan di babak pertama tapi di babak kedua mereka bisa menyamakan skor dan akhirnya berbalik menang via adu penalti.
Yang terbaru tentu saja pada musim 2019-20 kemarin. Di semifinal di leg pertama mereka tertinggal 3-0 dari Barcelona. Di leg kedua di Anfield, pasukan Jurgen Klopp berbalik menang telak 4-0.
Selain itu ada juga saat Liverpool bermain melawan Olympiakos pada tahun 2004. Lalu ada juga saat kompetisi Liga Champions belum berganti format, tepatnya pada tahun 1977 lawan St Etienne. Ini juga belum termasuk comeback-comeback mereka di ajang Eropa lain seperti di Liga Europa.
Advertisement
Ada Thiago Alcantara
Di leg pertama lalu, Liverpool tak memainkan Thiago Alcantara. Ia cuma jadi pelapis saja. Thiago kemudian baru masuk pada menit ke-42 menggantikan Naby Keita. Setelah itu permainan Liverpool sedikit membaik.
Thiago kemudian dicadangkan lagi saat Liverpool jumpa Aston Villa di Premier League. Ia baru masuk di babak kedua, pada menit ke-70.
Ini bisa menjadi indikasi Thiago bakal dimainkan sejak menit awal lawan Real Madrid. Sebab kondisi fisiknya tentu saja masih oke dan bugar.
Hadirnya Thiago bisa membantu Liverpool membongkar pertahanan Madrid dengan umpan-umpan akuratnya. Selain itu belakangan ini ia juga mulai nyetel dan mulai aktif ikut menyerbu kotak penalti lawan meski belum menghasilkan gol sama sekali. Bisa jadi ia akan pecah telur di laga ini.
Potensi Combo 4 Penyerang
Sebelumnya saat melawan Aston Villa, Liverpool tidak memainkan Sadio Mane sebagai starter. Jurgen Klopp memainkan Roberto Firmino sejak menit pertama.
Firmino kemudian ditarik keluar setelah bermain 75 menit. Ia digantikan oleh Mane.
Kondisi fisik keduanya kini tentu cukup oke untuk menghadapi duel lawan Madrid ini. Jadi ada kemungkinan Klopp nanti bisa saja memainkan combo empat penyerang sekaligus; Firmino, Mane, Mohamed Salah, dan Diogo Jota.
Ini bisa dilakukan demi mendesak pertahanan Madrid. Selain itu juga sekaligus demi menyumbat para pemain di lini tengah seperti Toni Kroos dan Luka Modric untuk mengirimkan umpan panjang ke depan seperti di leg pertama lalu.
Tugas ini tentu sempurna untuk pemain seperti Firmino, yang sering turun ke bawah untuk membantu tim bertahan. Sementara itu Mane dan Salah bisa membantu tim bertahan sekaligus menyerang dari sayap seperti biasanya. Sementara itu Jota bisa fokus menekan lini belakang Madrid.
Advertisement
Modal Positif di Anfield
Liverpool musim ini sempat bapuk ketika bermain di kandang sendiri, khususnya di Premier League. Dari delapan pertandingan terakhirnya di kandang, mereka tak pernah meraih kemenangan.
Bahkan di enam laga terakhirnya, mereka selalu menelan kekalahan. Terakhir saat ditekuk oleh Fulham.
Namun tren negatif itu telah berakhir. Liverpool akhirnya bisa meraih kemenangan lagi saat jumpa Aston Villa. Meski dengan susah payah, namun mereka berhasil unggul 2-1.
Liverpool saat itu sempat tertinggal satu gol lebih dahulu. Namun mereka bisa comeback dan menang 2-1 berkat gol dari Mohamed Salah dan Trent Alexander-Arnold.
Sebelum itu, saat bermain di Liga Champions mereka juga berhasil memetik kemenangan. Di laga terakhirnya di Anfield, Liverpool berhasil membekuk RB Leipzig dengan skor 2-0 berkat gol Salah dan Sadio Mane.
Eksploitasi Odriozola
Kabar buruk menimpa Real Madrid saat melakoni duel El Clasico melawan Barcelona. Bek kanan mereka yakni Lucas Vazquez mengalami cedera.
Ia dipastikan tak akan bisa bermain di leg kedua di Anfield lawan Liverpool nanti. Itu artinya Madrid kemungkinan akan mengandalkan Alvaro Odriozola sebagai ganti Vazquez.
Ini bisa menjadi celah bagi Liverpool untuk melakukan serangan. Sebab musim ini bek 25 tahun itu jarang bermain. Total sejauh ini ia baru merumput sebanyak enam kali saja.
Ia pun cuma bermain penuh dalam dua laga saja. Yang pertama di La Liga lawan Levante dan lawan CD Alcoyano di babak ketiga Copa del Rey. Semuanya berakhir dengan kekalahan bagi Madrid.
Minimnya kesempatan bermain itu tak lepas dari seringnya ia mengalami cedera. Odriozola sempat dihajar cedera betis, hamstring, dan memar di kakinya.
Dengan semua cedera itu dan minimnya menit bermain yang ia dapatkan di Real Madrid, ada kemungkinan Odriozola tak akan bisa bermain sesolid rekan-rekannya yang lain, khususnya Vazquez. Ini tak sekadar soal match fitness namun ia kemungkinan belum bisa mendapatkan ritme permainannya. Ia bisa menjadi santapan empuk bagi para penyerang Liverpool seperti Sadio Mane atau Diogo Jota.
Sumber: Transfermarkt/WhoScored/Soccerway
Disadur dari: Bola.net (Dimas Ardi Prasetya, published 14/4/2021)
Advertisement