Bola.com, Jakarta - Beberapa tim terbaik di Eropa dalam beberapa tahun terakhir dibangun di sekitar trio lini tengah yang solid. Perubahan taktik sepak bola modern kekinian ikut memengaruhinya.
Mayoritas tim saat ini bermain dengan pakem 4-3-3 atau 4-2-3-1, yang memungkinkan terjadinya kombinasi segitiga di lini tengah.
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Jamu PSBS Biak, PSS Sleman Incar Kemenangan Demi Menjauh dari Zona Merah BRI Liga 1
6 Klub Paling Boros Dalam Satu Dekade Terakhir: MU Jago Foya-Foya, tetapi Tetap Merana
Advertisement
Barcelona asuhan Pep Guardiola bisa dibilang tim paling hebat dengan mengandalkan trio lini tengah. Sementara itu, Zinedine Zidane telah mencapai kesuksesan luar biasa di Real Madrid dengan memainkan tiga gelandang berkarakter di lini tengah.
Kemitraan lini tengah berkembang ketika ada berbagai keahlian. Beberapa trio lini tengah terbaik di dunia memiliki kombinasi atribut defensif dan ofensif, yang memberikan keseimbangan buat timnya.
Berikut ini lima trio gelandang paling mematikan di abad 21.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Arturo Vidal-Andrea Pirlo-Claudio Marchisio (Juventus)
Penunjukan Antonio Conte sebagai pelatih Juventus pada 2011 mengantarkan era dominasi domestik untuk Nyonya Tua, dengan kesuksesan dibangun di lini tengah mereka.
Arturo Vidal bergabung dengan Juventus pada musim yang sama dengan bayaran sebesar £ 11,25 juta, sementara Andrea Pirlo didapat dengan bebas transfer dan Claudio Marchisio merupakan produk akademi. Ketiganya bergabung untuk membentuk basis yang efektif bagi Conte untuk membangun timnya, dengan ketiga gelandang itu memiliki keahlian yang bervariasi.
Pirlo adalah pengumpan, Vidal terkenal karena sifat agresifnya, serta archisio adalah sosok yang menyerang di lini tengah dengan kualitas teknik yang sangat baik. Juventus akan memenangkan tiga gelar liga berturut-turut di bawah manajemen Conte, dengan ketiga gelandang jadi poros permainan.
Advertisement
Steven Gerrard-Xabi Alonso-Javier Mascherano (Liverpool)
Tiga gelandang terbaik generasi modern bermain bersama untuk Liverpool dan hampir memenangkan gelar Premier League perdana buat Liverpool pada tahun 2009.
Trio lini tengah terbaik cenderung sangat seimbang. Seperti trio Juventus yang disebutkan di atas, Steven Gerrard, Xabi Alonso, dan Javier Mascherano semuanya sangat berbakat tetapi dengan cara yang berbeda.
Gerrard adalah bintang tim, produk akademi Liverpool yang bakat menyerang membuatnya menjadi ancaman kuat melawan tim mana pun di Eropa.
Mascherano, yang kemudian bermain sebagai bek tengah untuk Barcelona, adalah seorang gelandang bertahan yang tangguh dengan gaya permainan yang agresif. Dan terakhir, Alonso adalah pengumpan dari dalam, seorang pemain yang secara teknis mampu mengendalikan tempo permainan.
Skuad Liverpool 2008-2009 sangat dekat untuk menjadi juara Premier League sebelum akhirnya menutup kompetisi dengan margin empat poin di belakang Manchester United.
Frank Lampard-Claude Makelele-Michael Essien (Chelsea)
Jose Mourinho mendadak populer setelah Chelsea memenangkan gelar Premier League pada tahun 2005, musim pertamanya sebagai manajer klub.
Musim berikutnya, kedatangan gelandang asal Ghana Michael Essien dari Lyon dengan bayaran £ 34 juta semakin memperkuat posisi mereka. Essien akan membentuk kemitraan lini tengah yang menakutkan dengan Frank Lampard dan Claude Makelele. Chelsea asuhan Mourinho memenangkan Liga Inggris sekali lagi dengan menjadikan trio ini sebagai mesin permainan.
Pengaruh Makelele dalam posisi gelandang bertahan sangat terkenal, dengan peran yang sekarang dinamai Makelele Role. Lampard adalah pencetak gol yang produktif. Di sisi lain Essien mampu berkontribusi baik secara defensif maupun ofensif.
Pemain internasional Ghana adalah pesepakbola andal yang pada puncak kariernya adalah salah satu gelandang terbaik di Premier League.
Advertisement
Toni Kroos-Casemiro-Luka Modric (Real Madrid)
Toni Kroos, Casemiro dan Luka Modric saat ini bisa dibilang trio gelandang terbaik di dunia.
Real Madrid mencapai puncak dominasi di Eropa ketika mereka memenangkan tiga gelar Liga Champions berturut-turut di bawah manajemen Zinedine Zidane. Sementara mayoritas fokus tertuju pada Cristiano Ronaldo, sejatinya agresivitas lini tengah jadi kunci sesungguhnya permainan agresif Madrid. Kroos, Casemiro, dan Modric adalah mesin penghidup permainan Los Blancos.
Casemiro sekarang dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia. Sementara kualitas Kroos dan Modric sebagai penyuplai bola dan pengatur tempo permainan amat luar biasa.
Modric kini memasuki usia 35 tahun, layak ditunggu siapa yang akan menggantikan perannya di Real Madrid?
Â
Xavi-Sergio Busquets-Andres Iniesta (Barcelona)
Barcelona asuhan Pep Guardiola dipandang sebagai salah satu tim sepak bola terhebat dalam sejarah, dan pujian untuk sebagian besar kesuksesan luar biasa tim ini diberikan kepada trio lini tengah Xavi, Sergio Busquets dan Andres Iniesta.
Ketiganya adalah produk La Masia, akademi muda terkenal milik Barcelona. Sementara Xavi dan Iniesta menjadi anggota tim inti pertama, Busquets dipromosikan ke tim senior oleh Guardiola, yang melatihnya selama menjadi manajer Barcelona B.
Busquets dalam waktu kilat segera menjelma menjadi gelandang bertahan terbaik di dunia, sementara kemampuan Xavi dan Iniesta untuk mengontrol lini tengah dengan umpan mereka tak tertandingi. Dengan Lionel Messi memimpin lini depan, Barcelona asuhan Guardiola menjadi tim yang ditakuti.
Sumber: Sportskeeda
Advertisement