Bola.com, Jakarta - UEFA segera bergerak menghukum klub-klub yang mendeklarasikan Liga Super Eropa.
UEFA bersiap untuk mendepak tiga semifinalis Liga Champions musim ini, yakni Chelsea, Manchester City, dan Real Madrid dan menyerahkan gelar kepada PSG.
Baca Juga
Media Vietnam Ingatkan Negaranya untuk Mewaspadai Kekuatan Baru Diaspora Timnas Putri Indonesia
Sangat Optimistis! Timnas Indonesia Disebut Bisa Lolos ke Piala Dunia 2026 tanpa Perlu Lewat Putaran Keempat
Digilas Hong Kong pada FIFA Matchday November Jadi Cambuk Filipina demi Bisa Moncer di Piala AFF 2024
Advertisement
Chelsea, Manchester City, dan Real Madrid merupakan tiga di antara 12 klub yang akan memberontak dengan mengikuti liga tandingan bertajuk European Super League atau Liga Super Eropa.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menyebut 12 klub itu komplotan ular yang meludahi wajah para penggemar sepak bola. Ceferin marah atas keserakahan, keegoisan, dan narsisme 12 klub tersebut.
“Saya mengatakan mereka tidak akan bisa bermain di kompetisi kami, tapi saya tidak tahu kapan," katanya.
“Hal ini baru bagi kami. Kami mungkin naif karena tidak tahu kami memiliki beberapa ular di dekat kami, tetapi sekarang kami tahu dan sedang mengatasinya dan akan segera mengambil tindakan hukum," imbuhnya.
“Masih belum jelas. Itu adalah bagian dari penilaian hukum. Kami ada rapat besok dan masih terlalu segar untuk mengetahui apa yang akan terjadi. Kami akan menginformasikannya kepada Anda."
Manchester United dan Arsenal yang termasuk dalam 12 klub pengikut Liga Super Eropa, juga akan dikeluarkan dari Liga Europa.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemain Jadi Korban
Pemain akan menjadi korban dari keputusan klub-klub itu mengikuti liga tandingan. UEFA akan memberi sanksi pemain yang terlibat di Liga Super Eropa, dengan melarang tampil di kompetisi internasional.
“Kami memahami bahwa beberapa pemain mungkin terjebak dalam situasi yang sulit. Tapi jika terwujud dan kami melarang para pemain, mereka akan berpikir dua kali sebelum menandatangani kontrak dengan klub seperti itu."
“Ini adalah proposal memalukan, mementingkan diri sendiri dari beberapa klub terpilih yang didorong murni oleh keserakahan di atas segalanya. Liga Super hanya tentang uang," katanya.
Sumber: The Sun
Advertisement