Bola.com, Jakarta - Manchester United menelah pil pahit. Anak asuh Ole Gunnar Solksjaer dipaksa menutup musim 2020/2021 dengan kekalahan pahit.
Bagaimana tidak, skuad Setan Merah yang begitu diunggulkan justru takluk dari Villarreal di final Liga Europa 2020/2021.
Baca Juga
Advertisement
Kamis (27/5/2021) dini hari WIB, duel sengit di Gdansk terkunci dengan skor imbang 1-1 selama 120 menit. Laga pun berlanjut ke adu penalti, keberuntungan sangat berpengaruh.
Sayangnya kali ini Manchester United sedang sial, tepatnya sang kiper, David De Gea. De Gea jadi penendang penentu ke 11 setelah semua penalti sebelumnya masuk.
Sepakan De Gea lemah, dihentikan kiper lawan dengan mudah. Villarreal pun bersorak, sedangkan Manchester United tertunduk lesu. Laga ini pun menyisakan setidaknya lima pelajaran penting.
Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Manchester United Gagal Lagi
Ini final pertama Ole Gunnar Solskjaer selama melatih Manchester United, sayangnya final pertama tak berujung trofi pertama.
MU kembali menutup musim dengan rasa kecewa. Lagi-lagi nyaris juara dan nyaris saja jelas tidak cukup untuk ukuran klub sebesar MU.
Tercatat, sudah 4 tahun MU puasa trofi. Terakhir mereka merasakan mengangkat trofi ketika Jose Mourinho menuntun timnya menjuarai Liga Europa 2017.
Advertisement
2. Solksjaer Masih Tanpa Trofi Bersama Manchester United
Dalam masa empat tahun tanpa trofi tersebut, 2,5 tahun terakhir berjalam bersama Ole Gunnar Solskjaer.
Sudah 2,5 tahun Solskjaer menukangi Manchester United, belanja banyak pemain top, didukung dan diyakini sudah mengembangkan tim.
Sayangnya, perkembangan itu belum dibarengi trofi. Solskjaer mulai kehabisan waktu, trofi adalah tiket untuk bertahan melatih Manchester United.
3. Memori Buruk Manchester United dengan Adu Penalti
Manchester United punya hubungan buruk dengan adu penalti. Menurut Opta, Setan Merah selalu kalah dalam 6 dari 7 kesempatan adu penalti terakhir.
Catatan ini pun diperburuk dengan riwayat David De Gea. Kiper Spanyol ini tidak pernah menepis penalti sejak tahun 2016 lalu.
Kali ini De Gea harus kebobolan 11 penalti tanpa menepis satu pun.
Advertisement
4. Kesialan David De Gea
Adu penalti adalah soal keberuntungan dan kali ini De Gea sedang sial. Dia kebobolan 11 penalti, lalu maju sebagai penendang ke-11 MU.
Sayangnya sepakan De Gea terlalu lemah dan mudah dihentikan lawan. Kali ini, MU gagal juara karena De Gea.
Kiper Spanyol ini menjalani musim yang tidak terlalu baik di level pribadi. De Gea banyak absen dan mulai kalah bersaing.
5. Unai Emery Rajanya Liga Europa
Liga Europa adalah panggungnya Unai Emery. Pelatih senior Spanyol ini punya riwayat apik sebagai pelatih tersukses di kompetisi kasta kedua Eropa.
Emery mengoleksi 4 trofi Liga Europa, 3 bersama Sevilla, 1 bersama Villarreal. Dia pun pernah menuntun Arsenal sampai ke final, sayangnya gagal jadi juara.
Sumber: Bola.net
Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, Published 27/05/2021)
Advertisement