Bola.com, Jakarta - Chelsea juara Liga Champions 2020-2021 usai mengalahkan Manchester City di partai final Stadion Dragao di Porto, Portugal, Minggu (3/5/2021) dini hari WIB. Sosok KaiĀ Havertz yang menjadi pahlawan Chelsea.
Satu gol yang ia lesakkan pada menit ke-42 sudah cukup bagi Chelsea untuk mengalahkan Manchester City. The Blues pun berpesta mengangkat trofi Si Kuping Besar untuk kali kedua, setelah tahun 2012.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya membawa Chelsea menjuarai Liga Champions musim ini, gol Havertz tersebut membuat sang pemain mengukir rekor di kompetisi antarklub elite Benua Biru. Havertz menjadi pemain Jerman pertama yang mencetak gol pada final Liga Champions setelah terakhir kali Ilkay Guendogan melakukannya pada 2013.
KaiĀ Havertz (21 tahun 352 hari) juga merupakan pemain termuda Jerman yang mencetak gol pada partai final Liga Champions setelah Lars Ricken (20 tahun 322 hari) dalam laga Borussia Dortmund Vs Juventus pada 1997.
Gol semata wayang Havertz pada final Liga Champions kontra Manchester City pun menjadi pembuktian penyerang serbabisa asal Bayern Leverkusen tersebut. Ia sempat dicap rekrutan gagal The Blues.
Havertz dibajak Chelsea dari Bayer Leverkusen pada bursa transfer musim panas dengan mahar transfer 80 juta euro (Rp1,3 triliun). Ia melesat menjadi pemain termahal Chelsea.
Sayang, kinerjanya cenderung bapuk. Pada periode September hingga Desember 2020, Havertz cuma bisa mencetak satu gol dan dua assist dari 13 penampilan di Premier League, kompetisi teratas Liga Inggris.
Gara-gara belanja mahal Havertz dan sejumlah pemain lainnya, Frank Lampard dipecat bos besar Chelsea, Roman Abramovich, yang tak senang skuat mewah The Blues terhuyung di papan tengah Liga Inggris.
Banyak suporter Chelsea menilai harga HavertzĀ ketinggian. Usianya masih terlalu muda, Chelsea telah melakukan perjudian salah ketika merekrutnya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kepercayaan Pelatih
Kedatangan pelatih baru, Thomas Tuchel, membawa berkah bagi KaiĀ Havertz. Pelatih asal Jerman itu pelan namun pasti bisa membangkitkan kepercayaan diri sang wonderkid yang juga berasal dari satu negara.
Havertz pun menjadi salah satu pemain kunci ketika Chelsea mengalahkan Real Madrid dengan skor 2-0 pada leg kedua semifinal Liga Champions. Pada pertandingan tersebut, Havertz menjadi starter dan berperan terhadap gol pembuka The Blues yang dicetak kompatriotnya juga asal Jerman, Timo Werner.
Sukses Thomas membalikkan kinerja Havertz dipuji Rio Ferdinand, legenda Manchester United yang menjadi pundit BT Sports.
"Untuk melakukan apa yang telah dia lakukan di pertengahan musim tidak mudah. Ia seorang pesulap. Para pemain Chelsea bermain sebagai tim, tidak ada lagi cerita mereka mengedepankan ego individu. Mereka terus bergerak maju sejak pertengahan musim.Ā Dia datang ke negara ini dan bertanding melawan tim asuhan Pep Guardiola tiga kali musim ini dan memenangkan ketiganya."Ā
Advertisement
Jawaban Nyeleneh
Kapten Chelsea, Cesar Azpilicueta memuji setinggi langit penyelesaian akhir Kai Havertz.
"Ia sangat tenang. Tidak hanya itu. Dia berlari seperti orang gila! Itulah mengapa dia pantas mendapatkan ini. Saya datang ke sini pada tahun 2012 setelah kemenangan Liga Champions. Saya ingin mengulangi kesuksesan Liga Champions dengan saya terlibat di dalamnya. Luar biasa. Keluarga saya ada di sini. Ini hari yang spesial dan spesial," kata bek asal Spanyol itu.
Ā Saat ditanya reporter televisi tentang perasaannya Kai memberi jawabannya nyeleneh.
Dimulai pernyataan sang reporter: "Kamu adalah pemain termahal Chelsea sepanjang sejarah..." Dengan enteng ia berkomentar, "Saya tidak perduli **** (melontarkan umpatan) tentang itu. Yang penting sekarang saya juara Liga Champions."
Sumber: BBC, Sportbible