Sukses


Bawa Chelsea Juara Liga Champions, Nasib Thomas Tuchel Bakal Seperti Roberto di Matteo?

Bola.com, Jakarta - Thomas Tuchel berhasil membawa Chelsea menjuarai Liga Champions musim ini. Manajer asal Jerman itu pun mengikuti jejak Roberto Di Matteo yang lebih dulu membawa The Blues mengangkat trofi Si Kuping Besar.

Tuchel mulai dipercaya menangani Chelsea pada 26 Januari 2021. Mantan pelatih Paris Saint-Germain itu menggantikan peran Frank Lampard yang dipecat menyusul hasil buruk The Blues di sejumlah ajang.

Dalam kurun waktu kurang dari lima bulan, Thomas Tuchel berhasil memimpin Chelsea menembus final Liga Champions musim ini. Tim London Biru sukses membungkam Atletico Madrid (16 besar), FC Porto (perempat final), dan Real Madrid (semifinal) untuk meraih tiket ke partai puncak.

Pada laga final, Chelsea bersua Manchester City di Estadio do Dragao, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB. Berstatus tim underdog, The Blues berhasil membungkam City berkat gol Kai Havertz pada menit ke-42.

Berhasil membawa Chelsea mengangkat trofi Si Kuping Besar, Thomas Tuchel mengaku bangga. Dia pun berjanji bakal mempersembahkan lebih banyak gelar untuk The Blues.

"Banyak pemain muda yang meraih kesuksesan besar ini dan sekarang adalah tantangan besar bagi Chelsea untuk tetap lapar gelar, dan terus berjuang meraih trofi yang berikutnya," kata Thomas Tuchel.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Ikuti Jejak Roberto Di Matteo

Pencapaian Thomas Tuchel bersama Chelsea membuat publik teringat dengan sosok Roberto Di Matteo. Pelatih asal Italia itu juga memimpin Tim London Biru merengkuh gelar juara Liga Champions dalam waktu singkat.

Mulai mengasuh Chelsea pada 4 Maret 2012, Di Matteo sukses membawa timnya lolos hingga ke final Liga Champions 2011/2012. Bersua Bayern Munchen di Allianz Arena pada 19 Mei 2012, The Blues berhasil merengkuh kemenangan.

Chelsea awalnya tertinggal lebih dulu setelah Thomas Muller mencetak gol pada menit ke-83. Namun lima menit berselang, Didier Drogba berhasil membawa The Blues menyamakan kedudukan berkat sundulannya.

Skor 1-1 pun bertahan hingga laga berjalan 120 menit, dan penentuan pemenang dilakukan lewat adu penalti. Pada babak tos-tosan, Chelsea akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 4-3.

"Sepak bola, dan kehidupan, terkadang tidak dapat diprediksi dan gila. Saya tidak berpikir ada yang bisa memprediksi ini," kata Di Matteo selepas pertandingan.

"Kami mengalami musim yang sulit dan untuk menyelesaikan seperti ini luar biasa. Saya sangat senang untuk para pemain, mereka telah bekerja sangat keras untuk ini begitu lama," lanjut Roberto Di Matteo yang ketika itu berstatus sebagai caretaker.

3 dari 3 halaman

Nasib Thomas Tuchel Bakal Seperti Roberto Di Matteo?

Berhasil membawa Chelsea menjuarai Piala FA dan Liga Champions 2011/2012, Roberto Di Matteo mendapatkan kontrak permanen dari manajemen klub. Di Matteo mendapatkan kontrak berdurasi dua musim pada 13 Juni 2012.

Sayangnya, karier Roberto Di Matteo bersama Chelsea tak bertahan lama. Dia gagal mendongkrak performa The Blues pada awal musim 2012/2013.

Dari 21 pertandingan yang dijalani, Di Matteo hanya mampu membawa Chelsea meraih 11 kemenangan, empat hasil imbang, dan menelan enam kekalahan. Takluk dari Juventus dengan skor 0-3 pada laga lanjutan Grup E Liga Champions, 20 November 2012 membuat Roberto Di Matteo harus angkat kaki dari Stamford Bridge.

Lantas, apakah Thomas Tuchel bakal bernasib sama dengan Roberto Di Matteo? Kita tunggu saja. Satu yang pasti, kini Chelsea layak bergembira setelah Tuchel sukses mempersembahkan titel Liga Champions.

Sumber: Berbagai sumber

Video Populer

Foto Populer