Bola.com, Hanoi - Rencana operator V.League 1, VPF, untuk menunda kompetisi musim 2021 hingga Februari 2022 menuai respons keras dari para peserta. Sejumlah klub tidak sepakat dengan konsep kasta tertinggi di Liga Vietnam tersebut, sebab kemungkinan terburuknya, tim bisa bangkrut.
Media Vietnam, VN Express, mengabarkan mayoritas tim tidak diajak berembuk terkait rencana penundaan V.League 1. Klub juga bakal menjerit karena masih harus menggaji pemain sampai Liga Vietnam dilanjutkan pada tahun depan.
Advertisement
"Kalau Liga Vietnam ditunda hingga tahun depan, kami tidak tahu apakah harus merumahkan atau mempertahankan pemain tanpa bermain," kata seorang pemimpin klub V.League 1, Senin (19/7/2021).
"Apalagi kontrak pemain asing biasanya habis di akhir tahun. Jika diperpanjang hingga tahun depan. Kami harus bernegosiasi lagi dengan mereka."
"Singkatnya, setiap tim harus membayar gaji dan mempertahankan pemain tetapi mereka tidak bisa bermain. Ini masalah besar bagi kami," demikian curahan hati pemimpin tim tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tinggal Menunggu Pengesahan
Berkat rekomendasi dari Komite Penyelenggara V.League, VPF berniat untuk menangguhkan V.League 1 musim ini.
Rencana penundaan V.League 1 telah disetujui oleh enam dari tujuh anggota Dewan Direksi VPF pada Sabtu (17/7/2021) dan tinggal menunggu ketuk palu dari Asosiasi Sepak Bola Vietnam (VFF).
"Tujuh bulan kami harus menunggu. Banyak klub yang tidak setuju dengan rencana VPF," kata seorang CEO peserta V.League 1 yang lain.
"Klub akan bangkrut. Kalau VPF berkomitmen kompetisi diputar pada Februari 2022 dan pandemi ini berakhir, mereka harus berkomitmen keuangan kepada klub."
"Jika tidak, Anda harus membatalkan kompetisi musim ini dan memulainya lagi pada tahun depan," jelas CEO klub tersebut.
Advertisement
Gara-gara COVID-19
V.League telah dihentikan sejak 7 Mei 2021 berkat temuan kasus COVID-19 pada satu pemain Song Lam Nghe An (SLNA).
Semula, VPF berencana kembali memutar V.League 1 pada 30 Juli 2021. Namun, niatan itu dibatalkan gara-gara permintaan dari Komite Penyelenggara V.League.
Selama dua bulan terakhir, para peserta masih berlatih di tengah vakumnya kompetisi. VN Express melaporkan bahwa banyak tim mengajukan saran untuk melanjutkan V.League 1 dengan sistem sentralisasi, namun bertepuk sebelah tangan.
Situasi di V.League 1 tak ubahnya seperti di Liga 1. Nasib kedua kompetisi sama-sama tidak jelas. Bedanya, kejuaraan di Vietnam sempat bergulir sejak Januari 2021, sementara di Indonesia belum sama sekali.
Sumber: VN Express