Bola.com, Tokyo - Timnas Brasil akan berjibaku melawan Spanyol untuk mempertahankan gelar di Olimpiade. Final sepak bola putra Olimpiade Tokyo 2020 tersebut akan digelar di Stadium Yokohama, Sabtu (7/8/2021).
Brasil dan Spanyol sama-sama telah berjuang sangat keras untuk lolos dari semifinal. Brasil melewati adangan Meksiko melalui kemenangan di babak adu penalti, sedangkan Spanyol butuh extra time untuk menyingkirkan tuan rumah Jepang.
Advertisement
Saat melawan Meksiko, lini serang Brasil dibuat tumpul, dan bermain 0-0 hingga extra time. Brasil kemudian menang adu penalti 4-1, di mana Dani Alves, Gabriel Martinelli, Bruno Guimaraes, dan Reinier semuanya sukses menjalankan tugas mereka sebagai algojo.
Di lain pihak, Spanyol menyudahi perlawanan Jepang berkat sebuah gol berkelas yang dicetak Marco Asensio di menit 115. Spanyol menang 1-0 dan lolos ke final.
Brasil adalah juara Grup D. Di Grup itu, Brasil menghantam Jerman 4-2, imbang 0-0 dengan Pantai Gading, dan memukul Arab Saudi 3-1. Brasil kemudian menaklukkan Mesir 1-0 di perempat final.
Sementara itu, Spanyol adalah juara Grup C, di mana mereka imbang 0-0 dengan Mesir, menang tipis 1-0 atas Australia, dan imbang 1-1 dengan Argentina. Minim gol di fase grup, Spanyol menggila dan mencetak lima gol dalam satu pertandingan kontra Pantai Gading di perempat final. Spanyol menang 5-2 lewat extra time.
Delapan gol yang sudah dicetak Spanyol di Olimpiade Tokyo 2020 sejauh ini diciptakan oleh lima pemain berbeda. Mereka adalah Rafa Mir (3), Mikel Oyarzabal (2), Mikel Merino, Dani Olmo, dan Asensio.
Brasil dan Spanyol merupakan dua tim kandidat juara. Pertemuan mereka pun menciptakan sebuah final yang ideal. Siapakah yang akan meraih medali emas?
Berikut ini pemain kunci di masing-masing tim menjelang final di Olimpiade Tokyo 2020.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Brasil: Richarlison
Pemain berusia 24 tahun itu telah menjadi jimat di lini depan bagi Brasil sepanjang turnamen sejauh ini. Dia datang ke Olimpiade berbekal penampilan apik di Liga Inggris bersama klubnya Everton, dengan torehan tujuh gol dan tiga assist.
Richarlison menetapkan standar tinggi sejak awal, ketika Brasil mengalahkan Jerman di laga pembuka kompetisi. Dia bersinar saat Brasil menang 4-2 dengan menorehkan hattrick.
Setelah bermain imbang melawan Pantai Gading, dia kembali menjadi pencetak gol. Dia melesakkan dua gol melawan Arab Saudi.
Selain tajam, ia berpengaruh dalam serangan secara kreatif, dan membantu terciptanya gol Cunha yang membawa Tim Samba melaju ke semifinal.
Jika Brasil ingin mempertahankan gelar mereka, penampilan pemain depan mereka bisa menjadi sangat penting dalam mengalahkan Spanyol.
Advertisement
Spanyol: Marco Asensio
Marco Asensio yang berusia 25 tahun datang ke Olimpiade dengan modal musim yang relatif tenang bersama Real Madrid, mencetak lima gol dan mencatatkan dua assist.
Tapi kontribusinya di Olimpiade sejauh ini sangat mencolok. Dalam pertandingan yang harus dimenangkan melawan Australia, keajaiban Asensio membantu Mikel Oyarzabal mencetak gol kemenangan dalam pertandingan itu.
Dia telah menunjukkan kualitasnya seiring berjalannya turnamen. Momen terbesarnya datang di semifinal.
Spanyol menghadapi Jepang dan, saat perpanjangan waktu, Asensio memberikan momen ajaib lainnya. Tendangan melengkungnya membuat bola bersarang ke gawang dan membuat para pemain tuan rumah patah hati.
Asensio menunjukkan bisa menjadi pembeda dan itu menjadi modal berguna pada final perebutan medali emas.
Sumber: Olympics