Bola.com, Paris - Manuver Paris Saint-Germain (PSG) merekrut Lionel Messi membuat banyak orang mengerutkan kening dan bertanya-tanya. Tak sedikit yang penasaran apakah PSG melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) dari UEFA karena perekrutan tersebut.
Lionel Messi gabung PSG dengan ikatan kontrak berdurasi dua tahun, diyakini digaji sekitar 1 juta pounds (Rp19,9 miliar) per pekan, sebelum dipotong pajak.
Baca Juga
Advertisement
Besarnya gaji La Pulga, julukan Messi, tersebut mengundang pertanyaan. Banyak yang bertanya-tanya mengapa PSG tidak melanggar aturan FFP, yang didesain untuk memastikan klub berbelanja sesuai kemampuan.
Pertanyaan ini mendapat jawaban langsung dari Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi.
“Mengenai FFP, kami selalu mengikuti aturan dari hari pertama sampai akhir. Kami akan selalu mengikuti peraturan ini. Sebelum kami melakukan apa pun, kami melakukan pemeriksaan oleh orang komersial, keuangan, dan hukum kami," kata Nasser Al-Khelaifi, seperti dikutip Standard, Rabu (11/8/2021).
"Kami punya kapasitas untuk merekrutnya. Apa yang dibawa Leo ke klub sangat besar, yang bisa Anda lihat dari luar. Dia aset besar bagi klub. Saya berharap Lionel Messi tidak meminta gaji lebih besar, tapi yang kami miliki fantastis," imbuh sang presiden PSG.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Suporter Barcelona Sempat Mempertanyakan Aturan FFP untuk PSG
Sebelumnya, seorang suporter sekaligus anggota Barcelona sempat berniat menggagalkan kepindahan Lionel Messi ke Paris Saint-Germain. Menurut laporan Reuters, PSG diadukan ke pengadilan Prancis dan Komite Uni Eropa karena berpotensi melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
Suporter itu merupakan bagian dari socios, yakni anggota klub yang rutin membayar biaya langganan di Barcelona. Dalam pengaduannya, Otoritas Sepak Bola Prancis dianggap telah gagal menegakkan aturan FFP demi memuluskan ambisi PSG sebagai kekuatan baru sepak bola di Eopa.
Seperti diketahui, regulasi FFP sudah mengatur adanya larangan klub-klub elite Eropa untuk mengeluarkan biaya gaji melebihi total pendapatan. Kepindahan Lionel Messi ke PSG dengan gaji tinggi diyakini berpotensi melanggar aturan yang ada.
"Komisi dedang menilai pengaduan di bawah prosedur standar," kata seorang juru bicara suporter tersebut.
Sumber: Standard
Advertisement