Bola.com, Reykjavik - Para petinggi federasi sepak bola Islandia (KSI) mengundurkan diri pada Senin (30/8/2021) waktu setempat. Pengunduran diri terkait dengan kebohongan yang dilakukan mantan presiden federasi, Gudni Bergsson, terkait kasus kekerasan seksual yang dilakukan pemain Timnas Islandia.
Insiden kekerasan seksual yang dilakukan tersangka pemain Timnas Islandia terjadi pada September 2017. Kejadian terjadi di sebuah klub malam di Kota Reykjavik, Islandia. Korban bernama Thorhildur Gyda Arnarsdottir dan seorang wanita lainnya, seperti dilansir dari NPR.
Advertisement
Arnarsdottir menyatakan bahwa dirinya dan orangtuanya telah melaporkan soal insiden penyerangan secara seksual tersebut kepada KSI. Namun, Gudni Bergsson sempat menyatakan bahwa tidak adanya laporan tersebut.
Setelah Bergsson diketahui melakukan kebohongan dengan menyatakan tidak adanya laporan, ia mengundurkan diri pada Minggu (29/8/2021). Sehari setelah itu, sebanyak 16 anggota dewan direksi federasi juga mengundurkan diri.
"Kami percaya dengan Anda dan dengan tulus meminta maaf. Kami sebagai pihak penjamin, telah mengecewakan Anda dan akan melakukan tugas yang lebih baik," pernyataan resmi dari federasi KSI.
"Kami menangani masalah ini dengan sangat serius. Kami menggunakan jasa profesional eksternal untuk meninjau semua tanggapan terkait penyerangan seksual dan kekerasan lainnya yang terjadi. Dukungan akan diberikan sepenuhnya kepada para korban."
Pelaku diduga adalah Kolbeinn Sigthorsson, seperti dilansir dari Sports NDTV. Penyerang klub IFK Goteborg tersebut dicoret dari skuat Timnas Islandia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 menghadapi Rumania, Makedonia Utara, dan Jerman.