Bola.com, Jakarta - Pertandingan di panggung Kualifikasi Piala Dunia 2022 belum seluruhnya selesai. Namun, dalam periode 10 hari terakhir, beragam momen menjadi bagian seru dari para penggemar sepak bola.
Ada yang gembira karena negaranya menang telak, tak sedikit yang bersedih karena timnya kehilangan peluang ke Qatar 2022. Pada sisi lain, terdapat momen menegangkan yang tercipta, dan tidak mungkin terlupakan sepanjang sejarah, terutama bagi para pemain serta pihak yang merasakan langsung.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Setidaknya, Bola.com mencatat dua momen 'mengerikan' yang sudah tercatat dalam sejarah persepakbolaan internasional. Dua kejadian ini akan selalu menjadi cerminan, bahkan bisa jadi berstatus landasan untuk menentukan sebuah pertandingan internasional.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lionel Messi dan Neymar Meradang
Pertama, apa yang telah terjadi di Corinthians, akal Timnas Brasil menjamu Timnas Argentina pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol atau Amerika Selatan. Awalnya, seluruh persiapan sebelum pertandingan berjalan lancar, baik sesi konferensi pers sampai latihan resmi.
Masalah besar justru timbul setelah laga berjalan beberapa menit. Mendadak, dari pinggir lapangan terjadi keributan. Jika menonton siaran langsung, banyak pihak mengira keriuhan itu imbas dari pelanggaran keras Leandro Paredes terhadap kapten Timnas Brasil, Neymar.
Namun, setelah kapten Timnas Argentina, Lionel Messi berjalan ke area panitia pelaksana, ada jawaban mengejutkan. Ternyata, pertandingan akbar Brasil Vs Argentina harus berhenti.
Kedatangan beberapa orang dari otoritas pengendalian Covid-19 pemerintah Brasil, menjadi pangkal penyebab. Mereka menghentikan pertandingan karena ada pelanggaran prosedur yang dilakukan. Satu yang utama adalah keberadaan empat pemain Timnas Argentina di stadion yang berkarier di Liga Inggris.
Menurut peraturan pemerintah Brasil, setiap orang yang pernah tinggal di Inggris dalam rentang 14 hari ke belakang, wajib mengikuti karantina selama 14 hari. Nah, empat pemain Tim Tango tersebut dianggap 'berbohong' karena tak menyertakan keterangan tersebut ketika masuk ke negara Brasil.
Sontak, terjadi adu argumen. Sayang, aturan tetap aturan yang harus ditaati. Walhasil, sejam setelah penghentian 'paksa' tersebut, FIFA memutuskan laga ditunda sampai batas waktu yang tak ditentuka.
"Kami sudah berada di sini satu jam. Seharusnya ada pemberitahuan lebih awal tentang ini," keluh Lionel Messi. Hal serupa juga dikatakan tuan rumah. Federasi sepak bola Brasil menganggap, langkah preventif bisa diambil sebelum pertandingan, sehingga ada diskusi mencari solusi, termasuk seandainya empat pemain Argentina yang bermain di Liga Inggris harus absen.
Kenyataan tersebut membuat dunia terhenyak. Seluruh dunia, terutama di area maya, ramai-ramai membahas. Ada yang mengecam keras tindakan tersebut, namun ada juga yang mencoba bersikap bijak, terutama terkait kesehatan dan pengendalian Covid-19 di Brasil.
Advertisement
Terancam di Tengah Kudeta
Jika Brasil dan Argentina mendapat 'teror' di lapangan, beda dengan momen lain yang dirasakan para pemain Timnas Maroko. Bagaimana tidak, laga kontra Guinea sudah pasti batal akibat kendala keamanan.
Sayang, pemberitahuan tersebut terjadi setelah mereka sudah berada di negara yang terkenal dengan konflik bersenjata itu. Padahal, saat itu Guinea sedang memasuki fase krusial, yakni kudeta bersenjata.
Tak ayal, skuad Timnas Maroko terjebak di hotel. Bahkan, beberapa pemain yang sempat jalan-jalan di sekitar hotel, nyaris berurusan dengan pihak keamanan.
Drama dimulai ketika mereka hendak meninggalkan hotel. Tanpa diduga, adu tembakan antara pihak yang bertikai sedang terjadi. Suara desingan peluru terdengar sangat dekat dari hotel.
Mantan bek Genoa, Jawad El Yamiq sempat mengunggah momen mencekam via Instagram Stories miliknya. Terlihat, tepat di area depan hotel, banyak pasukan militer dengan persenjataan lengkap berjalan diiringi tank serta suara-suara tembakan dari jalanan.
Pelatih Timnas Maroko, Vahid Halilhodzic sempat tegang. Namun, pengalaman di negaranya, Bosnia, membuat tenang. "Sepertinya kami harus lebih siap menghadapi suasana seperti ini," katanya.
Jurnalis Africa.com yang ikut dalam rombongan Timnas Maroko, Jalal Bounouar, bercerita, proses negosiasi untuk langkah evakuasi awak Timnas Maroko ke bandara, sempat pelik. Pihak hotel dan pengawal sempat tak merekomendasikan mereka ke bandara karena di luar sana seperti rimba raya.
Namun, Halilhodzic ngotot anak asuhnya harus keluar dari Guinea secepat mungkin, sebelum sesuatu yang buruk bisa saja terjadi. Benar saja, ketika mereka keluar hotel, jalanan menuju bandara Conakry rapat dengan para warga Guinea.
Beruntung, mereka hanya berteriak dan berjoget, tanpa mengganggu secara signifikan perjalanan Timnas Maroko ke bandara. Akhirnya, cerita Jalal Bounouar, seluruh rombongan Timnas Maroko selamat sampai di bandara Conakry, dan langsung terbang meninggalkan Guinea.
Sumber : O Globo, Africa.com