Sukses


Petualangan Traveler Indonesia di Markas Sheriff Tiraspol FC: Naik Angkot dari Moldova, Cek Paspor, Eh Sudah Pindah Negara

Bola.com, Jakarta - Sheriff Tiraspol sedang naik daun. Klub sepak bola Liga Moldova ini membuat kejutan di Liga Champions. Dalam dua pertandingan fase Grup D, Sheriff Tiraspol mengemas dua kemenangan, atas Shakhtar Donetsk 2-0 dan Real Madrid 2-1.

Meski menjadi wakil Moldova, Sheriff Tiraspol berasal dari Transnistria. Transnistria yang beribu kota di Tiraspol, memisahkan diri dari Moldova pada 1990. Namun, sampai sekarang kemerdekaannya belum diakui oleh dunia.

Baru toga negara yang mengakui Transnistria, yakni Abkhazia, Republik Artsak, dan Ossetia Selatan. Ketiganya juga merupakan negara dengan pengakuan terbatas. 

Ameilia Wang, traveler asal Indonesia, menceritakan kepada Bola.com, tentang perjalanannya ke Transnistria melalui Moldova pada 2019. WNI membutuhkan E-Visa untuk masuk Moldova dengan biaya 60 euro.

Ameilia sudah menjelajahi puluhan negara sendirian. Dia pun tak merasa takut betualang ke negara antah berantah itu.

"Kesannya bagus, kotanya rapi dan orangnya juga ramah-ramah meskipun terkendala bahasa," katanya kepada Bola.com, Rabu (29/9/2021).

"Menurut saya negara ini mandiri banget. Mereka punya parlemen, bank yang mencetak Transnistria ruble, pabrik, pom bensin, rumah sakit, dan supermarket besar," lanjutnya.

Masrutkha, angkutan umum jarak dekat dan jauh yang umumnya dipakai di Rusia dan negara-negara pecahan Uni Soviet. (Dok Pribadi Ameilia Wang)

Perjalanan ke Tiraspol dimulai dari Chisinau, ibu kota Moldova. Dari Chisinau, Ameilia naik mobil angkutan van. Di Rusia dan beberapa negara eks Uni Soviet, mobil angkutan ini disebut masrutkha

"Di semua gedung pemerintahnya dipasang dua bendera yaitu bendera Transnistria dan Rusia. Dari Chisinau tiketnya sekali jalan Rp30 ribu. Waktu itu cuma saya satu-satunya turis, sisanya warga Moldova atau Transnistria," kenang Ameilia.

Ameilia sempat melewati stadion markas Sheriff Tiraspol. Ia cukup takjub karena di negara yang belum diakui dunia, punya klub sepak bola dan kini manggung di Liga Champions.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Bersih dan Rapi

Tidak ada perbatasan resmi karena Moldova masih Transnistria bagian dari mereka. Meski demikian, tetap ada petugas yang berjaga di pintu masuk dan mengecek identitas warga atau traveler. 

Ameilia mengira, Transnistria seperti kampung atau kota kecil. Ia pun kaget melihat suasana di Tiraspol. Jangankan Transnistria, Moldova saja sepi turis. Menurut pengalamannya, di pusat informasi turis pun kaget ada traveler Indonesia 'nyasar' ke sana.

"Transnistria ini lumayan besar, ada Fortress juga. Dan keliatan tentara berjaga di jembatan dari Fortress menuju ke Tiraspol," katanya.

"Selain itu mereka punya kesebelasan sepak bola sendiri dan stadiumnya, namanya Sheriff Football Club, sayangnya saya enggak foto stadionnya. Di pusat kota ada bioskop, restoran, taman yang luas sampai monumen kemenangan Transnistria. Enggak nyangka sih sekarang klubnya jadi terkenal, maklum sudah lama saya enggak ngikutin bola," kata Ameilia.

Nama Transnistria kini mulai dikenal dunia berkat kejutan Sheriff Tiraspol di Liga Champions.

3 dari 3 halaman

Mulai Dikenal Dunia

Transnistria merupakan satu di antara negara dengan pengakuan terbatas alias belum diakui dunia. Transnistria awalnya merupakan bagian dari Moldova dan mendeklarasikan kemerdekaan pada 2 September 1990.

Per 2011, baru Abkhazia, Republik Artsak, dan Ossetia Selatan yang mengakui kemerdekaan Transnistria. Ketiganya juga merupakan negara dengan pengakuan terbatas meski secara de facto merdeka. PBB menganggap Transnistria sebagai bagian dari Moldova.

"Menurut saya unik sih. Seperti perjalanan dalam kota, tapi lewat border negara," kata Ameilia.

Sekarang, berkat kejutan Sheriff Tiraspol, media-media internasional mulai mengangkat sejarah Transnistria, meskipun klub berjulukan Zholto-chornyye (The Yellow-Blacks) ini mewakili Liga Moldova.

“Olahraga juga merupakan bentuk soft power,” kata jurnalis investigasi yang berbasis di Moldova, Madalin Necsutu, via AS.

“Dalam hal ini akan membantu membantu wilayah Transnistria untuk mendapatkan visibilitas internasional,” lanjutnya.

Hingga matchday kedua, Sheriff Tiraspol bertengger di puncak klasemen Grup D. Menarik untuk dinanti sampai mana perjalanan newbie ini di Liga Champions.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer