Sukses


Liga Champions: Santiago Bernabeu yang Tak Lagi Mantap Soul buat Real Madrid

Bola.com, Jakarta - Ada yang menarik pada halaman depan surat kabar Catalan pro-Barcelona. Di sana terulis 'Real Madrid mencari Transnistria di peta'. Judul tersebut merujuk pada kekalahan 1-2 Los Blancos pada matchday 2 Liga Champions di Santiago Bernabeu dari klub semenjana, Sheriff Tiraspol, yang datang dari sudut terpencil Eropa timur, yang bahkan mungkin tidak banyak yang tahu dari negara bagian mana tim tersebut berasal.

Sheriff Tiraspol memenangi duel kontra Real Madrid 2-1 di Santiago Bernabeu dan kini mengoleksi enam poin, hasil dari dua kemenangan beruntun di Liga Champions pertama dalam sejarah mereka. Sang jawara telah memenangi liga Moldova dalam 19 dari 21 tahun terakhir.

Pada Selasa waktu setempat, Sheriff mewakili konstituen dari setiap underdog di klub sepak bola. Real Madrid bukanlah tim sembarangan. Mereka adalah juara Liga Champions 13 kali, dan berasal dari Liga Spanyol yang menempati peringkat kedua setelah Liga Inggris dalam tabel koefisien UEFA.

Liga Moldova? Itu masuk di urutan ke-33 dalam daftar. Belum pernah ada klub yang melangkah sejauh fase grup Liga Champions.

Sheriff harus melewati empat babak pra-kualifikasi untuk sampai ke fase grup Liga Champions. Mereka menyingkirkan satu pemenang Liga Champions, Red Star Belgrade, dan klub Kroasia Dinamo Zagreb. Kemenangan 2-0 fase grup atas Shakhtar Donetsk dua minggu lalu makin memantapkan mereka sebagai pembunuh klub-klub besar.

"Kami memiliki keyakinan penuh pada apa yang telah kami lakukan," kata Frank Castaneda, kapten Sheriff, seraya menyebut bahwa kemenangan tersebut adalah mimpi yang menjadi kenyataan.

"Momen terbaik dan paling signifikan dalam karier saya," kata Sebastian Thill, sang pencetak gol penentu kemenangan di Santiago Bernabeu.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Tim Multinasional

Rasa syukur tergambar di ruang ganti Sheriff Tiraspol. Ucapan bahagia terlontar dalam berbagai bahasa yang berbeda, dari bahasa Rusia, yang digunakan secara luas di Transnistria, hingga bahasa Spanyol, Portugis, Prancis, dan Yunani.

"Saya berterima kasih kepada semua pemain," kata Yuriy Vernydub, pelatih kepala klub Ukraina. "Kami bermain sebagai tim dan kami pantas mendapatkannya."

Pujian khusus ditujukan kepada kiper Yunani, Georgios Athanasiadis, atas 11 penyelamatannya melawan Madrid yang mencatatkan 31 tembakan, 29 umpan silang ke area penalti, dan 13 sepak pojok.

Dia juga mendapat pukulan keras di wajahnya dari tendangan keras Luka Modric, kepalanya menjadi tembok saat tangannya tak mampu meraih bola. Tak seorang pun dalam permainan terbuka dapat menemukan jalan melewati Athanasiadis. Bahkan gol penyeimbang Madrid dicetak dari titik penalti.

Bek kiri Cristiano juga memiliki permainan yang luar biasa, dan sekarang menjadi pemberi tiga assist dalam dua kemenangan penyisihan grup. Umpan silangnya yang bagus, pada serangan balik, telah membuat Jasurbek Yakhshiboev membuka skor.

Ironisnya, tidak ada pesepak bola bernama Cristiano yang memiliki dampak yang begitu menakjubkan pada pertandingan Eropa di Bernabeu sejak Cristiano Ronaldo membuat Real Madrid juara Liga Champions.

 

3 dari 3 halaman

Santiago Bernabeu Kehilangan Ruh

Real Madrid memenangkan gelar Liga Champions terakhir mereka pada 2018, yakni pertandingan perpisahan Ronaldo sebelum hijrah ke Juventus. Meskipun mereka mencapai semifinal April lalu, kehilangan CR7 tampaknya sulit tergantikan.

Selasa seharusnya menjadi momen perayaan bagi pemegang tiket musiman, pertandingan Eropa pertama di Bernabeu sejak direnovasi, dengan sebagian besar 18 bulan terakhir dihabiskan bermain di markas latihan mereka.

Namun Bernabeu belum menjadi berkah di Eropa akhir-akhir ini. Dalam tujuh pertandingan Liga Champions terakhir di sana, Madrid hanya menang sekali, sisanya kalah dari CSKA Moscow, Ajax dan Manchester City, ditahan imbang oleh Club Brugge.

'Tembakan' Sheriff memiliki nilai kejutan yang lebih besar daripada semua itu dan akan ada kekhawatiran nyata bagi pelatih Carlo Ancelotti. Memang mereka masih sangat berpeluang finis sebagai pemuncak grup, tapi kekalahan ini jelas jadi pukulan telak buat Don Carlo.

Ancelotti, yang mengeluhkan "kekalahan yang tidak pantas kami terima", kini menghadapi pertandingan back-to-back melawan Shakhtar, yang mengalahkan Madrid dua kali di fase grup musim lalu. Lalu ada perjalanan di akhir November ke Tiraspol, ibu kota Transnistria dan tempat yang sekarang dicetak tebal di peta klub sepak bola.

Sumber: Berbagai sumber

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer