Sukses


Manchester United Mau Berjaya di Liga Champions? Solskjaer Mungkin Harus Tiru Taktik Tuchel

Solskjaer mungkin bisa mengambil pelajaran dari Chelsea di bawah Thomas Tuchel untuk memperbaiki situasi dan mendorong Manchester United sukses di kompetisi sistem gugur, terutama Liga Champions.

Bola.com, Jakarta - Manchester United butuh kembali ke trek yang benar setelah menelan hasil-hasil buruk dalam beberapa pekan terakhir. Setan Merah mungkin bisa bangkit dengan cara meniru taktik Chelsea saat berjaya di Liga Champions musim lalu.  

Manchester United kesulitan mengunci kemenangan dalam beberapa pekan terakhir. Kekalahan 2-4 dari Leicester City dan 0-5 dari Liverpool tidak diragukan lagi menjadi titik rendah bagi Red Devils. Bahkan, hasil-hasil itu diyakini membuat posisi Ole Gunnar Solskjaer sempat berada di ujung tanduk. 

Kemenangan comeback menjadi poin tertinggi MU sejauh ini, terutama di Liga Champions. Melawan Atalanta, Setan Merah menang 3-2 setelah ketinggalan 0-2. Mereka juga bangkit dari ketertinggalan saat menenggelamkan Villareal 2-1. Cristiano Ronaldo mencetak gol kemenangan pada kedua momen tersebut.

Ketidakmampuan mengontrol permainan dan secara meyakinkan mendominasi lawan telah menunjukkan kelemahan sistem Solskjaer. Potensi Manchester United merengkuh gelar dianggap tak terlalu cerah, bahkan dianggap sangat berat.

Namun, Solskjaer mungkin bisa mengambil pelajaran dari Chelsea di bawah Thomas Tuchel untuk memperbaiki situasi dan mendorong Manchester United sukses di kompetisi sistem gugur, terutama Liga Champions.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Masalah MU Mirip dengan Chelsea

Ketika Tuchel bergabung ke Chelsea, dia langsung melihat masalahnya. The Blues menghadapi kesulitan dalam menggelontorkan gol, dan karena itu juga susah memenangi pertandingan. Salah satu masalah datang karena kinerja Timo Werner yang di bawah harapan. 

Seperti dikutip dari Manchester Evening News, Selasa (2/11/2021), Problem itu mirip dengan yang dihadapi Manchester United. Menghadapi West Ham United di Piala Liga Inggris dan Everton dan Aston Villa di liga, Red Devils mencatatkan 68 tembakan tetapi hanya mencetak satu gol. 

Tuchel pernah menghadapi masalah tak mungkin menambah kekuatan lini serang pada bursa transfer Januari 2021. Jadi, dia memutuskan memecahkan masalah itu dengan cara berbeda. 

Dia menyadari timnya menciptakan peluang yang cukup untuk memenangkan pertandingan dengan mencetak satu atau mungkin dua gol. Tetapi,, jika Chelsea dapat mengurangi kebobolan gol yang tidak perlu, The Blues akan dapat mengamankan hasil positif.

 

3 dari 3 halaman

Pendekatan Pragmatis

Pendekatan ala Tuchel di Chelsea tersebut sangat pragmatis. Mereka mengandalkan penguasaan bola dan memotong kesalahan lini belakang, sehingga klub lebih kukuh dan membuka kans bagi lini serang mengamankan kemenangan. 

Dalam mengadopsi skema 3-5-2 melawan Tottenham Hotspur, Solskjaer tampaknya banyak menerapkan prinsip-prinsip ini. Dengan memasang lebih banyak pemain di belakang, MU mampu memutus serangan Spurs dan mencegah mereka melepaskan banyak tembakan. 

Raphael Varane menjalankan perannya dengan sangat baik dengan sistem itu, dengan meredam pergerakan Harry Kane. 

Dengan lebih banyak pemain bertahan, De Gea juga bisa lebih leluasa mendistribusikan bola. United tidak perlu bermain dengan banyak operan di belakang, yang terlalu berisiko, yang akhirnya membuat mereka berhasil mencegah Spurs melakukan tekanan yang tinggi. 

Sumber: Manchester Evening News 

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer