Bola.com, Jakarta - AC Milan dan Sheriff Tiraspol bisa menjadi contoh bagaimana kejutan itu bisa mengarah ke hal yang sama meski awalnya berbeda. Yup, AC Milan memiliki gambaran sisi negatif, sedangkan Sheriff Tiraspol berasal dari area positif.
AC Milan tampil 'mengejutkan' di panggung Liga Champions 2021/2022. Sayang, kejutan itu berawal dari titik tak mengenakkan, dan berakhir di area memalukan. Bagaimana tidak, tim tradisional asal Liga Italia Serie A ini justru tersungkur di fase grup.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
AC Milan gagal bersaing di Grup B, bersama Liverpool, Atletico Madrid dan FC Porto. Lebih menyakitkan lagi, armada Stefano Pioli ini harus mengakhiri Matchday fase grup dengan raihan negatif : kalah di kandang.
Pada dini hari tadi WIB, AC Milan harus mengakui keunggulan Liverpool. Fikayo Tomori sempat membuat Milanisti di seluruh dunia bahagia setelah merobek jala Liverpool pada menit ke-29.
Kebahagiaan itu semu, karena tujuh menit berselang, giliran sepakan keras Mohamed Salah tak bisa dibendung barisan bek dan kiper AC Milan. Malapetaka datang pada menit ke-55, ketika Divock Origi mencetak gol, sekaligus menjadi penentu kemenangan Liverpool, 2-1.
AC Milan memang mengawali perjalanan di Liga Champions musim ini dengan 'mengejutkan'. Hal itu terjadi setelah mereka takluk di tangan Liverpool pada Matchday 1, dengan skor 3-2. Setelah itu, mereka dipermalukan Atletico Madrid (1-2), FC Porto (0-1) dan Liverpool (1-2).
Empat kekalahan, sekali seri dan sekali menang sudah cukup mengirim AC Milan ke zona hampa setelah tak akan berlaga di panggung Eropa lagi. Satu lagi, kenyataan ini menjadi sebuah ironi, karena AC Milan berstatus pemuncak klasemen sementara Liga Italia Serie A 2021/2022.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bau Wangi
Pasukan San Siro tergolong dominan, setelah meraih 38 poin dari 16 pertandingan. Artinya, AC Milan sanggup merengkuh 12 kemenanga, 2 seri dan 2 kekalahan. Sayang, superioritas di kancah liga domestik tak berarti apa-apa ketika berbicara di kawasan Eropa.
Lain AC Milan, beda juga status mengejutkan dari Sheriff Tiraspol. Tim yang datang dari sebuah negara yang tak punya cerita kekuatan tradisional sepak bola di Benua Biru, mendadak menjadi bintang.
Hal itu terjadi setelah secara mengejutkan Sheriff menggapai enam angka pertama musim ini via dua kemenangan beruntun. Tidak tanggung-tanggung, Sheriff Tiraspol sanggup menggulung tim unggulan, yakni Shakhtar Donetsk dan raksasa Spanyol, Real Madrid.
Catatan kemenangan atas Real Madrid menjadi sejarah sepanjang masa klub asal Moldova ini. Adama Traore dkk tak akan menyangka bisa menaklukkan rival sekota Atletico Madrid ini di markas lawan.
Kini, kisah manis Sheriff Tiraspol resmi tutup di arena Liga Champions. Namun, kegagalan tersebut tetap membuahkan hasil manis. Setidaknya, nama Sheriff, Moldova dan beberapa pemain mencuat.
Para penggawa yang tergolong menonjol, dan bisa menjadi magnet incaran tim-tim asal Inggris, Spanyol, Italia Prancis atau Jerman, punya kapasitas bagus. Mereka antara lain Adama Traore, penyerang asal Kolombia Frank Castañeda, Sébastien Thill dan jagoan lokal, Henrique Luvannor.
Advertisement