Bola.com, Jakarta - Juventus memetik kemenangan penting dalam lanjutan Serie A 2021/2022 pekan ke-22. Tim berjulukan Bianconeri menang mudah 2-0 atas Udinese di Allianz Stadium, Minggu (16/1/2022) dini hari WIB.
Gol pertama Juventus dicetak Paulo Dybala pada menit ke-19. Sementara, gol kedua dicetak Weston McKennie pada menit ke-79. Juventus tidak pernah kalah dalam delapan laga terakhir di Serie A.
Baca Juga
Advertisement
Kemenangan yang sangat krusial bagi Juventus dalam usahanya mengejar papan atas atau masuk ke zona Liga Champions. Di sisi lain sebagai obat kekecewaan setelah kalah dari Inter Milan dalam perebutan Piala Super Eropa.
Di papan klasemen sementara Serie A, Juventus nangkring di posisi lima dengan mengemas 41 poin. Kendati berhasil menang, tak membuat pelatih mereka, Massimiliano Allegri puas.
Bahkan Massimiliano Allegri mengaku sangat marah walau Juventus sukses meraih tiga poin atas Udinese. Allegri merasa kecewa karena Juventus tidak tahu cara untuk mengendalikan permainan dengan baik.
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Alasan Marah
Walau menang, Allegri kecewa dengan cara bermain Juventus. Dia tidak senang dengan 10 menit terakhir laga. Allegri merasa Juventus tidak punya cukup pengalaman untuk mengendalikan alur permainan.
"Hal yang sungguh tidak dapat kami lakukan adalah memainkan intensitas, tempo, dan agresi. Karena jika kami tidak menurunkan level intensitas, maka kami tidak akan terganggu," kata Allegri.
“Kami butuh kesabaran. Saya menjadi sangat marah pada saat itu, tetapi saya berbicara dengan mereka setelah itu dan mencoba membuat mereka mengerti."
"Yang penting adalah para pemain mengerti dengan cepat dan itu harus dilakukan pada level individu, apakah mereka di Juventus atau di tempat lain," tegasnya.
Advertisement
Lebih Dewasa
Juventus di bawah Allegri melakukan transisi skuad. Pemain generasi Giorgio Chiellini meninggalkan klub satu per satu. Kini, ada generasi baru pada diri Dejan Kulusevski, Luca Pellegrini, dan Moise Kean.
"Kami membuat kesalahan di babak kedua, berpikir kami santai dan bertanggung jawab, jadi kami keluar dari permainan," katanya.
"Ini bukan tentang menemukan seorang pemimpin, ini tentang kedewasaan para pemain secara keseluruhan. Anda membutuhkan pengalaman dalam setiap profesi, tidak ada orang yang dilahirkan untuk mengetahui segalanya," tutup Allegri.
Disadur dari: Bola.net (Assad Arifin, published 16/1/2022)