Bola.com, Jakarta - Piala Afrika 2021 kembali menuai kontroversi. Kali ini datang dari badan amal cedera kepala, Headway, yang menilai panitia penyelenggara sembrono dalam penanganan Sadio Mane.
Sadio Mane dilarikan ke rumah sakit usai mengalami cedera kepala serius saat Senegal berhadapan dengan Cape Verde dalam babak 16 besar Piala Afrika 2021.
Baca Juga
Advertisement
Striker Liverpool itu saling beradu kepala dengan Vozinha, kiper Cape Verde. Sang penjaga gawang langsung dihadiahi kartu merah pada insiden yang terjadi menit 53'.
Sadio Mane mendapatkan perawatan 'biasa' di pinggir lapangan dan mengejutkannya, kembali bermain usai kejadian tersebut. Menit 63' ia mencetak gol ke gawang lawan.
Memasuki menit 70' ia memegangi kepalanya dan harus dibantu keluar lapangan. Pelatih Senegal kemudian menggantikan Sadio Mane dengan pemain lainnya.
Â
Berita video Mohamed Salah pimpin sesi latihan Mesir jelang lawan Pantai Gading di babak 16 besar Piala Afrika 2021
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dalam Kondisi Stabil
Sadio Mane kemudian dibawa ke rumah sakit karena ada potensi gegar otak ringan. Kecemasan sempat melanda, sampai akhirnya ia mengunggah sebuah gambar di akun Instagram-nya.
"Senegal vs Cape Verde di atas lapangan, di rumah sakit. Semuanya baik-baik saja, terima kasih atas segala pesannya," tulis Mane dengan foto bersama Vozinha.
Dia sekarang harus menjalani perawatan secara bertahap, menempatkan ketersediaannya untuk perempat final hari Minggu melawan Mali atau Guinea Ekuatorial dalam keraguan.
Â
Advertisement
Sembrono
Headway percaya itu menunjukkan kelemahan protokol sepak bola tentang gegar otak di Piala Afrika 2021.
Luke Griggs, wakil kepala eksekutif badan amal itu, mengatakan, "Ini adalah tabrakan mengerikan yang jelas membuat kedua pemain cukup tertekan hingga gegar otak setidaknya dianggap sebagai kemungkinan."
"Pemain yang ambruk dan harus dibantu dari lapangan setelah mencetak golnya memberi tahu Anda semua yang perlu Anda ketahui tentang dampak dan efeknya pada otak. Sekali lagi, keinginan untuk menang dipandang sebagai risiko serius bagi kesehatan pemain. Cukup mengejutkan bahwa ini terus terjadi."
“Ini sekarang menjadi ujian nyata bagi kepemimpinan Konfederasi Sepak Bola Afrika dan badan pengatur dunia FIFA, terutama jika Senegal menyatakan Mane fit untuk perempat final hari Minggu. Jika sepak bola ingin dianggap serius dalam hal gegar otak, itu hanya harus mengambil tindakan untuk menegakkan dan memperkuat protokolnya."