Sukses


Cristiano Ronaldo dan Deretan Pemain Kelas Dunia yang Sulit Kembali ke Performa Terbaiknya: Usia Jadi Faktor

Bola.com, Jakarta - Bagi seorang pemain sepak bola profesional hingga punya nama beken, tidak ada hal yang pasti tentang masa depannya di lapangan hijau. Menjadi hal yang biasa bagi pemain moncer di usia muda dan kemudian tenggelam dengan cepat.

Usia emas seorang pesepak bola biasanya ada pada level 25 tahun dan berlanjut selama lima hingga enam tahun sebelum sulit kembali pada bentuk permainan terbaik. Jelas, usia sangat menentukan kiprah seorang pemain dalam menjaga performanya.

Ada juga pemain yang terlambat berkembang dan memainkan sepak bola terbaik dalam karir mereka di usia akhir 20-an atau awal 30-an. Beberapa pemain sangat bagus sehingga mereka dapat mempertahankan level kelas dunia selama lebih dari satu dekade.

Sebut saja Lionel Messi, Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema adalah contoh pemain yang dapat menjaga performanya meski umur sudah berkepala tiga. Banya cara yang dilakukan dalam menjaga kebugaran dan keseimbangan berat badan ideal.

Di sisi lain, cedera juga bisa sangat mengganggu kiprah pemain. Perlu waktu dan proses panjang seorang pemain dalam melawan atau sembuh dari cedera yang dihadapinya. Berikut ini deretan pemain kelas dunia yang sulit menemukan kembali level permainan terbaik di usia yang tidak muda lagi:

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Romelu Lukaku

Romelu Lukaku menjalani musim terbaik dalam kariernya bersama Inter Milan pada musim 2020/2021. Pemain internasional Belgia ini terus berkembang sebagai striker mematikan. Ketajamannya tidak perlu diragukan lagi di Guiseppe Meazza.

Lantas Chelsea memecahkan rekor transfer mereka dengan membawa Lukaku kembali ke Stamford Bridge musim panas lalu. Namun performa pemain berusia 28 tahun itu masih buruk dan penyelesaiannya juga di bawah standar.

Lukaku mengemas 10 gol dalam 27 penampilan di semua kompetisi bersama Chelsea adalah catatan yang buruk. Dia canggung dengan bola di kakinya dan terlihat kurang percaya diri. Lukaku mungkin mencapai puncaknya di Inter Milan dan sulit untuk mengembalikan penampilannya.

3 dari 6 halaman

Sergio Busquets

Nama Sergio Busquets ikut andil dalam kuatnya lini tengah Barcelona dalam satu dekade terakhir. Ia pernah menjadi kombinasi hebat bersama Andres Iniesta dan Xavi.

Tidak ada pemain lain yang lebih baik dari dirinya dalam mengontrol tempo permainan dan mendikte permainan dari lini tengah. Dia telah memenangkan hampir semua yang ingin dimenangkan di dunia sepak bola dan merupakan satu di antara pemain paling berprestasi sepanjang masa.

Namun, pemain berusia 33 tahun itu sudah melewati masa jayanya sekarang. Dia berada di senja karirnya dan tidak seefisien dulu. Jangan salah paham, dia masih salah satu gelandang bertahan yang lebih baik di luar sana tetapi tidak mungkin Busquets menyentuh level permainan seperti dulu.

4 dari 6 halaman

Eden Hazard

Ketika Eden Hazard akhirnya mendapatkan impiannya pindah ke Real Madrid pada tahun 2019, banyak yang mengharapkan dia untuk membawa permainannya ke level yang lebih tinggi. Pasalnya, pemain internasional Belgia itu sangat fenomenal bagi Chelsea hingga saat itu.

Jadi harapannya adalah dia akan meningkatkan permainannya seperti Cristiano Ronaldo setelah bergabung dengan Los Blancos dari Manchester United. Sedikit yang kita tahu bahwa Hazard telah mencapai puncaknya. Di masa jayanya, Hazard sangat sulit dihentikan.

Dia memiliki kecepatan yang luar biasa, secara teknis berbakat seperti pemain sayap modern. Dalam 352 penampilan di semua kompetisi untuk Chelsea, Hazard mencetak 110 gol dan memberikan 92 assist.

Kini atau selama dua setengah musim di Real Madrid, pemain berusia 31 tahun ini hanya membuat 62 penampilan di semua kompetisi. Dia hanya berhasil mencetak enam gol dengan 10 assist. Jelas sekali bahwa hari-hari terbaik Hazard sudah menjauh dan menjadi serep bagi Vinicius Jr. di Real Madrid.

5 dari 6 halaman

Gareth Bale

Bakat dan kualitas fisik seorang Gareth Bale mungkin bisa menjadi pemain yang hampir setara dengan dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Pemain asal Wales itu menarik perhatian dengan penampilannya yang luar biasa untuk Tottenham Hotspur dan memenangkan Pemain Terbaik PFA sebanyak dua kali.

Real Madrid antas mengontraknya pada tahun 2013 dengan harga sekitar 91 juta euro. Bale mencetak gol penting bagi Real Madrid di final Liga Champions 2013/2014 dan 2017/2018 dan tak terbendung pada zamannya.

Bale juga menjadi bagian dari salah satu trio penyerang paling mematikan, BBC, bersama Benzema dan Cristiano Ronaldo. Di sisi lain, Gareth Bale sangat bersahabat dengan cedera. Ia berjuang untuk melawan cederanya.

Tetapi menjadi jelas musim ini bahwa Bale sudah melewati masa jayanya. Dia baru menjadi starter dalam empat pertandingan La Liga untuk Real Madrid musim 2021/2022 ini.

6 dari 6 halaman

Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo meninggalkan Juventus musim panas lalu dan bergabung ke Manchester United, tim lamanya. Dia telah memenangkan Sepatu Emas Serie A, mencetak 29 gol dalam 33 penampilan untuk Bianconeri musim lalu.

Dalam 134 penampilan bersama Si Nyonya Tua sejak bergabung dengan mereka pada 2018, Ronaldo telah mencetak 101 gol dan memberikan 22 assist. Dia juga mencetak lima gol dan memberikan assist dalam empat pertandingan untuk Portugal di Euro 2020 dan memenangkan Sepatu Emas di turnamen.

Musim ini, Ronaldo telah mencetak 14 gol dalam 27 penampilan untuk Setan Merah, fakta bahwa Ronaldo sudah melewati masa jayanya belum terlihat. Tentu, dia berusia 37 tahun dan kecepatannya sudah sangat menurun.

Ronaldo sudah melewati enam pertandingan tanpa mencetak gol. Kemampuannya sebagai pencetak gol ulung mulai luntur.

Sumber: Sportskeeda

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer