Bola.com, Milan - Inter Milan menyerah 0-2 dari Liverpool pada leg pertama 16 besar Liga Champions 2021/2022, di Giuseppe Meazza, Kamis (17/2/2022) dini hari WIB. Meski kalah dominan, The Reds terbukti lebih efektif dan mematikan sehingga pulang dengan memboyong kemenangan.
Pertandingan berlangsung intens dan ketat sesuai dengan prediksi. Kedua tim memiliki kekuatan yang tidak jauh berbeda, meski Liverpool lebih unggul soal pengalaman dan kualitas skuad.
Baca Juga
Advertisement
Perbedaan itulah yang tampaknya berpengaruh besar di lapangan. Inter Milan sudah mencoba semaksimal mungkin, tapi tidak bisa menyamai mentalitas dan kepercayaan diri Liverpool.
Sang pelatih, Simone Inzaghi, meyakini timnya sudah bermain sangat baik, hanya mereka harus mengakui ketangguhan Liverpool.
Inter sudah bermain sangat baik untuk mengatasi ancaman Liverpool, khususnya di 30 menit awal pertandingan. Pujian juga disampaikan oleh mantan pemain Inter, Diego Milito.
"Inter Milan memberikan permainan yang sangat bagus. Di babak kedua, mereka memberikan 30 menit luar biasa dan sangat disayangkan mereka tidak bisa memaksimalkan banyaknya peluang itu," ujar Milito.
Kesulitan Inter mungkin juga dipengaruhi oleh faktor psikologis. Musim ini adalah musim pertama mereka kembali ke fase gugur Lia Champions setelah 10 tahun berlalu.
Inter Milan sudah lama tidak merasakan intensitas tinggi di fase gugur dan kini mereka harus menghadapi Liverpool yang punya mental juara.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Liverpool 2 Gol 2 Tembakan
Mentalitas juara memang jadi salah satu pembeda di pertandingan sengit kali ini. Inter Milan bisa dibilang lebih aktif menyerang dan mengurung Liverpool.
Meski begitu, kualitas The Reds tidak bisa diabaikan. Mohamed Salah dkk. hanya membuat dua tembakan tepat sasaran dan keduanya berhasil jadi gol.
Liverpool kesulitan menembus pertahanan Inter. Mereka juga harus berjibaku di lini belakang. Namun, begitu menemukan celah, para penyerang The Reds bisa jadi penentu kemenangan.
Sumber: UEFA, Opta, Bola
Disadur dari: Bola.net (Penulis Richard Andreas, published 17/2/2022)
Advertisement