Bola.com, Jakarta - UEFA memindahkan venue final Liga Champions 2021/2022 ke Stade de France, di Saint Denis, Prancis. Perang Rusia Vs Ukraina menjadi alasan di balik keputusan UEFA tersebut, yang ujungnya berlatar faktor keamanan.
Sesuai namanya, Stade de France memiliki ciri khusus sebagai venue multiguna, dan tak ada klub yang bermarkas di sana. Sejarah mencatat, stadion ini dibangun 26 tahun silam, dan dibuka pada 28 Januari 1998.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Stadion ini menjadi karya dari empat arsitek yang berkolaborasi, yakni Michel Macary, Aymeric Zublena, Michel Regembal dan Claude Constantini. Hasilnya, venue ini menyimpan banyak catatan hebat.
Selain beragam konser dari penyanyi, grup dan konser seni lainnya, Stade de France juga menjadi saksi beberapa momen istimewa di dunia olahraga. Di area sepak bola, stadion yang berlokasi di Saint Denis ini menjadi bukti ketangguhan Timnas Prancis di panggung Piala Dunia 1998.
Saat itu, Timnas Prancis berhasil memanfaatkan status tuan rumah. Pada babak final Piala Dunia 1998, Timnas Prancis menggunduli tim favorit, Brasil, dengan skor 3-0.
Nah, pada momen final, satu nama berhasil menyita perhatian puncak, yakni Zinedine Zidane. Sebenarnya, Zizou sudah menjadi magnet sejak awal turnamen, namun mencapai kulminasi tertinggi usai memimpin rekan-rekannya menekuk Brasil.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Momen Final
Eks bintang Real Madrid dan Juventus ini dua kali merobek jala Brasil, yakni pada menit ke-27 dan satu menit injury time babak pertama. Satu gol lain datang dari gelandang Emmanuel Petit (93').
Usai laga yang dipimpin wasit asal Maroko, Said Belqola tersebut, Prancis berpesta pora. Maklum, itulah kali pertama Tim Ayam Jantan tersebut menjadi jawara dunia.
Tak hanya di sektor sepak bola, Stade de France juga menjadi saksi penyelenggaraan Piala Dunia Rugby pada 2007. Stadion berkapasitas lebih dari 80 ribu penonton ini menjadi bukti ketangguhan tim rugby Afrika Selatan, yang menang telak atas Inggris, dengan skor 15-6.
Pesta sepak bola kembali hadir hampir enam tahun silam, tepatnya penyelenggaraan Euro atau Piala Eropa 2016. Hasilnya, lagi-lagi venue ini menjadi saksi keberhasilan perdana Timnas Portugal menjadi jawara Eropa, setelah sempat berstatus runner-up di edisi Euro 2004.
Kini, Stade de France bersiap mencatat sejarah lagi sebagai venue 'pindahan', efek dari konflik bersenjata yang telah menimbulkan korban jiwa. Siapa yang bakal juara di sana?, kita tunggu saja.
Advertisement