Bola.com, Donetsk - Laga Ukraina vs Skotlandia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 terancam batal. Pasalnya, penggawa Timnas Ukraina bisa saja dipanggil untuk berperang melawan Rusia.
Ukraina diserang oleh Rusia yang dipimpin Presiden Vladimir Putin. Hal ini memengaruhi beberapa kalender sepak bola, termasuk final Liga Champions.
Baca Juga
Advertisement
UEFA telah resmi memindahkan venue final Liga Champions dari St Petersburg, Rusia, ke Stade de France, Prancis. Kekacauan tak berhenti di situ saja.
Klub Ukraina, Shakhtar Donetsk, sudah tidak bermain di kandang sejak 2014 setelah konflik sebelumnya, di mana wilayah Donbass dinyatakan sebagai negara bagian yang memisahkan diri.
Manajer Shakhtar Donetsk menceritakan, seluruh pemain Ukraina kemungkinan bakal mengikuti wajib militer. Sebab muncul imbauan bahwa pria berusia 18-60 bisa sewaktu-waktu diminta ikut berperang.
"Tidak ada yang tersisa di hotel tim kecuali saya dan para pemain Brasil kami," ujar Roberto De Zerbi, manajer Shakhtar Donetsk.
"Saya sangat khawatir tentang pemainĀ dariĀ Ukraina. Saya sudah diberitahu bahwa mereka akan direkrut menjadi tentara untuk melawan Rusia, bahkan internasional. Tidak ada yang bisa saya lakukan. Sekarang saya terjebak di sini."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Polandia Tawarkan Bantuan, Manajer Dynamo Kiev Kabur
Presiden FA Polandia Cesare Kulesha telah mengungkapkan bahwa dia berusaha membantu Ukraina untuk mempersiapkan pertandingan melawan Skotlandia bulan depan.
"Saya telah berbicara dengan teman saya Andriy Pavelko, Presiden Asosiasi Sepak Bola Ukraina. Saya menyarankan agar kami, sebagai federasi, membantu mengatur dan mempersiapkan semua pertandingan Ukraina yang akan datang di Polandia. FA Ukraina menerima tawaran kami."
Sementara itu, manajer Dynamo Kiev, Mircea Lucescu, telah meninggalkan negara itu sehari setelah bersikeras bahwa dia tidak akan kemana-mana.
"Saya bukan pengecut. Saya tinggal di sini dan tidak ke mana-mana."
Namun, pria berusia 76 tahun itu dilaporkan bepergian dengan agennya dan dua tim pelatihnya dengan mobil ke Moldova dan kemudian melintasi perbatasan ke Rumania.
Sumber: Daily Record
Advertisement