Bola.com, Jakarta - Keputusan telah dibuat, FIFA dan UEFA menjatuhi hukuman kepada Rusia beserta klub-klubnya. Ini akibat imbas dari serangan militer ke Ukraina.
Seperti diketahui, Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan tenaga militernya untuk melakukan agresi ke Ukraina. Kyiv dan beberapa lokasi strategis dijadikan target serangan.
Baca Juga
Advertisement
Keputusan ini membuat Rusia menjadi sorotan dari banyak negara. Aksi mereka dikutuk dan berbagai cara dilakukan untuk menghentikan Rusia menimbulkan kerusakan lebih parah tanpa harus memperlebar cakupan perang.
Salah satunya adalah melalui sepak bola. Roman Abramovich sampai harus melepas status kepemilikannya di Chelsea.
Kemungkinan terburuk tak terhindarkan setelah FIFA dan UEFA didesak untuk segera bertindak menyusul penolakan Republik Ceska, Polandia, dan Swedia bertanding melawan Rusia, yakni sanksi tegas.
FIFA dan UEFA memutuskan, bahwa Rusia, beserta sejumlah klub sepak bolanya, termasuk Spartak Moskva, dilarang ikut serta dalam kompetisi di bawah naungan kedua induk sepak bola itu, seperti Piala Dunia hingga Liga Champions.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Desakan dari Berbagai Pihak
Sebelum ini, FIFA dan UEFA menyatakan bahwa Rusia boleh terlibat dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2022 yang digelar bulan Maret ini. Namun ada beberapa syarat yang wajib untuk dipenuhi tim besuan Valeri Karpin tersebut.
Beberapa persyaratan tersebut meliputi penggantian nama menjadi 'Football Union of Russia'. Selain itu, Rusia juga harus bermain di tempat netral dan tidak boleh mengumandangkan lagu kebangsaan dan mengibarkan benderanya.
Namun kebijakan tersebut ditentang keras oleh beberapa negara, termasuk Polandia yang merupakan lawannya pada babak semifinal play-off. Mereka kemudian melakukan aksi boikot dan diikuti oleh dua negara lain, Republik Ceko dan Swedia.
Juara bertahan Piala Dunia, Prancis, pun ikut memberikan pernyataan tegas. Noel Le Graet selaku presiden federasi sepak bola Prancis mendesak UEFA dan FIFA untuk mendepak Rusia dari kompetisi bergengsi tersebut.
Â
Advertisement
Pernyataan FIFA dan UEFA
Setelah mendapat desakan dari sana-sini, UEFA dan FIFA pun merevisi keputusannya soal Rusia. Mereka menegaskan kalau Aleksandr Golovin dkk tidak diperbolehkan mengikuti semua ajang yang digelar oleh kedua badan organisasi tersebut.
Keputusan tersebut juga berlaku buat level klub. Dampaknya akan terasa buat Spartak Moscow, yang baru akan menjalani duel pertamanya di babak 16 besar Liga Europa melawan perwakilan Jerman, RB Leipzig, bulan Maret ini.
"Menyusul keputusan awal yang diadopsi oleh Dewan FIFA dan Komite Eksekutif UEFA, yang mempertimbangkan penerapan langkah-langkah tambahan, FIFA dan UEFA hari ini membuat keputusan bersama bahwa tim Rusia, baik tim nasional atau tim klub, akan ditangguhkan dari partisipasi dalam kompetisi sampai pemberitahuan lebih lanjut."
"Sepak bola sepenuhnya bersatu di sini dan dalam solidaritas penuh dengan semua orang yang terkena dampak di Ukraina. Kedua Presiden berharap situasi di Ukraina membaik secara signifikan dan cepat sehingga sepak bola dapat kembali jadi vektor persatuan dan perdamaian di antara orang-orang," demikian pernyataan FIFA dan UEFA.
Sumber: Mirror
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 1/3/2022)