Bola.com, Jakarta - Real Madrid akan melakoni partai krusial saat menjamu PSG pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2021/22, Kamis (10/3/2022) dini hari pukul 03.00 WIB. Los Blancos wajib menang dengan margin dua gol jika masih ingin lolos ke perempat final.
Diketahui, Real Madrid menelan kekalahan 0-1 dari PSG pada leg pertama. Kiper Thibaut Courtois sempat menepis penalti Lionel Messi di menit 62, tapi Madrid akhirnya menyerah setelah Kylian Mbappe mencetak gol di menit-menit akhir laga.
Baca Juga
Advertisement
Jadi, Real Madrid harus menang minimal dua gol, sedangkan PSG cuma butuh hasil seri. Terlebih lagi, musim ini, tidak ada aturan gol tandang. Jika skor imbang setelah dua leg, maka akan dimainkan 2x15 menit waktu ekstra. Jika tetap imbang juga, maka adu penalti akan digelar untuk menentukan pemenang.
Madrid punya modal cukup besar setelah memenangi tiga laga terakhirnya di semua kompetisi. Madrid juga tak terkalahkan dalam 13 laga kandang terakhir. Ditambah fakta bahwa PSG cuma menang lima kali dalam 14 laga tandang terakhir, serta dipecundangi Nantes 1-3 dan Nice 0-1 dalam dua yang terkini, Madrid pantas jadi favorit.
Kans El Real lebih besar ketimbang PSG dalam 90 menit nanti. Sejumlah senjata kunci bisa dimaksimalkan oleh tim asal Ibukota Spanyol, untuk meredam PSG. Berikut ini empat senjata yang bisa dikerahkan Real Madrid demi menyingkirkan PSG malam nanti.
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kekuatan Lini Tengah
Real Madrid dikenal memiliki kedalaman skuad mumpuni, terutama di lini tengahnya. Meski dalam laga nanti tidak akan diperkuat Casemiro karena akumulasi kartu, masih ada Eduardo Camavinga dan Fede Valverde.
Luka Modric seperti biasa akan menjadi jenderal lapangan tengah dengan kreativitas yang ia miliki. Madrid juga berpeluang kembaki diperkuat Toni Kroos yang mulai berlatih sejak awal pekan.
Namun jika memang Toni Kroos tidak dapat dipaksakan tampil, peran Luka Modric dan Camavinga sudah cukup membawa keseimbangan tim. Carlo Ancelotti juga harus memilih antara Marco Asensio dan Rodrygo dalam hal pemain yang akan bermain bersama Vinicius Junior dan Karim Benzema di lini serang.
Asensio bisa lebih membawa ancaman menyerang jika dibandingkan dengan Rodrygo musim ini. Namun Ancelotti punya taktik dan strategi yang sulit ditebak.
Advertisement
Kembalinya Marcelo
Real Madrid juga tidak bisa diperkuat bek kiri Ferland Mendy menghadapi PSG di leg kedua karena skorsing. Nama Nacho dan Marcelo bisa menjadi opsi bagi Carlo Ancelotti untuk mengisi slot bek kiri.
Marcelo jelas bukanlah pemain sembaranan, meski usia tidak lagi muda. Pemain asal Brasil itu adalah kepingan masa jaya Madrid saat era Cristiano Ronaldo dengan menghadirkan banyak gelar.
Ancelotti bakal memilih satu dari keduanya (Nacho atau Marcelo), dan tetap mengembalikan David Alaba sebagai bek tengah berduet.
Pressing Ketat
Kunci lainnya yang dimiliki Madrid untuk membalikkan keadaan dari PSG adalah strategi permainan pressing ketat. Ancelotti dapat menerapkan sistem permainan tekanan tinggi ke PSG, untuk meredam agresifitas Messi dkk.
Los Blancos mempraktikkannya di paruh pertama pertandingan liga mereka melawan Real Sociedad Sabtu lalu. Hasilnya Madrid menang besar dan membuat bek lawan kebingungan.
Namun Madrid harus waspada dengan taktik ini, PSG unya penyerang kelas atas seperti Kylian Mbappe, Lionel Messi dan Neymar, yang bisa menciptakan bahaya dalam serangan balik.
Advertisement
Atmosfer Santiago Bernabeu
PSG memainkan pertandingan pertama di kandang sendiri, begitu juga dengan Madrid pada leg kedua. Para penggemar Real Madrid diharapkan memainkan peran besar dalam upaya tim mereka untuk membalikkan keadaan di Estadio Santiago Bernabeu.
Ada banyak yang dipertaruhkan melawan PSG, lebih dari sekadar lolos ke perempat final Liga Champions. Suporter Real Madrid bisa membawa atmosfer dan membakar semangat Karim Benzema dan kawan-kawan.
Sumber: Marca