Bola.com, Barcelona - Barcelona benar-benar dibikin susah dan frustrasi yang berujung ditahan imbang Galatasaray 0-0 pada leg pertama 16 besar Liga Europa 2021/2022, Jumat (11/3/2022) dini hari WIB. Salah satu sumber rasa frustrasi Barca adalah kiper Galatasaray, Inaki Pena, yang tak lain merupakan pemain mereka yang sedang dipinjamkan sekaligus jebolan akademi klub, La Masia.
Inaki Pena dipinjamkan Barcelona ke Galatasaray pada jendela transfer Januari 2022. Dia diizinkan bermain pada laga kontra klub induknya, Barcelona, meski sebenarnya tampak aneh.
Advertisement
Ternyata, Pena bermain luar biasa. Dia tampil menonjol, melakukan sejumlah penyelamatan gemilang melawan rekan setimnya di Barca, serta menggagalkan dua peluang emas Memphis Depay di babak pertama.
Pena benar-benar menjadi pembeda pada tersebut. Alhasil, Galatasaray berhasil membawa pulang hasil imbang dari Camp Nou dan penampilan apiknya sangat penting untuk modal menghadapi leg kedua di kandang sendiri.
Saat ini, Barcelona menghadapi dilema di tengah performa buruk kiper Marc-Andre ter Stegen. Pelatih Barca, Xavi Hernandez, mengakui menginginkan lebih banyak persaingan di posisi penjaga gawang, dengan kiper nomor dua, Neto, kemungkinan akan pindah pada musim panas 2022.
Artinya, Inaki Pena punya peluang balik ke Barcelona dan merebut posisi kiper utama untuk musim depan. Potensi Pena juga diakui penasihat Barca, Jordi Cruyff.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pujian Jordi Cruyff untuk Inaki Pena
Penasihat Blaugrana, Jordy Cruyff, mengaku terkesan melihat penampilan Inaki Pena. Menurutnya, sang penjaga gawang tampil bersinar pada laga di Camp Nou itu.
"Inaki Pena menawarkan banyak rasa aman. Dia juga mengumpan bola dengan sangat bagus," kata Cruyff kepada Barca TV, seperti dikutip Football Espana.
"Kita lihat saja apakah ia akan kembali ke sini bersama kami pada musim panas," imbuh dia.
Advertisement
Penyesalan Pedri
Youngster Barcelona, Pedri, menyesali kegagalan Barca memenangi laga itu dan mengajak rekan-rekan setimnya harus lebih kuat pada leg kedua di kandang lawan.
"Secara mental, hasil 0-0 bukan hasil yang kami inginkan. Kami ingin menang dan mencetak banyal gol dan itu bukan hal yang mustahil," kata Pedri setelah pertandingan, seperti dikutip Marca.
"Kami tidak punya ritme dalam penguasaan bola. Ketika kami pindah dari satu sisi ke sisi yang lain, ruang tercipta. Kami tidak mampu menekan dengan baik."
"Tim-tim datang ke sini untuk bertahan di belakang. Kami seharusya lebih kuat di kandang. Kami seharusnya memenangi pertandingan Eropa di sini," sesal pemain muda Barcelona itu.
Sumber: Football Espana, Marca