Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) kandas di Liga Champions 2021/2022 setelah kalah agregat 1-2 dari Atletico Madrid pada babak 16 besar.
Atletico Madrid sempat mencetak gol pada menit ke-33 lewat Joao Felix. Tapi, gol ini dianulir wasit. Atletico mendapatkan gol kemenangan pada menit ke-41 dari aksi Renan Lodi.
Baca Juga
Advertisement
Leg pertama yang digelar di Wanda Metropolitano pada bulan Februari lalu berakhir dengan skor imbang 1-1. Jadi, Atletico Madrid menang dengan agregat 2-1 dan berhak melaju ke perempat final sementara Manchester United harus tersingkir.
MU mendominasi permainan dengan penguasaan bola 61 persen berbanding 39. Mereka juga memiliki peluang lebih banyak, 11 tembakan dan lima mengarah ke gawang. Sementara Atletico cuma 8 tembakan dan tiga tepat sasaran.
Namun, lini belakang MU rapuh. Pasukan Ralf Rangnick kecolongan pada menit ke-41. Renan Lodi lolos mengancam gawang David de Gea dan gol.
Babak kedua, MU berusaha menyamakan skor dan terus menekan anak asuh Diego Simeone. Tapi usaha Cristiano Ronaldo cs gagal.
Kekalahan MU kali ini memperpanjang rekor kandas di Liga Champions sejak mereka mencapai final edisi 2010/2011. Siapa sosok yang bapuk dari laga ini?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Scott McTominay
McTominay tidak menawarkan bantuan yang cukup baik untuk Maguire dan Varane saat MU kehilangan bola. Performa pemain asal Skotlandia di bawah standar terbaik.
McTominay juga tidak mengalirkan bola dengan baik. Ketika McTominay diganti Matic, aliran bola United tampak jauh lebih baik.
Advertisement
Harry Maguire
Maguire melakukan empat intersep sepanjang laga, paling banyak dibanding pemain lain. Performa yang tidak terlalu buruk jika dilihat dari aspek itu.
Tapi, Maguire punya andil pada gol Atletico. Maguire berada di posisi yang salah. Dan, Maguire berulang kali berada di posisi yang tidak tepat atau keluar dari posisi tetapi gagal mendapatkan bola.
Diogo Dalot
Dalot menjadi titik lemah pertahanan United. Dia punya kemampuan bertahan yang tidak cukup bagus. Itu dimanfaatkan dengan baik oleh Renan Lodi dan Joao Felix.
Dalot acap kali terlalu fokus pada bola dan tidak melihat Lodi yang datang dari belakang. Dalot juga sering kehilangan bola saat build-up serangan.
Advertisement
Anthony Elanga
Elanga adalah pahlawan United pada leg pertama. Dia mencetak gol yang secara heroik membuat United terhindar dari kekalahan. Tapi, dimainkan sejak menit awal pada leg kedua, Elanga justru tenggelam.
Elanga memang melepas dua shots, tetapi tidak membahayakan gawang lawan. Selain itu, Elanga sama sekali tidak membuat umpan kunci atau dribel yang mengancam.
Cristiano Ronaldo
Ronaldo benar-benar terisolasi pada laga ini. Dia sama sekali tidak melepaskan tendangan. Tanpa shots, baik yang tepat sasaran maupun yang melenceng!
Ronaldo sangat sering turun ke lini tengah karena sulit mendapat bola. Tapi, dia juga sering kehilangan bola. Ronaldo tampak lebih sering protes ke wasit daripada memberi ancaman ke gawang Atletico.
Advertisement
Ralf Rangnick
Rangnick membuat keputusan yang cukup mengejutkan saat menaruh Pogba di bangku cadangan. Padahal, performa Pogba cukup bagus pada beberapa laga terakhir.
Pergantian pemain yang dilakukan pria asal Jerman juga jauh dari efektif, kecuali masuknya Nemanja Matic. Dia hanya terkesan menumpuk pemain dengan naluri menyerang.
Bola.net (Asad Arifin, 16/3/2022)