Bola.com, Jakarta - Pertandingan leg kedua babak perempat final Liga Champions 2021/2022 akan digelar pada Kamis (14/4/2022) dini hari. Liverpool menjamu Benfica di Anfield.
Ini adalah laga yang bakal menentukan kelanjutan kedua tim di Liga Champions. Pemenang melaju ke semifinal, dan yang kalah akan tersingkir. Liverpool sendiri punya kans besar untuk keluar sebagai pemenang di laga ini.
Baca Juga
Advertisement
Mereka punya modal kemenangan dari pertemuan sebelumnya dengan skor 3-1. Dalam situasi ini, pasukan Jurgen Klopp sebenarnya tidak perlu ngoyo mengejar kemenangan karena hasil seri sudah cukup untuk melaju ke babak berikutnya.
Namun tetap saja, ada lima alasan mengapa Liverpool bakal mengalahkan Benfica. Informasi selengkapnya bisa disimak dengan melakukan scroll ke bawah.
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mohamed Salah Haus Gol
Hasil imbang, berapapun skornya, bisa memuluskan langkah Liverpool ke babak semifinal. Tapi kalau hasil akhirnya 0-0 tentu itu akan menjadi kabar buruk buat sang bintang, Mohamed Salah.
Pemain berkebangsaan Mesir tersebut sedang mengalami masa paceklik yang lumayan panjang, di mana dirinya belum bisa mencetak gol dalam empat pertandingan terakhir. Termasuk saat Liverpool bertemu Manchester City akhir pekan lalu.
Meski sudah membukukan delapan gol di Liga Champions, Mo Salah tak bisa membiarkan paceklik gol ini berlangsung lebih lama. Pasalnya, ini bisa mempengaruhi negosiasi kontrak baru dengan Liverpool yang tengah berjalan.
Â
Advertisement
Luis Diaz Jadi Momok Lagi
Trisula Liverpool yang diisi Mohamed Salah, Sadio Mane dan Roberto Firmino sempat tergantikan. Tapi masuknya Diogo Jota membuktikan bahwa ketiga penyerang tersebut tidak selamanya aman.
Sekarang mereka ketambahan pesaing, yakni Luis Diaz. Pemain yang direkrut dari FC Porto itu memang baru mencetak tiga gol, tapi sudah menunjukkan tanda-tanda siap menjadi starter buat Liverpool di musim depan.
Pada leg pertama, Diaz mencetak satu gol yang membuat the Reds menang 3-1. Bukan tidak mungkin ia kembali mencetak gol di pertemuan kedua, apalagi Benfica adalah lawan yang sudah cukup familiar untuknya.
Â
Ambisi Quadruple
Dalam dunia sepak bola, quadruple artinya memenangkan empat gelar sekaligus dalam satu musim. Liverpool punya peluang untuk mencatatkan prestasi seperti itu karena masih 'hidup' dalam setiap kompetisi yang diikuti.
Satu dari empat gelar bergengsi yang bisa dimenangkan Liverpool telah diamankan pada bulan Januari lalu, yakni Carabao Cup. Mereka keluar sebagai juara setelah berhasil mengalahkan Chelsea di partai final lewat adu penalti.
Liga Champions adalah salah satu kompetisi yang bisa dimenangkan Liverpool musim ini. Agar bisa melaju ke babak final, mereka harus mengalahkan setiap lawannya termasuk Benfica.
Â
Advertisement
Anfield Neraka Buat Benfica
Liverpool dan Benfica sudah bertatap muka sebanyak 11 kali di pentas Eropa, terhitung sejak duel pertamanya yang terjadi pada tahun 1978 lalu. Benfica menang empat kali, sisanya disapu bersih oleh Liverpool.
Dari empat kemenangan tersebut, cuma sekali Benfica bisa mengalahkan Liverpool di Anfield. Momen itu terjadi pada tahun 2006 lalu saat keduanya bertemu di leg kedua babak 16 besar Liga Champions.
Secara keseluruhan, Benfica sudah bertandang ke markas Liverpool sebanyak lima kali, meraih satu kemenangan dan empat kali kalah. Sudah jelas bahwa Anfield adalah neraka buat klub raksasa Portugal itu.
Unjuk Diri Sebagai Tim yang Superior
Kemenangan tidak hanya berarti Liverpool bisa lolos ke babak semifinal. Lebih dari itu, the Reds juga bisa menunjukkan kekuatannya di hadapan calon pesaing di babak semifinal nanti.
Apalagi kalau bisa meraih kemenangan dengan margin skor yang besar. Liverpool perlu ini untuk membuat pesaingnya menjadi gentar, sehingga memuluskan langkah mereka ke babak final.
Kalau hanya untuk sekadar lolos, Liverpool pun sejatinya bisa melakukannya meski kalah dengan skor 0-1. Hasil seri pun sebenarnya sudah cukup. Namun itu menunjukkan bahwa Liverpool punya kelemahan yang bisa dieksploitasi lawan di babak semifinal nanti.
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 13/4/2022)
Advertisement