Duel Antarlini Man City Vs Real Madrid: Adu Kuat di Lini Tengah

Keduanya piawai dalam mengawal gawang masing-masing. Mereka memiliki statistik yang tidak berbeda jauh dari segi kebobolan dan clean sheet yang dibukukan dalam 40-an lebih penampilan pada musim ini.

Ederson sudah mengemas 46 penampilan, begitu juga dengan Courtois. Pentingnya keberadaan mereka di bawah mistar gawang membuat Manchester City dan Real Madrid sama-sama tak bisa lepas darinya.

Sejauh ini, Ederson cuma kebobolan sebanyak 31 kali. Ia juga membukukan 26 clean sheet yang tujuh di antaranya dibuat di Liga Champions. Sementara itu, Courtois telah kebobolan 39 kali dan membukukan 18 clean sheet.

Statistik kedua penjaga gawang tidak jauh berbeda, di mana Ederson sedikit lebih unggul. Jadi, bisa diharapkan akan ada banyak penyelamatan yang terjadi selama duel berlangsung.

Manchester City hanya kebobolan 21 gol di Premier League musim ini. Torehan yang fantastis, dan Ederson bukan satu-satunya pemegang peran penting dalam catatan itu. Barisan pertahanan juga punya kontribusi besar.

Pertahanan the Citizens bisa begitu apik karena kehadiran Aymeric Laporte yang memimpin barisan pertahanan. Besar kemungkinan Laporte akan dipercaya dalam membatasi aksi Karim Benzema di kotak penalti Manchester City.

Bukan perkara yang mudah, tentu saja. Sebab Benzema telah berulang kali menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang di musim ini. Pemain berdarah Prancis itu sudah mencetak 39 gol dari 40 penampilannya di semua kompetisi.

Manchester City dan Real Madrid memiliki sosok pengatur serangan yang sama baiknya. Dari sisi Manchester City ada Kevin De Bruyne, yang tidak hanya handal dalam mengirim umpan tapi juga menghasilkan gol.

De Bruyne telah menghasilkan 14 gol di semua kompetisi, salah satunya menjadi penentu kemenangan Manchester City atas Atletico Madrid. De Bruyne juga telah mengumpulkan delapan asis, tiga di antaranya dibuat dalam dua laga terakhir.

Dari segi perolehan asis, Luka Modric sedikit lebih baik dengan sembilan asis. Kreativitasnya terlihat dalam laga leg kedua babak perempat final yang membantu Rodrygo Goes mencetak gol dan memaksa pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.

Manchester City cukup sering menggunakan false 9 dalam formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 yang diusung. Beberapa pemain berbeda kerap ditugaskan memainkan peran itu, tapi yang paling sering adalah Bernardo Silva.

Meski bukan posisi murninya, barisan pertahanan Madrid tetap perlu mewaspadai Bernardo Silva. Sebab peran false 9 memungkinkan pemain berkebangsaan Portugal itu mencetak 12 gol dari 44 penampilan.

Pergerakannya bakal diawasi oleh Eder Militao. Sejak Raphael Varane dan Sergio Ramos pergi, pemain asal Brasil ini sering dipercaya sebagai pemimpin di lini pertahanan. Tentunya ia akan dibantu bek berpengalaman, David Alaba.

Manchester City (4-3-3): Ederson; Kyle Walker, Ruben Dias, Aymeric Laporte, Nathan Ake; Kevin De Bruyne, Rodri, Ilkay Gundogan; Riyad Mahrez, Phil Foden, Raheem Sterling.

Real Madrid (4-3-3): Thibaut Courtois; Dani Carvajal, Eder Militao, David Alaba, Ferland Mendy; Luka Modric, Casemiro, Toni Kroos; Federico Valverde, Karim Benzema, Vinicius Junior.

Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 26/4/2022)