Bola.com, Milan - AC Milan berhasil membungkam Atalanta pada laga pekan ke-37 Serie A. Sejumlah pemain Milan tampil moncer dalam duel tersebut, termasuk Theo Hernandez dan Rafael Leao.
Menjamu Atalanta di San Siro, Senin (16/5/2022) dini hari WIB, AC Milan mendapat perlawanan sengit dari La Dea. Milan mencatatkan 46 persen penguasaan bola, berbanding 54 persen milik Atalanta.
Baca Juga
Advertisement
I Rossoneri juga melepaskan 12 tembakan yang enam di antaranya mengarah ke gawang. Di sisi lain, Atalanta memperoleh dua peluang bagus dari 12 kesempatan.
Setelah bekerja keras, I Rossoneri akhirnya sukses mengalahkan Atalanta dua gol tanpa balas. Sepasang gol Milan tercipta atas nama Rafael Leao pada menit ke-56 dan Theo Hernandez menit ke-75.
Hasil tersebut sekaligus memperpanjang tren moncer AC Milan di Serie A. Il Diavolo Rosso tercatat tidak terkalahkan dalam 15 pertandingan terakhir di liga, dengan perincian 10 kemenangan dan lima hasil imbang.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Akhiri Puasa Gelar
Pencapaian itu membuat I Rossoneri semakin dekat dengan trofi juara Serie A musim ini. AC Milan masih berada di puncak klasemen sementara liga dengan nilai 83, unggul dua angka atas Inter Milan di peringkat kedua.
Dengan pertandingan musim ini yang menyisakan satu laga lagi, AC Milan berpeluang besar merengkuh trofi juara Serie A 2021/2022. Milan hanya membutuhkan tambahan satu angka untuk keluar sebagai kampiun.
Andai perolehan angka mampu disamai Inter, I Rossoneri tetap keluar sebagai juara karena unggul head to head. Dari dua pertemuan yang sudah dijalani pada musim ini, AC Milan meraih satu kemenangan dan sekali imbang.
Trofi tersebut sekaligus menyudahi puasa gelar Milan di Serie A. I Rossoneri terakhir kali menjadi kampiun di Liga Italia adalah pada musim 2010/2011 atau 11 tahun silam.
Lantas, bagaimana dengan rapor pemain AC Milan pasca-pertandingan tersebut? Berikut ini adalah ulasannya.
Â
Advertisement
Kiper:
Mike Maignan - 7
Menurut catatan, Atalanta melepaskan total 12 tembakan selama pertandingan berjalan dan dua di antaranya bisa menemui sasaran. Ini cukup berbahaya, karena Atalanta dikenal memiliki lini depan yang berkualitas.
Namun kualitas pasukan Gian Piero Gasperini tersebut bisa dinetralisir dengan baik oleh kiper Milan, Mike Maignan. Tentu, ia perlu berterima kasih kepada barisan pertahanan yang bermain gemilang di depannya.
Bek:
Davide Calabria - 6
Beberapa kali melakukan kesalahan dalam melakukan operan di babak pertama. Performanya sedikit membaik di babak kedua, tapi belum mencapai taraf memuaskan. Ini bukan penampilan terbaik Calabria selama di Milan.
Pierre Kalulu - 8
Aksi yang solid dari pemain berusia 21 tahun. Kalulu tampil ganas di area pertahanan, bahkan sampai mencatat tujuh tekel sukses dalam proses permainan. Selain itu, ia juga membuat satu sapuan dan empat intersep.
Fikayo Tomori - 7
Sosok pemimpin di lapangan. Seperti tandemnya, Kalulu, Tomori juga tampil solid sepanjang permainan. Meskipun dirinya cuma menghasilkan satu sapuan dan satu intersep hingga pertandingan berakhir.
Theo Hernandez - 9
Paling mencolok di pertandingan ini, dan pantas menerima gelar man of the match. Ia konsisten membantu pertahanan dan lini depan tanpa lelah, membukukan lima tekel sukses dan tiga tembakan dalam laga ini.
Â
Advertisement
Gelandang:
Sandro Tonali - 6
Tidak apik, tapi tak buruk juga. Ia mampu mengerjakan tugasnya dengan baik meski tak seperti yang diperlihatkan saat menghadapi Hellas Verona pekan lalu.
Franck Kessie - 7
Profesionalitas Kessie patut dipuji karena masih bersedia menampilkan performa terbaik di Milan, meski kepergiannya ke Barcelona tinggal menunggu waktu. Ia menjadi sandungan yang menyulitkan Atalanta mencetak gol di laga ini.
Alexis Saelemaekers - 6
Saelemaekers tampak apik di awal pertandingan, tetapi perlahan menghilang seiring waktu berjalan. Ia terlalu sering menahan bola terlalu lama hingga merusak momen pembuatan peluang.
Rade Krunic - 7
Penghasil asis yang membuat Theo Hernandez bisa memulai aksi solo run fantastisnya. Secara keseluruhan, Krunic cukup memuaskan dan sering membantu pertahanan meskipun ditempatkan sebagai gelandang serang.
Rafael Leao - 8
Jika bukan tanpanya, Milan mungkin takkan bisa memecah benteng pertahanan Atalanta yang begitu rapat. Golnya membuktikan bahwa Leao punya kejelian untuk melihat celah di lini pertahanan lawan.
Â
Penyerang:
Olivier Giroud - 5
Terburuk di pertandingan ini. Kendati ditempatkan sebagai striker tunggal, ia tidak mampu melepaskan satu kali pun tembakan. Ia bahkan menerima kartu kuning usai melakukan aksi protes keras terhadap wasit.
Â
Advertisement
Pemain Pengganti:
Junior Messias 7 - masuk di menit ke-55, menyumbang asis untuk gol Leao. Visi dan kreativitas jadi bahan dasar umpan lambungnya untuk sang penyerang muda
Alessandro Florenzi 6 - masuk pada menit ke-80. 20 menit yang tersedia di babak kedua tak mampu dimanfaatkan oleh Florenzi untuk memberikan bekas dalam laga ini.
Ante Rebic 5 - masuk pada menit ke-55 menggantikan Giroud. Meski punya waktu panjang untuk berkreasi, tapi Rebic tidak memberikan pengaruh berarti dalam permainan.
Ismail Bennacer 5 - masuk pada menit ke-63 menggantikan Sandro Tonali. Kehadirannya tak membuat kualitas sektor tengah Milan jadi meningkat.
Tiemoue Bakayoko 5 - masuk menggantikan Rade Krunic pada menit ke-79. Tidak bisa memberikan tambahan berarti buat tim selain energi karena masuk dalam keadaan bugar.
Sumber: Berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis/Published: 16/05/2022)