Bola.com, Jakarta - Carlo Ancelotti adalah sosok yang harus diwaspadai Liverpool dalam duel final Liga Champions 2021/2022 kontra Real Madrid di Stade de France, Minggu (29/5/2022).
Bagi Carlo Ancelotti, ini akan menjadi final kelimanya dan peluang meraih trofi keempat sebagai pelatih.
Baca Juga
Foto: Dominasi Real Madrid Bawa Carlo Ancelotti Raih Penghargaan Pelatih Terbaik FIFA 2024
Real Madrid Borong 2 Penghargaan di The Best FIFA Award 2024: Vinicius Junior dan Carlo Ancelotti Sabet Trofi
Didesak Mundur, Ancelotti: Tahun Lalu Real Madrid Tak Menang di Kandang Rayo dan Jadi Juara La Liga
Advertisement
Laga final Liga Champions akan digelar di Parc des Princes, Paris. Duel antara Liverpool vs Real Madrid dimainkan pada hari Minggu 29 Mei 2022 mulai pukul 02.00 dini hari WIB, siaran langsung di SCTV.
Ancelotti punya rekam jejak spesial di Liga Champions, bahkan ketika masih menjadi pemain. Sebagai pemain, Ancelotti punya dua gelar juara Liga Champions (ketika itu masih bernama Piala Champions).
Bersama AC Milan, Ancelotti punya dua gelar juara Liga Champions. Gelar itu diraih pada musim 1988/89 dan 1989/1990. Dua gelar beruntun diraih Ancelotti sebagai pemain, keduanya bersama Milan.
Sebagai pemain, Ancelotti tidak kalah gemilang. Bersama Zinedine Zidane, Don Carlo adalah pelatih dengan gelar Liga Champions paling banyak.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Liga Champions 2003
AC Milan berjumpa Juventus pada final Liga Champions 2003. Ini adalah final pertama bagi Ancelotti sebagai pelatih. Dua tim papan atas Italia itu berjumpa pada duel di Old Trafford, Manchester.
Milan dan Juventus punya skuad yang mewah. Milan punya Dida di bawah mistar, lalu duet Nesta dan Maldini di belakang. Di tengah, ada Gattuso, Pirlo, dan Seedorf. Di depan, ada duet Shevchenko dan Inzaghi.
Di kubu Juventus, ada Buffon di bawah mistar. Di lini belakang, ada Thuram dan Montero. Edgar Davids dan Mauro Camoranesi jadi andalan di tengah. Duet Del Piero dan Trezeguet jadi tumpuan di lini depan.
Laga berjalan sengit, tetapi tidak ada gol yang tercipta hingga waktu normal dan extra time usai. Milan kemudian menang 3-2 pada babak adu penalti. Penalti Shevchenko ke gawang Buffon jadi momen penentu.
Advertisement
Liga Champions 2007
Dua tahun sebelumnya, AC Milan kalah adu penalti dari Liverpool di final Liga Champions. Lalu, kedua tim berjumpa lagi di final Liga Champions 2007. Carlo Ancelotti adalah pelatih bagi Milan.
63.800 penonton hadir pada laga yang dimainkan di Olympic Stadium, Yunani. Milan unggul pada akhir babak pertama dari gol Filippo Inzaghi. Ini adalah gol yang ikonik karena dicetak dengan punggung!
Lalu, pada menit ke-82, Inzaghi kembali mencetak gol. Kali ini, dengan melewati Pepe Reina. Liverpool kemudian hanya mampu membalas lewat gol Dirk Kuyt pada menit ke-89. Milan menang dengan skor 2-1 dan Ancelotti meraih gelar juara keduanya.
Liga Champions 2014
Final 2014 menjadi momen penting bagi Real Madrid dan Ancelotti. Sebab, ini menjadi gelar juara Liga Champions ke-10 bagi Real Madrid. Momen itu lantas dikenang dengan sebutan 'La Decima'.
Sementara, bagi Ancelotti, dengan tiga gelar juara, dia menjadi pelatih paling sukses di Liga Champions. Capaian itu kemudian disamai Zinedine Zidane, juga bersama Real Madrid.
Pada final 2014, Madrid berjumpa sang rival sekota Atletico Madrid di Estadio da Luz. Atletico unggul lewat Diego Godin pada menit ke-36. Tapi, gol Sergio Ramos menit 90+3 membuat skor menjadi imbang 1-1.
Pada babak extra time, Real Madrid mencetak tiga gol masing-masing lewat Gareth Bale, Marcelo, dan penalti Cristiano Ronaldo. Real Madrid menang 4-1 dan merayakan La Decima bersama Ancelotti!
Advertisement
2005: Gagal di Final
Final Liga Champions 2005 menyisakan cerita pahit bagi karier Ancelotti. Sebab, AC Milan racikan Ancelotti saat itu unggul dengan skor 3-0 pada babak pertama. Paolo Maldini dan Hernan Crespo (2 gol) membobol gawang Liverpool.
Tapi, pada babak kedua, Liverpool menciptakan momen indah di Istanmbul. Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan Xabi Alonso bergantian mencetak gol ke gawang Dida. Skor imbang 3-3 dan laga dilanjutkan ke extra time.
Tidak ada gol pada extra time. Lalu, babak adu penalti. Tiga penendang AC Milan gagal: Serginho, Pirlo, dan Shevchenko. Saat Dudek sukses menepis sepakan Shevchenko, langit Istambul seolah runtuh bagi Rossoneri dan Ancelotti.
2022?
Ancelotti lebih sering sukses daripada gagal di final Liga Champions. Pada musim 2021/2022, Ancelotti akan memainkan final Liga Champions kelima dalam kariernya sebagai pelatih.
Real Madrid yang dilatihnya akan bersua Liverpool, lawan yang membuat Ancelotti tertunduk di Istanbul pada 2005 lalu. Baginya, membalas kekalahan itu punya arti penting. Tapi, tidak akan mudah.
"Kami menghadapi tim yang mungkin terbaik di Eropa saat ini. Tapi tidak ada unggulan di laga final. Saya pikir ini masih 50-50 karena final Liga Champions tidak bisa diprediksi," kata eks manajer Everton itu.
Â
Bola.net (Asad Arifin, 27/5/2022)
Advertisement