Bola.com, Jakarta - Liga-liga di kawasan Eropa bakal membuka lintasan pacu. Hal itu berarti beberapa turunan kompetisi di kawasan Benua Biru juga siap hadir.
Satu di antara yang akan mendapat atensi adalah Liga Champions 2022/2023. Berstatus ajang antarklub paling bergengsi di Eropa, Liga Champions merupakan pembuktian yang sesungguhnya bagi tim-tim papan atas.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Liga Champions jadi tolok ukur klub memahat prestasi. Bagi pelatih dan pemain, Liga Champions sangatlah penting.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Lengkap
Tak lengkap rasanya jika tak pernah memenangkannya. Punya banyak gelar di liga domestik memang membanggakan. Tapi, jika belum pernah memenangkan Liga Champions ibarat mengunyah sayur tanpa garam.
"Liga Champions sangat penting. Rasanya hebat ada di sana. Bersaing dengan tim-tim hebat dunia, pemain-pemain serta pelatih-pelatih terbaik dunia," kata David Luiz, mantan pilar Chelsea yang kini berseragam Flamengo.
Luiz sosok penting di balik kehebatan Chelsea kala memenangkan Liga Champions 2011/2012. Di final, Luiz and kolega menggebuk raksasa Jerman, Bayern Munchen, via drama adu tendangan penalti yang berakhir 4-3.
Â
Advertisement
Musim Lalu
Musim lalu, Real Madrid kembali kembali mengangangkat si "Kuping Besar". Armada Carlo Ancelotti mengalahkan Liverpool 1-0 lewat gol tunggal VinÃcius Júnior.
Lantas, siapa juara musim ini? Apakah Real Madrid bisa mempertahankan gelar atau tim lain yang jadi jawaranya? Sembari menanti jawaban, yuk kita lahap dulu prediksi di bawah ini.
Â
Bayern Munchen
Bayern Munchen terlihat sedikit berbeda musim ini karena Robert Lewandowski telah pindah ke Barcelona. Tapi mereka masih bisa bersaing di Liga Champions.
Sadio Mane, pemain anyar Bayern dari Liverpool, jelas memiliki karakter permainan yang berbeda dari Lewandowski. Oleh karena itulah, Mane pemain yang harus diwaspadai. Apalagi, kedatangan Mane membuat Bayern harus mengubah formasi permainan.
Selain Mane, Die Roten juga merekrut Matthijs de Ligt. Kedatangan eks Juventus itu diyakini kian mempersolid lini belakang armada Julian Nagelsmann.
Â
Advertisement
Skuad Mapan
"Dia satu di antara bek tengah paling berbakat di dunia. Saya tak meragukannya," kata Nagelsmann, mengomentari pilar 22 tahun seharga 67 juta euro.
Bayern Munchen kali terakhir memenangkan Liga Champions pada musim 2019/2020. Bagi tim sekaliber mereka, itu adalah waktu yang cukup lama tak naik podium kehormatan.
Â
Barcelona
Pemain baru, harapan baru. Pertanyaannya, mampukah Barcelona kembali memenangkan Liga Champions? Semua berpulang kepada pelatih Xavi Harnandez.
Sebagai pemain, tak ada yang meragukan Xavi. Si pendiam itu memahat pencapain hebat kala bermain bersama Barcelona dan Timnas Spanyol.
Â
Advertisement
Ujian Berat
Tapi sebagai pelatih, tunggu dulu. Sebelum mudik ke Catalan, pria 42 tahun itu hanyalah seorang pelatih di klub yang kurang akrab di telinga: Al Sadd, Qatar.
Blaugrana memang sudah mengamankan tanda tangan sederet pemain baru seperti Robert Lewandowski, Andreas Christensen, Franck Kessie, dan Raphinha. Hanya saja, itu tak jaminan bagi Xavi guna merealisasikan target di Liga Champions.
Â
Syarat Sukses
Jika ingin sukses, Xavi harus bisa memaksimalkan semua potensi pemain. Khususnya pemain baru yang nota bene merupakan pemain top di lininya masing-masing. Xavi mengaku mantap dengan keputusannya.
"Mereka menambah kekuatan skuad dengan sangat baik, terutama di sektor gelandang dan lini depan. Barca akan mencoba untuk memenangkan semua gelar," kata Sergio Aguero, dilansir Football Espana.
Â
Advertisement
Chelsea
Suntikan darah segar dari Kalidou Koulibaly dan Raheem Sterling diharapkan bisa membawa berkah besar bagi Chelsea. Koulibaly diplot mengisi posisi yang ditinggalkan Antonio Rudiger dan Andreas Christensen. Sedangkan Sterling menambah daya gedor pengganti Romelu Lukaku.
Klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu juga dikabarkan sedang berjuang keras mendapatkan tanda tangan bek tangguh Sevilla, Jules Kounde. Demi Kounde, Chelsea siap menggelontorkan dana 55 juta poundsterling atau sekitar Rp990 miliar.
Â
Fungsi Pemain
Masuknya pemain baru membuat Thomas Tuchel berpikir keras agar bisa meracik tim solid yang tak lembek di kompetisi domestik, terlebih di pentas akbar Liga Champions. Tuchel optimistis, skuadnya bisa bersaing.
"Jika Anda ingin mempertahankan posisi, Anda perlu peningkatan. Jangan pernah berdiam diri. Tim lain akan menyalip Anda," katanya.
Â
Advertisement
Liverpool
Sejak dilatih Jurgen Klopp pada 2015, Liverpool kembali menunjukkan taringnya di Eropa. Menyentuh final tiga kali, Liverpool memenangkan Liga Champions bersama Klopp pada 2018/2019.
Raksasa Merseyside memang kehilangan satu di antara pilar terbaiknya, yakni Sadio Mane. Ia pindah ke Jerman, mencoba peruntungan di Bundesliga bersama Bayern Munchen.
Â
Pemain Berbakat
Tapi Liverpool kedatangan pemain berbakat, Darwin Nunez. Mantan tombak Benfica itu menjadi pemain yang sangat dinantikan aksinya oleh publik Anfield.
Entahlah, apakah Nunez bisa meneruskan pencapaian legenda Liverpool yang juga berpaspor Uruguy, Luis Suarez. Berada di bawah bayang-bayang Mohamdes Salah harusnya membuat Nunez kian termotivasi untuk mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya.
Â
Advertisement
Klopp Percaya
Klopp percaya, pemain anyar rekrutannya tak bakal berakhir sia-sia. Terlebih Nunez yang diboyong dengan harga selangit 85 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,5 triliun.
"Dia punya semua kemampuan yang kami butuhkan. Dia bisa mengatur tempo, dia membawa energi, dia bisa mengancam ruang dari area tengah dan bermain melebar. Dia agresif dan dinamis dalam bergerak," kata Klopp.
Â
Man City
Pada Liga Champions musim ini, Man City ancaman serius bagi pesaing. Sukses menjadi yang terbaik di kompetisi terketat Premier League 2021/2022 mengindikasikan kalau skuad besutan Pep Guardiola bertekad ingin memahat sejarah.
Sejauh ini, City belum pernah merasakan manisnya gelar juara Liga Champions. Pada musim 2020/2021, City nyaris menyudahi penantian panjang. Apa daya, masih jauh panggang dari api. Di final, City ditekuk 0-1 oleh Chelsea.
Â
Advertisement
Semua Mata
Semua mata kini akan tertuju kepada Erling Haaland. Kebuasan Haaland kala membela Borussia Dortmund diharapkan berlanjut di City. Kehilangan Gabriel Jesus dan Raheem Sterling seharusnya jadi pijakan bagi Haaland untuk tampil lebih kalap di jantung pertahanan lawan.
Sayangya, tombak pemilik paspor Norwegia itu tak bisa dimainkan saat City melakoni laga uji coba pramusim melawan Club America di Stadion NRG, Kamis (21/7) pagi WIB. Haaland diberitakan hanya duduk manis di bangku cadangan lantaran masalah kebugaran.
Padahal, fans sangat menanti debut sang idola baru. Menariknya, Haaland belum pernah memenangkan Liga Champions. Jadi, inilah saat yang tempat untuk terbang lebih tinggi.