Bola.com, Jakarta - Ini cerita tentang kawan rasa lawan. Sebagai pemain yang tergabung dalam satu tim, bak di klub maupun di timnas, sejatinya setiap individu harus saling kompak. Jika tak selaras, bagaimana kerja sama tim bisa terjadi? Padahal, di sepak bola, kerja sama tim adalah kunci.
Tapi ada 'loh' dalam satu tim pemain yang satu justru membenci rekannya yang lain. Awalnya, perseteruan tak menyeruak dari ruang ganti. Namun, lama kelamaan, percikan itu bocor dan jadi santapan publik.
Baca Juga
Advertisement
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dampak ke Permainan
Sialnya, konflik pribadi sesama rekan setim berdampak ke permainan. Tak ayal, pelatih ikut dibuat pusing. Soalnya, tak sedikit pemain yang saling bermusuhan merupakan pilar krusial.
Pertikaian tersebut timbul dengan ragam latar persoalan. Dari masalah sepele hingga masalah yang dianggap serius. Penasaran? Langsung lahap infonya di bawah ya!
Â
Advertisement
Gerard Pique dan Alvaro Arbeloa
Gerard Pique adalah pemain Barcelona. Sementara itu, Arbeloa, bermain untuk Real Madrid. Permusuhan berawal dari sikap Pique yang memandang rendah Real Madrid.
Hal itu terkait nasib Real Madrid yang harus terkena diskualifikasi dari ajang Copa del Ray 2015/2016. Arbeloa balik membalas dengan mengatakan, bek Barcelona itu sangat terobsesi dengan Real Madrid.
Â
Sempat Lanjut
Arbeloa menyebut Pique temannya. Pique bereaksi lebih keras. Dia tegas menyatakan, Arbeloa bukan temannya.
Perseteruan berlanjut saat keduanya masuk skuad Timnas Spanyol. Kapten Sergio Ramos sampai harus turun tangan dan meminta kedua bek itu untuk saling menghormati. Keduanya pun saling berjabat tangan.
Â
Advertisement
Andy Cole dan Teddy Sheringham
Keduanya sama-sama pernah berkostum Manchester United dan memenangkan banyak trofi bagi Setan Merah. Tapi keduanya saling tak menyapa dalam waktu yang sangat lama.
Semua berawal pada 1995, saat Cole dan Sheringham bermain untuk Timnas Inggris. Saat itu, The Three Lions bentrok kontra Uruguay.
Â
Reaksi Tak Lembut
Cole yang berada di bangku cadangan kemudian bersiap untuk menggantikan Sheringham. Jamaknya pergantian, kedua pemain saling bersalaman.
Namun yang terjadi sungguh di luar dugaan. Sheringham mengabaikan begitu saja uluran tangan Cole. Nama terakhir sakit hati dan tersinggung.
Â
Advertisement
Komentar Pasca-peristiwa
Sheringham telah menghinanya di depan ribuan penonton. "Itu adalah adalah debut saya dan dia sudah menghina saya," keluh Cole.
Bertahun-tahun berselang, Sheringham baru insyaf. Dia mengaku sudah berdamai dengan Cole. "Kami hanya tidak cocok. Namun kami sudah berdamai," kata Sheringham enteng.
Â
Zlatan Ibrahimovic dan Oguchi Onyewu
Zlatan Ibrahimovic dan Onyewu pernah terlibat pertikaian hebat sampai adu jotos. Beruntung perkelahian cepat dilerai. Jika tidak, keduanya bisa terluka.
Selain jago bola, Ibrahimovic merupakan pemegang sabuk hitam taekwondo. Sedangkan Onyewu sangat menyukai olahraga tinju. Kebayang bagaimana kalau mereka duel beneran.
Â
Advertisement
Tekel Horor
"Onyewu dan saya nyaris saling membunuh. Onyewu menyerupai petinju kelas berat. Dia hampir 6 kaki 5 inci dan sangat berat," tulis Ibra dalam autobiografinya yang berjudul 'I'Am Zlatan Ibrahimovic'.
Pertikaian dipicu lantaran tekel horor Onyewu terhadap Ibrahimovic. Situasi terjadi saat keduanya sedang menjalani sesi latihan AC Milan pada November 2010. Ibrahimovic gagal melompat hingga tersapu tebasan Onyewu yang bermain sebagai bek.
Â
Kolo Toure dan William Gallas
Kolo Toure dan Willam Gallas, dua bek tengah di jantung pertahanan Arsenal. Toure bermain untuk The Gunners dari 2002 hingga 2009. Sedangkan Gallas dari 2006 hingga 2010.
Pada musim terakhir mereka, keduanya tak saling menyapa. Berawal dari cekcok keduanya usai Arsenal bermain imbang 2-2 kontra Aston Villa di laga Boxing Day. Toure menampik keretakannya dengan Gallas, terlebih saat bertanding.
Â
Advertisement
Suasana Cair
"Begitu kami berada di lapangan, kami mencoba untuk menjaga sikap profesional dan berkomunikasi," kata Toure.
Arsene Wenger, sang pelatih, juga memilih santuy. "Anda punya banyak contoh tentang pemain-pemain yang tak terlalu akur, tetapi itu tidak berarti mereka tidak bisa bermain bersama," ujar Wenger.
Â
Mauro Icardi dan Maxi Lopez
Nah, ini yang paling penuh drama. Gara-gara wanita, pertemanan jadi hancur. Awalnya, Icardi dan Lopex bersahabat.
Keduanya pernah sama-sama memperkuat Sampdoria. Kerja sama keduanya di lini depan membawa Blucerchiati promosi ke Serie A pada musim 2012/2013.
Saat itu, Lopez sudah menikah dengan si seksi nan aduhai, Wanda Nara. Seiring berjalannya waktu, hubungan Lopez dan Nara mulai retak.
Â
Advertisement
Selidik Serius
Selidik punya selidik, Wanda terlibat cinta segitiga dengan Icardi. Lopez menuding Nara dan Icardi berstatus TTM alias teman tapi mesra.
Dibakar emosi, Lopez menceraikan Nara. Lopez berlalu, Nara dan Icardi lanjut ke pelaminan. Hubungan keduanya bertahan hingga kini.