Bola.com, Jakarta - Siapa tak kenal Igor Stimac dan Sinisa Mihajlovic?. Bagi sebagian besar pecinta sepak bola, dua nama tersebut memiliki cerita tersendiri. Karier mereka tergolong moncer, baik di level timnas maupun klub.
Igor Stimac dan Sinisa Mihajlovic saling mengenal saat remaja dan bermain bersama di Tim Nasional (Timnas) Yugoslavia sebelum negara itu pecah pada 1992. Pada sisi lain, keduanya bermain untuk klubnya masing-masing yang berlainan kota.
Baca Juga
Advertisement
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Orang Berbeda
Igor Stimac yang berasal dari bagian selatan Kroasia dan bermain di klub Hajduk Split (1985–1992), sempat dipinjamkan ke Dinamo Vinkovci saat berusia 19 tahun. Sementara itu, Sinisa Mihajlovic tumbuh sekitar 20 km dari Vinkovci, yang merupakan titik pertemuan kereta api antara bagian timur laut Kroasia dengan perbatasan Serbia.
Keduanya memang bersosialisasi dengan orang-orang yang berbeda, tetapi sering bertemu di bar dan kafe. Meskipun teman, mereka memilih untuk berbicara topik lain, namun keduanya saling menyapa dan bicara tentang sepak bola.
Â
Advertisement
Gara-gara Perang
Kemudian perang antara Kroasia dan Serbia pecah. Sebanyak 12 personel polisi Kroasia dan tiga milisi Serbia tewas dalam baku tembak hanya beberapa meter dari tempat Mihajlovic dibesarkan. Kota itu rata dengan tanah. Kurang dari beberapa minggu kemudian, final Piala Yugoslavia dimainkan di Beograd.
Red Star Belgrade bertemu dengan Hajduk Split di partai puncak. Pemain mengenakan pita menghormati polisi yang gugur. Igor Stimac kapten Hajduk Split dan Sinisa Mihajlovic untuk tim Serbia.
Â
Saluran Telpon
Namun, ketika kedua tim bersiap memulai kick-off, Stimac mencondongkan tubuh ke depan dan berbisik kepada teman lamanya dan mantan rekan setimnya, "Saya harap orang-orang kami membunuh seluruh keluarga Anda di Borovo," katanya.
Karena saluran telepon ke Borovo terputus selama beberapa hari, Mihajlovic tidak tahu apakah keluarganya masih hidup atau tidak. Begitu marahnya Mihajlovic sehingga dia menyerang Hajduk.
Â
Advertisement
Keras dan Perkelahian
Laga berlangsung panas dan keras. Pertandingan diwarnai dengan perkelahian yang brutal. Keduanya akhirnya diusir keluar lapangan.
Hajduk memenangkan pertandingan 1-0 dan Stimac mengangkat piala dan berkata, "Ini sekarang milik kita selamanya. Piala Yugoslavia tidak akan pernah dimainkan lagi," ujarnya.
Â
Beda Karier
Di kemudian hari, baik Igor Stimac maupun Sinisa Mihajlovic melanjutkan kariernya ke klub negara lain. Igor Stimac, yang kini berusia 54 tahun merupakan eks pemain Derby County dan Wes Hamp United. Saat ini, dia tercatat sebagai pelatih Timnas India U-23.
Sinisa Mihajlovic merupakan eks pilar Roma, Sampdoria, Lazio, dan Inter Milan. Pria 53 tahun itu juga pernah menukangi sederet klub seperti Fiorentina, Milan, Sporting CP, dan sejak 2019 membesut Bologna.
Advertisement