Sukses


5 Pemilik Jersey Nomor 7 Terbaik Sepanjang Masa, Magis Franck Ribery hingga David Beckham

Bola.com, Jakarta - Secara tradisional, angka 7 identik dengan pemain yang suka menggiring bola dan berlari di belakang pertahanan lawan untuk melakukan umpan silang ke rekan-rekannya di lini depan. Namun, seperti halnya permainan, peran nomor 7 juga berkembang seiring berjalannya waktu.

Beberapa pemain paling legendaris dalam sepak bola, baik yang aktif maupun yang sudah pensiun, mengenakan jersey ini selama bertahun-tahun.

Oke! Di bawah ini, lima di antaranya yang wajib kamu ketahui.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Raul Gonzalez

Raul Gonzalez dari Real Madrid, lebih dikenal dengan nama depannya saja, adalah salah satu pemakai nomor 7 yang paling terkenal. Raul mewarisi jersey nomor 7 Real Madrid dari Emilio Butragueno, legenda Los Blancos.

Selama satu setengah dekade yang sangat sukses di Santiago Bernabeu, Raul mencetak banyak 323 gol. Dia menjadi pencetak gol terbanyak nomor 7 Madrid sepanjang masa sebelum disalip penerusnya, Cristiano Ronaldo.

Pemain Internasional Spanyol memiliki performa terbaiknya di musim 2000/01 dengan koleksi 32 gol di semua ajang kompetisi. Raul hijrah ke Schalke pada 2010 setelah memenangkan enam trofi liga dan tiga gelar Liga Champions bersama Madrid.

3 dari 6 halaman

Franck Ribery

Franck Ribery tiba di Bayern Munchen pada musim panas 2007 dan mewarisi nomor 7 klub dari Mehmet Scholl yang pensiun.

Tidak semua orang yakin dengan kedatangannya di Bavaria, tetapi Ribery berhasil membuat dirinya disayangi oleh para pendukung Bayern dengan mencetak gol di pertandingan keduanya di Bundesliga.

Ribery mencetak 11 gol dan membantu Bayern memenangkan sembilan Bundesliga. Dia menjadi pemain asing kedua yang memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Jerman.

Setahun kemudian, Ribery bergabung dengan Arjen Robben, dan keduanya - yang dijuluki Robbery - membuat kekacauan di sisi sayap. Ribery di kiri dan Robben di kanan. Kedua pemain sayap itu menjadikan Bayern mendominasi kompetisi domestik Jerman dan zona Eropa.

Selama 12 musim, Ribery diganggu oleh cedera tetapi tetap mencetak 124 gol dan tampil dalam 182 laga. Pemain asal Prancis itu melampaui Hasan Salihamidzic (Bosnia and Herzegovina) yang sebelumnya pemain asing pertama yang sering tampil.

Ribery mengakhiri tugasnya di Bayern pada 2019 dengan capaian 23 gelar.

4 dari 6 halaman

Kevin Keegan

Kevin Keegan adalah salah satu pemain paling sukses dalam sejarah Liverpool. Selama enam musim bertugas di Anfield, dari 1971 hingga 1977, Keegan mengenakan jersey nomor 7 yang ikonik di semua musim kecuali satu musim (1974/75).

Karena kehebatannya di depan, pemain itu dialihkan dari gelandang kanan ke striker tengah oleh manajer legendaris Liverpool Bill Shankly. Langkah ini menghasilkan keuntungan yang besar dari segi lesakan. Keegan menghasilkan 90 gol dan 56 assist di semua kompetisi. Dia memenangkan tiga gelar liga, banyak gelar di Eropa, dan satu Piala FA.

 

5 dari 6 halaman

David Beckham

David Beckham, yang terkenal dengan kemampuan umpan silangnya dari sayap kanan dan terutama kehebatan bola matinya, adalah salah satu nomor 7 paling ikonik dalam sejarah.

Beckham pertama kali mewarisi nomor tersebut pada usia muda 21 tahun saat berada di Manchester United setelah pemilik jersey sebelumnya, Eric Cantona, meninggalkan klub. Beckham mendulang 127 gol dan membantu MU menanngkan banyak gelar.

Selain itu, Beckham juga mencetak gol dari 65 tendangan bebas selama hampir dua dekade karirnya untuk klub dan Timnas Inggris, termasuk ketika berseragam Real Madrid (2003–200).

6 dari 6 halaman

Eric Cantona

Eric Cantona pertama kali menjadi pusat perhatian bersama Leeds United pada musim panas 1992 ketika ia mencetak sembilan gol saat timnya mengalahkan Manchester United untuk memenangkan gelar liga pertama mereka dalam 18 tahun.

Terlepas dari keeksentrikannya, Cantona membuat dirinya disayangi oleh para pendukung setia Leeds dan mewarisi nomor punggung 7 meski tampil lesu dengan Prancis di Euro' 92.

Namun, dengan pertahanan gelar Leeds dan hubungannya dengan manajer secara spektakuler meledak di musim perdana Liga Premier, Manchester United kemudian datang meminangnya.

Sama seperti yang dia lakukan di Elland Road, Cantona menjadi favorit penonton di Old Trafford saat dia mencetak banyak gol luar biasa dan memenangkan banyak trofi.

61 gol dan 81 assist pemain Prancis itu dalam empat setengah musim di MU menghasilkan empat trofi Liga Premier, lima Piala Super, dan dua gelar Piala FA.

Sumber: sportskeeda

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer