Sukses


5 Duo Dahsyat di Sepak Bola: Duet Emas Tsubasa dan Misaki Kalah Deh

Bola.com, Jakarta - Di manga atau anime Jepang, Captain Tsubasa ada cerita tentang pasangan emas. Duet Tsubasa Ozora dan Taro Misaki menjadi duet yang paling mengerikan dalam cerita itu.

Dalam manga itu, permainan Tsubasa dan Misaki tidak terhentikan lawan-lawannya. Mereka memiliki naluri dan insting untuk mengetahui keberadaan masing-masing dan mampu melepaskan umpan hingga mencetak gol.

Di dunia nyata sepak bola, ada sejumlah pasangan emas yang tidak kalah hebat dibandingkan Tsubasa dan Misaki. Mereka mampu mengukir prestasi bagi timnya.

Pasangan ini juga selalu menjadi momok menakutkan bagi lawan-lawannya. Jika salah satu dari mereka hilang karena cedera atau akumulasi kartu, bisa saja kekuatan akan hilang separuhnya.

Berikut lima duo terbaik di sepak bola profesional. Mereka tidak hanya berposisi di lini depan, bisa duet di lini tengah hingga belakang.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1. Xavi Hernandez dan Andres Iniesta

Xavi Hernandez dan Andres Iniesta adalah pasangan lini tengah yang hebat di eranya. Duo Spanyol Xavi dan Iniesta telah menjadi tokoh sentral dalam berbagai kemenangan trofi untuk klub dan negara.

Kedua produk dari akademi La Masia memiliki gaya permainan yang berbeda tetapi saling melengkapi. Xavi adalah sosok yang lebih statis, merekatkan semua lini permainan, sementara Iniesta memiliki teknik menakjubkan yang diperlukan untuk membuka pertahanan setangguh apa pun.

Duo lini tengah tangguh ini mampu memenangi gelar La Liga hingga Liga Champions bagi Barcelona. Lanjut gelar Piala Dunia hingga Piala Eropa bagi Timnas Spanyol.

 

3 dari 6 halaman

2. Raul dan Fernando Morientes

Antara tahun 1997 hingga 2002, duo Raul Gonzalez dan Fernando Morientes mencetak 224 gol dalam lima musim. Duo Real Madrid dan Spanyol ini menjadi momok menakutkan bagi pertahanan lawan.

Mereka mampu memenangi dua gelar La Liga hingga tiga trofi Liga Champions bagi Real Madrid. Bahkan Raul sempat menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Champions.

Namun rekor 142 golnya di Liga Champions kini sudah dilewati dua pesepakbola terbaik dalam dua dekade ini, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Morientes juga tidak hanya berprestasi di Real Madrid, dia pernah membuat kejutan bersama AS Monaco hingga mencapai final Liga Champions.

 

4 dari 6 halaman

3. Alessandro Del Piero dan Filippo Inzaghi

Tidak hanya Spanyol, Italia juga memiliki duet maut pada 1997-2001, yakni Alessandro Del Piero dan Filippo Inzaghi. Duet ini menjadi yang berbahaya di Liga Italia bersama Juventus.

Meski sangat menakutkan dan begitu kompak, duet Del Piero dan Inzaghi minim prestasi. Mereka hanya meraih satu gelar Liga Italia Serie A dan hanya menjadi runner-up di Liga Champions.

Setelah David Trezeguet masuk ke Juventus, Inzaghi dilepas ke AC Milan. Keduanya, bersatu lagi saat membawa Italia menjadi juara Piala Dunia 2006.

 

5 dari 6 halaman

4. Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand

Sir Alex Ferguson beruntung memiliki Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand. Mereka menjadi benteng tangguh pertahanan Manchester United pada 2007 hingga 2011.

Tidak hanya tembok tangguh di Inggris, duo Vidic dan Ferdinand juga sulit ditembus di level Eropa. Alhasil, Manchester United banyak meraih gelar kala itu.

Berkat lini pertahanan yang tangguh, Manchester United dalam rentang waktu empat tahun itu merebut gelar Liga Inggris hingga Liga Champions. Setelah keduanya hengkang, Setan Merah seperti sulit mencari sosok pengganti yang sepadan.

 

6 dari 6 halaman

5. Emmanuel Petit dan Patrick Vieira

Emmanuel Petit dan Patrick Viera pernah sama-sama memperkuat Arsenal dalam waktu tiga tahun. Meski hanya sekejap, keduanya membuat lini tengah Gunners sangat tangguh hingga memenangi gelar Liga Inggris dan Piala FA.

Tidak hanya di klub, keduanya juga bahu membahu di lini tengah Timnas Prancis. Kehadiran keduanya di lini tengah, membuat Zinedine Zidane nyaman berkreasi membantu serangan.

Petit yang lebih cendrung sebagai gelandang bertahan mampu berkombinasi dengan Viera yang bertipikal box-to-box. Kombinasi keduanya juga mampu memenangi Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.

Sumber: Bleacherreport 

Video Populer

Foto Populer