Bola.com, Jakarta - EA Sports merilis rating terbaru dari sejumlah pemain dalam game sepak bola populer di dunia, FIFA. Rating para pemain di FIFA berdasarkan penampilan mereka musim lalu.
Pemain sepak bola bergaji tertinggi di dunia, Kylian Mbappe, yang biasanya mengalami peningkatan rating dari tahun ke tahun, kini tetap sama. Rating Mbappe masih tetap sama tinggi yakni 91.
Baca Juga
Advertisement
Rating Mbappe sama dengan milik gelandang Manchester City, Kevin de Bruyne. Bintang baru Manchester City yakni Erling Haaland cuma mendapatkan rating 88 atau tiga poin di bawah Mbappe.
Tetapi ada sejumlah pemain yang marah karena mendapatkan rating FIFA yang rendah. Mereka beranggapan jika seharusnya EA Sports memberikan rating lebih tinggi dari yang ada sekarang.
Berikut delapan pemain yang marah karena rating di game FIFA terlalu rendah. Langsung saja kita simak.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Antonio Rudiger
Bukan gara-gara di FIFA 23, Antonio Rudiger marah karena melihat rating FIFA 22 tahun lalu. Dia menunjuk soal kecepatannya yang hanya mendapat nilai 75 dari EA Sports.
"Ayo @EASPORTSFIFA... 35,8 km/jam kecepatan tertinggi di lapangan dan hanya 75 kecepatan di FIFA22?! Apa yang saya butuhkan untuk mendapatkan sekitar 90 kecepatan? 50 km/jam?" ujar Rudiger mengeluh di Twitter.
Setelah musim terakhir yang mengesankan dengan seragam Chelsea, pemain Jerman itu akan berharap ada peningkatan statistiknya setelah kepindahannya ke Real Madrid musim ini.
Advertisement
2. Jack Grealish dan Declan Rice
Duo Inggris Jack Grealish dan Declan Rice keduanya juga merespons negatif rating mereka di game FIFA 22. Hal itu keduanya ungkapkan saat memperkuat Timnas Inggris pada September 2021.
Nilai rata-rata Grealish saat itu hanya 84. "Pergilah FIFA! Kecepatan yang lebih baik, hasil yang lebih baik, passing yang lebih baik, fisik yang lebih baik. Seharusnya 88," ungkapnya.
Rice juga kurang senang karena nilai kecepatannya hanya 66. "Saya yakin mereka hanya duduk di meja komputer bosan menulis seribu pemain, mengatakan 'Oh dia 60-sesuatu, dia 70-sesuatu.’” katanya.
3. Olivier Giroud
Mantan bintang Chelsea lainnya, Olivier Giroud, marah gara-gara nilai kecepatannya pada edisi FIFA sebelumnya. Dia hanya mendapat rating 39 untuk kecepatan.
Rekan setimnya di AC Milan Brahim Diaz bahkan tidak bisa menahan tawanya melihat hal itu. "Tidak mungkin! Anak laki-laki saya yang berusia tiga tahun memiliki kecepatan lebih dari 39," ujar Giroud.
Advertisement
4. Roberto Firmino dan Joe Gomez
Sejumlah pemain Liverpool bahkan mengabadikan momen saat melihat rating terbaru mereka di game FIFA. Ada yang merasa senang ada juga yang kesal seperti Roberto Firmino dan Joe Gomez.
Nilai rata-rata Firmino turun dari 87 menjadi 85. "Saya perlu tertawa karena ini mengerikan. Ya Tuhan, apa yang terjadi di sini?” katanya.
"Saya benar-benar tidak senang dengan rating ini," setelah melihat kecepatan saya hanya 58. Sementara itu, Joe Gomez bereaksi terhadap penurunan kecepatannya dengan bertanya: "Jadi, berdasarkan bukti apa ini?" jelasnya.
5. Japhet Tanganga
Bek Tottenham Hotspur Japhet Tanganga ternyata juga tertarik melihat rating miliknya pada game FIFA. Dia melihat bersama rekan setimnya, Sergio Reguilon dan Matt Doherty, tahun lalu.
Tetapi setelah meilhat ratingnya, Tanganga justru mengamuk. "Bagaimana mereka menulis rating seperti itu ini?! Itu bukan diri saya. Siapa yang akan memakai games ini?!” katanya meluapkan kekesalan.
Advertisement
6. Romelu Lukaku
Mungkin reaksi paling marah terhadap peringkat FIFA terjadi pada 2020. Itu terjadi saat Romelu Lukaku melihat statistiknya menjelang rilis FIFA 21.
Lukaku saat itu menjalani musim pertamanya bersama Inter Milan. Nilai rata-rata striker Belgia itu turun menjadi 85 secara keseluruhan dari edisi sebelumnya FIFA, meskipun mencetak 23 gol liga musim sebelumnya.
Lukaku yang marah mengeluarkan kekesalannya melalui media sosial. "Mari kita jujur FIFA hanya mengacaukan peringkat sehingga kami para pemain mulai mengeluh tentang permainan dan memberi mereka lebih banyak publisitas. Saya tahu apa yang kulakukan," sergah Lukaku.
Sumber: Planet Football