Bola.com, Jakarta - Dalam sebuah pertandingan sepak bola, tanggung jawab utama seorang penyerang adalah mencetak gol dan menciptakan peluang untuk rekan setimnya. Seorang penyerang harus bisa mencium kesempatan, masuk ke posisi yang bagus, dan agresif untuk bisa melewati bek yang menghadang.
Namun, tugas seorang penyerang tak terbatas dengan apa yang terjadi di sepertiga akhir serangan. Ketika timnya kehilangan penguasaan bola, ia perlu untuk membantu rekan setimnya dan menjadi tambahan pemain di lini pertahanan.
Baca Juga
Advertisement
Ia harus mundur dan bergabung bersama gelandang dan stoper demi menghalangi pemain lawaan mencetak gol. Namun, naik ke depan dan turun ke belakang membutuhkan tenaga dan stamina yang luar biasa. Tidak semua pemain memiliki kemampuan dan skill yang sama.
Sejumlah penyerang top Eropa memang ada yang mau turun ke belakang dan membantu rekan setimnya saat bertahan. Namun, ada sejumlah pemain yang justru tidak berkontribusi apa pun untuk pertahanan timnya.
Seperti dilansir dari Sportskeeda, berikut lima penyerang kelas dunia yang memilih untuk tidak mundur ke belakang dan membantu rekan setimnya saat bertahan:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
5. Duvan Zapata (Atalanta)
Â
Duvan Zapata terbiasa untuk menjadi penyerang yang bekerja keras saat transisi bertahan. Namun, kini ia jauh lebih sedikit memperlihatkan kemampuannya itu pada beberapa musim terakhir.
Dia lebih menekan kuat dan menjadi pemain yang sangat penting dalam ledakan yang dilakukan Atalanta dalam beberapa musim terakhir. Namun, usia mulai menghalangi Zapata untuk bisa membantu timnya saat bertahan.
Selain itu, Zapata tidak banyak berkontribusi di pertahanan. Begitu garis pertahanannya dilanggar, pemain berusia 31 tahun itu lebih suka berdiri di depan dan menunggu bola datang kepadanya.
Ia hanya memenangkan satu tekel di dalam sepertiga pertahanan di Serie A 2021/2022 dan total hanya empat tekel sukses dilakukannya di Serie A musim lalu.
Advertisement
4. Romelu Lukaku (Inter Milan)
Â
Romelu Lukaku merupakan striker yang direkrut Chelsea dengan harga mahal pada musim panas 2021. Mereka menggelontorkan 113 juta euro untuk memboyong kembali striker asal Belgia itu ke Stamford Bridge.
Namun, penyerang bertubuh besar itu benar-benar kesulitan untuk beradaptasi dan mengalami musim yang buruk saat kembali ke Stamford Brdige.
Ia pun kini dipinjamkan kembali ke Inter Milan, klub Italia yang mendapatkan dana besar ketika Chelsea mengeluarkan dana di atas untuk mendapatkan Lukaku.
Bermain di Chelsea pada musim lalu, di bawah asuhan Thomas Tuchel, Lukaku terbukti menjadi sosok yang sangat pasif ketika timnya kehilangan bola. Ia hanya memenangkan tiga tekel di Premier League musim lalu dan semuanya dilakukan di sepertiga akhir lapangan serangan.
Pemain Timnas Belgia itu bukan sosok yang mau bekerja keras untuk membantu para pemain bertahan timnya dan puas dengan tetap berdiri untuk melakukan serangan balik.
3. Kylian Mbappe (PSG)
Â
Kylian Mbappe merupakan satu di antara penyerang paling mematikan di dunia saat ini. Ia memiliki kecepatan yang luar biasa dan cukup cerdas dengan pergerakannya.
Mbappe hampir tidak terbendung ketika memperlihatkan skill mendribel bola dan membuatnya begitu sulit dipahami di lapangan hijau.
Namun, sisi bertahan dari permainannya sangat kurang baik. Mbappe sering menjadi pemain non-entitas ketika PSG kehilangan bola dan sangat jarang melakukan pergeseran ke lini pertahanan.
Mbappe melakukan 14 tekel secara total di Ligue 1 Prancis musim lalu. Itu cukup biasa bagi pemain yang memainkan 35 pertandingan liga dan menjadi starter di 34 pertandingan di antaranya.
Advertisement
2. Lionel Messi (PSG)
Â
Lionel Messi dianggap sebagai pesepak bola terhebat sepanjang masa. Tujuh kali memenangkan Ballon d'Or tak lepas dari skill melakukan teror terhadap lini pertahanan lawan dengan dribel dan kecepatan yang luar biasa, ditambah kecerdasan dalam melakukan permainan tim dan memiliki jarak tembakan yang sulit dipercaya.
Dalam beberapa tahun terakhir, minat Messi untuk membantu lini pertahanan mulai menurun. Ia jarang turun saat transisi bertahan. Ia membuat hanya 10 tekel dalam musim debutnya di PSG pada 2021/2022.
Messi telah mendapatkan begitu banyak kritik karena hanya berjalan ketika timnya kehilangan penguasaan bola. Ia sudah berusia 35 tahun dan tampaknya sulit untuk melakukannya.
1. Cristiano Ronaldo (MU)
Â
Cristiano Ronaldo adalah penyerang kelas dunia lainn yang terkenal karena kurang berkontribusi terhadap pertahanan tim yang dibelanya. Banyak yang berpendapat masuknya Cristiano Ronaldo ke dalam susunan pemain membuat MU kehilangan soliditas pertahanan pada musim 2021/2022.
Ini adalah argumen yang cukup adil ketika Anda menimbang fakta bahwa Cristiano Ronaldo sangat buruk dalam menekan dan hampir tak pernah turun kembali ke belakang. Ia membuat total 10 tekel di Premier League musim lalu dan itu cukup mengerikan dalam situasi yang ada di MU.
MU berkembang pesat di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer ketika Anthony Martial menjadi ujung tombak dan bertindak sebagai lini pertahanan pertama yang sangat baik.
Pada musim 2019/2020, di mana pemain asal Prancis ini menjadi striker pilihan utama MU, ia membuat 379 umpan, di mana Ronaldo hanya punya 182 umpan.
Sumber: Sportskeeda
Advertisement