Bola.com, Jakarta - Dalam persaingan sepak bola di level tertinggi, manajer atau pelatih tim adalah individu yang paling disorot. Hasil pertandingan selalu dikaitkan dengan kemampuan sang manajer atau pelatih. Sejumlah tim besar Eropa yang saat ini tampil kurang konsisten dan itu membuat manajer atau pelatihnya mendapatkan sorotan lebih besar.
Klub-klub top Eropa memiliki banyak penggemar dan banyak yang harus dipertaruhkan pada setiap kampanye mereka. Ini baru dua bulan sejak musim 2022/2023 dimulai di Eropa, tapi banyak manajer atau pelatih yang telah dipecat dari jabatan mereka.
Baca Juga
6 Manajer Terhebat di Abad 21: Sir Alex Ferguson Tidak di Urutan Pertama, Siapa Lebih Baik?
Bocoran Perbedaan Terbesar Arne Slot Vs Jurgen Klopp di Liverpool: Ternyata Pemain dan Fans Suka, Beri Dukungan
Keputusan Mengejutkan Mantan Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp: Serius atau Sementara Nih? Yang Pasti Dapat Gaji Besar Guys
Advertisement
Thomas Tuchel adalah yang paling terkemuka di antara pelatih atau manajer yang sudah dipecat oleh klubnya saat musim berjalan belum sampai dua bulan. Thomas Tuchel dipecat oleh Chelsea dan digantikan oleh Graham Potter.
Hal tersebut menggambarkan bagaimana seorang manajer atau pelatih tim kerap menjadi kambing hitam di dunia sepak bola, terutama ketika tim menghadapi situasi yang sangat sulit. Terkadang itu bisa menjadi salah mereka, walau terkadang tidak demikian.
Seperti dilansir dari Sportskeeda, berikut lima manajer atau pelatih papan atas yang saat ini tengah dalam tekanan karena performa tim yang kurang optimal:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
5. Brendan Rodgers (Leicester City)
Â
Leicester City finis di posisi kelima dalam Premier League 2019/2020 dan 2020/2021. Sementara pada musim lalu, atau 2021/2022, The Foxes finis di posisi kedelapan.
Akan adil menyebut The Foxes mulai memantapkan diri sebagai tim yang tangguh di Premier League yang secara teratur finis di papan atas.
Namun, setelah musim panas lalu, di mana mereka tidak memperkuat tim karena masalah keuangan, Leicester City seperti terguncang pada musim ini. Mereka berada di dasar klasemen dan tanpa kemenangan setelah delapan pertandingan Premier League.
Situasi tersebut membuat manajer Leicester City, Brendan Rodgers, saat ini berada di bawah tekanan besar. Pemilik klub sedang bermurah hati untuk saat ini karena mereka turut berkontribusi terhadap kejatuhan tim saat ini setelah gagal berinvestasi pada bursa transfer musim panas.
Namun, ada perasaan Rodgers ada di momen yang krusial saat ini dan perlu cepat membalikkan keadaan jika ingin mempertahankan posisinya sebagai manajer atau pelatih di King Power Stadium.
Advertisement
4. Julen Lopentegui
Â
Julen Lopetegui menjalankan tugas dengan cukup baik di Sevilla. Ia memenangkan gelar juara Liga Europa bersama Sevilla pada musim 2019/2020 dan mengamankan kualifikasi Liga Champions dalam tiga musimnya sebagai manajer Sevilla.
Namun, cara Sevilla memulai musim 2022/2023 mungkin bisa menjadi bukti yang cukup untuk mengakhiri masa-masa pelatih asal Andalusia itu di sana. Sevilla kalah 0-2 dari Atletico Madrid pada Sabtu (1/10/2022).
Itu adalah kekalahan keempat Sevilla di La Liga musim ini. Sevilla saat ini berada di posisi ke-16 dengan hanya meraih lima poin dari tujuh laga. Mereka hanya menang satu kali dari sembilan pertandingan yang mereka jalani di semua kompetisi sejauh ini.
Menurut AS, petinggi Sevilla telah memutuskan bahwa sudah waktunya mencari pengganti Lopetegui. Kecuali pelatih asal Spanyol itu bisa membuat timnya berbalik arah, ia tampaknya bisa segera dipecat.
3. Simone Inzaghi (Inter Milan)
Â
Inter Milan asuhan Simone Inzaghi berada di posisi ketujuh dalam klasemen Serie A Liga Italia setelah delapan pertandingan musim ini.
Kekalahan 1-2 yang mereka alami dari AS Roma pada laga terakhir, Sabtu (1/10/2022), kemungkinan besar akan dilihat sebagai sebuah kemunduran yang besar. Maklum, Inzaghi membawa Inter Milan finis di peringkat kedua pada musim lalu.
Namun, tim ini jelas tidak tampil dengan kemampuan terbaik mereka pada musim ini. Bicara setelah kekalahan 1-2 dari AS Roma, jurnalis Gianluca Di Marzio mengatakan Inzaghi bisa segra berakhir dalam masalah.
Pekerjaannya sebagai pelatih Inter Milan memang belum dalam bahaya, tapi jika terus seperti ini dan tidak kunjung membaik, dia akan segera mengakhiri kariernya bersama Nerazzurri.
Advertisement
2. Massimiliano Allegri (Juventus)
Â
Dalam dua musim terakhir, Juventus seperti jauh dari tim yang sukses mendominasi Serie A dalam satu dekade terakhir. Memecat Andrea Pirlo dan membawa kembali Massimiliano Allegri, Juventus berharap itu bisa mengembalikan kejayaan klub. Namun, ternyata tak semudah itu.
Juventus mengalami start yang buruk pada musim ini. Bianconeri hanya meraih dua kemenangan dari tujuh pertandingan Serie A hingga sejauh ini. Mereka beramin imbang empat kali dan satu kali kalah untuk bisa berada di posisi kedelapan dalam klasemen Serie A saat ini.
Sepak bola Juventus terasa hambar dan skuadnya terlihat lemah. Allegri berada di bawah tekanan besar untuk bisa meningkatkan performa dan mendapatkan hasil yang lebih baik saat ini.
1. Jurgen Klopp (Liverpool)
Â
Jurgen Klopp bisa berada di bawah tekanan di Liverpool pada awal musim ini hampir tidak terpikirkan pada musim lalu. Pelatih asal Jerman itu membawa Liverpool menjuarai Piala FA dan Carabao Cup.
Mereka juga mencapai final Liga Champions dan berada dalam perburuan trofi Premier League hingga akhir.
Namun, setelah awal musim yang buruk pada 2022/2023 ini, Klopp berada di bawah tekanan. Pekerjaannya masih jauh dari keseimbangan, tapi manajer asal Jerman ini perlu membalikkan situasi.
Liverpool berada di posisi kesembilan di Premier League setelah tujuh pertandingan. The Reds baru memenangkan dua pertandingan liga sejauh ini. Liverpool hanya harus berbuat lebih baik dengan jenis personel yang mereka miliki pada barisan mereka.
Advertisement