Bola.com, Barcelona - Barcelona bermain imbang 3-3 saat menjamu Inter Milan pada pekan ke-4 Grup A Liga Champions 2022/2023 di Camp Nou, Kamis (13/10/2022) dini hari WIB.
Barcelona sebenarnya mendominasi permainan sejak menit awal. Bahkan bisa unggul lebih dulu di menit ke-41. Sedangkan Inter yang memilih bermain rapat di belakang dan mengandalkan serangan balik, gagal mencetak gol di babak pertama.
Baca Juga
Advertisement
Tidak ada perubahan strategi di babak kedua. Namun, penguasaan bola ala Barcelona benar-benar buntu. Inter yang masih dengan skema serangan yang sama diuntungkan dengan koordinasi pertahanan Barcelona yang super buruk.
Untung saja Barcelona punya Robert Lewandowski. Setelah dua kali tertinggal, Barcelona tetap bisa menyamakan kedudukan. Sehingga pertandingan berakhir dengan skor sama kuat.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Unggul Penguasaan Bola, Tapi Kalah
Ini sudah kali ketiga di fase grup Barcelona gagal memenangkan petandingan, meski memenangkan penguasaan bola. Ini membuktikan bahwa penguasaan bola tidak jaminan untuk memenangkan pertandingan.
Di pertandingan ini, Barcelona menguasai bola sebesar 63 persen, tetapi berakhir imbang. Di pertandingan sebelumnya yang juga melawan Inter, Barcelona juga menang penguasaan bola sebesar 72 persen tetapi kalah 0-1. Termasuk saat ditumbangkan Bayern Munchen 0-2, Barcelona unggul penguasaan bola 53 persen.
Masalah Barcelona adalah tidak bisa mengkreasi serangan di area final third. Jadi bola lebih sering sirkulasi ke samping kiri dan kanan. Jika celah pertahanan lawan tidak terbuka sirkulasi tersebut akan berakhir dengan salah umpan, diserang balik, atau kualitas peluang yang rendah.
Advertisement
Gerard Pique Sudah Habis
Tidak ada salahnya jika sehabis pertandingan ini semua orang sepakat bahwa Gerard Pique sudah habis. Pemain berusia 35 tahun ini sudah bukan palang pintu pertahanan solid seperti di masa kejayaannya beberapa tahun lalu.
Hal paling miris terjadi saat gol pertama Inter. Rendahnya antisipasi membuat Pique membiarkan bola lewat begitu saja. Alhasil, Nicolo Barella menyerobot bola tersebut dan menceploskan bola ke gawang Barcelona.
Tidak hanya itu, Pique bahkan tidak sekalipun mencatatkan tekel sukses karena seringnya kalah dari para pemain lawan. Selain itu, catatan defensifnya terlalu buruk untuk tim yang sering diserang. Pique hanya mencatat satu kali sapuan, satu kali sapuan kepala, dan satu kali intersep saja.
Situasi Lewandowski
Lewandowski memang jadi mesin gol Barcelona. Dua golnya di menit akhir membuktikan betapa besarnya peran pemain berusia 34 tahun itu di lini depan Blaugrana. Namun, hal ini hanya akan terjadi jika ia lepas dari kawalan atau sedang terisolasi.
Tengok lagi saja permainan sebelum Barcelona mencetak gol pertama. Lewandowski yang terisolasi membuat serangan jadi mati. Ia sempat mencoba bergerak ke sana kemari untuk menerima bola. Akan tetapi, pergerakannya itu justru membuat posisi nomor 9 jadi kosong.
Bisa dibilang, ketergantungan Barcelona terhadap Lewandowski terlalu besar. Jika tim lawan bertahan dengan baik dan mengisolasi san pemain, maka Barcelona tidak bisa berbuat banyak.
Advertisement
Transisi Negatif Lambat
Kecenderungan Barcelona untuk bermain berbasis penguasaan bola membuat ada banyak pemain yang akan ikut menyerang. Alhasil, pemain di belakang akan berkurang.
Transisi negatif atau proses reorganisasi struktur tim dari menyerang ke bertahan Barcelona terbilang lambat. Dua kali Inter sukses mencetak gol dari proses ini. Dan di banyak momen, Inter berhasil membahayakan Barcelona karena transisi negatif yang lambat.
Ada banyak faktor yang membuat transisi negatif ini jadi sangat lambat. Mulai dari struktur bertahan yang kurang orang, tidak ada jangkar yang bisa melindungi lini belakang, serta lini tengah yang tidak memberikan bantuan ketika bertahan.
Rekor Tak Terkalahkan di Kandang
Untungnya, hasil imbang ini membuat rekor tidak pernah kalah di kandang tetap terjaga. Total sudah enam pertandingan resmi yang dimainkan Barcelona di Spotify Camp Nou.
Dari enam laga tersebut, Barcelona menang empat kali. Dua pertandingan lainnya berakhir dengan hasil imbang.
Selain ditahan imbang Inter, Barcelona juga sempat bermain imbang 0-0 dengan Rayo Vallecano di kandang.
Â
Disadur dari: Bola.net (Abdi Rafi Akmal, 13/10/2022)
Advertisement