Bola.com, Jakarta - Xavi sadar, semua orang kini mempergunjingkan Barcelona. Musababnya, raksasa Spanyol itu gagal lolos ke babak 16 besar Liga Champions, dan itu berarti mereka sudah tersingkir dari percaturan paling mewah di Eropa.
Prahara menerpa Blaugrana setelah Inter Milan, yang juga berada di Grup C, menang telak 4-0 atas Viktoria Plzen, di Giuseppe Meazza, Rabu (26/10) malam WIB. Beberapa jam berselang atau Kamis (27/10) dini hari WIB, Barcelona kalah 0-3 dari Bayern Munchen.
Baca Juga
Advertisement
"Saya mengerti dari luar ada pembicaraan tentang kegagalan kami," kata Xavi, dilansir Football Espana. Selain Barcelona, tim besar lainnya yang juga terkapar yakni Juventus. Raksasa Italia itu tersisih setelah takluk 3-4 dalam laga matchday kelima Grup H, Rabu (26/10).
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Beda Kualitas
Awalnya, baik El Barca maupun Nyonya Tua tentu saja mengharapkan keajaiban. Namun hal istimewa itu tak jua datang. Sebelumnya, di ajang yang sama, sederet tim juga diperhadapkan dengan posisi yang sulit di fase grup.
Tapi, nasib baik masih berpihak. Berikut lima duel penyisihan grup Liga Champions yang paling ajaib sepanjang sejarah.
Â
Advertisement
Newcastle United 2002/2003
Newcastle United yang kala itu diasuh Bobby Robson kalah dalam tiga pertandingan pertama Grup E. Mereka tak berdaya kala bersua Dynamo Kiev, Feyenoord, dan Juventus, tanpa mencetak sebiji gol pun.
Tapi Magpies tidak menyerah. Pada putaran kedua, wakil Inggris bangkit. Pasukan Robson berhasil meraih kemenangan atas Dynamo Kiev dan Feyenoord. Finis di posisi kedua di bawah Juventus, Newcastle lolos ke sistem gugur.
Â
Arsenal 2003/2004
Meskipun 'Invincibles' di Liga Premier, The Gunners nyaris tenggelam di Liga Champions. Di Grup B, skuad besutan Arsene Wenger mengalami dua kelahan di leg 1. Termasuk kekalahan menyakitkan 0-3 dari Inter Milan di Highbury.
Berkaca dari kekalahan, Thierry Henry dkk tampil lebih hati-hati di laga leg 2. Hasilnya cukup memuaskan. Comeback mereka yang paling fenomenal adalah ketika menuntaskan dendam di kandang Inter dengan kemenangan telak 5-1.
Mengantongi poin 10 hasil tiga kemenangan, sekali seri, dan dua kekalahan The Gunners memuncaki grup dan lolos ke babak 16 besar.
Â
Advertisement
Lokomotiv Moscow 2003/2004
Selain Arsenal, Liga Champions 2003/2004 juga diwarnai mental baja Lokomotiv Moscow. Sempat ngeri-ngeri sedap, akhirnya wakil Rusia itu mengamankan satu tiket ke fase gugur.
Hal itu terjadi setelah finis di posisi kedua Grup B, di bawah Arsenal. Mereka meraih dua kemenangan, dua kali seri, serta dua kali pula mengalami kekalahan.
Â
Porto 2003/2004
Benar-benar gila. Tak masuk akal. Sebelum memastikan diri sebagai yang terbaik di musim ini, Porto nyaris tersisih di fase Grup F.
Bayangkan, skuad Jose Mourinho mengawali petualangannya dengan sangat buruk. Menjamu Real Madrid, Porto KO 1-3. Namun Porto cepat bangkit.
Pada laga selanjutnya, The Dragons tak pernah kalah. Mengantongi 11 poin hasil dari tiga kemenangan, dua kali seri, dan sekali kalah Porto menemani Madrid ke babak 16 besar.
Â
Advertisement
Liverpool 2004/2005
Armada Rafael Benitez memang mengawali laga dengan kemenangan 2-0 atas Monaco di Anfield. Hanya saja, kala bertandang ke markas Monaco, Si Merah takluk 0-1.
Benitez putar otak dan meminta Steven Gerrard dkk agar tampil lebih spartan dalam laga berikutnya. Dibakar semangat, Liverpool memungkasi perjuangannya di Grup A dengan baik.
Meski tak berada di atas klasemen, Benitez dan anak-anak asuhnya tetap tersenyum karena finis di posisi kedua dengan tabungan 10 poin.