Bola.com, Jakarta - Ketika sepak bola berubah menjadi industri, klub-klub cenderung ingin meraih prestasi secara instan. Mereka terkadang melupakan proses dan menggunakan uang demi pencapaian prestasi yang menguntungkan.
Buntutnya, klub kerap membuang bintang muda berbakat karena tidak kunjung menunjukan progres yang cepat. Klub justru memilih mendatangkan pemain yang sudah matang meski harus merogoh kocek yang dalam.
Baca Juga
Advertisement
Pemain muda yang tertolak itu jelas ingin bangkit. Mereka mengasah kemampuan sehingga tumbuh menjadi seorang bintang yang membuat klub lamanya terperangah.
Banyak orang kemudian bertanya-tanya kenapa klub yang lawas membuang pemain sehebat dia. Padahal ada proses yang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk membentuk sang pemain.
Berikut tujuh pemain sepak bola yang pernah tertolak kini menjadi hebat dan mengancam mantan klubnya. Para pemain tersebut tidak segan membobol gawang bekas klubnya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Marcus Edwards Vs Tottenham
Tidak ada sensasi yang lebih besar daripada membobol gawang mantan klubnya. Marcus Edwards melakukan itu saat Sporting meraih hasil 1-1 melawan Tottenham di Liga Champions 2022/2023.
Edwards kembali ke kampung halamannya di London Utara untuk mengejutkan mantan klubnya. Di awal musim ini, Edwards telah mencetak lima gol dan lima assist bagi Sporting dan membuat Spurs menyesal melepaskannya.
Â
Advertisement
2. Danny Welbeck Vs Man Utd
Danny Welbeck adalah pemain muda berbakat jebolan akademi Manchester United. Dia gagal menyuguhkan permainan terbaik saat promosi ke tim senior Setan Merah dan akhirnya dijual ke Arsenal pertengahan 2014 seharga 16 juta pounds.
Pada perempat final Piala FA tahun 2015, Arsenal bersama Welbeck hadir di Old Trafford untuk menghadapi Manchester United.
Welbz, atau 'Dat Guy', mencetak gol kemenangan bagi Arsenal di Old Trafford hingga mengantar klubnya itu meraih gelar Piala FA.
Â
3. Romelu Lukaku Vs Chelsea
Romelu Lukaku membuat Chelsea menyesal atas kesepakatan melepasnya ke Everton pada 2013 sebagai pemain pinjaman hingga permanen setahun berselang. Pada 2016, Lukaku yang masih memperkuat Everton menghadapi Chelsea di perempat final Piala FA.
Lukaku membuat Chelsea menyesal karena menuruti perintah Jose Mourinho untuk menjualnya. Pemain Belgia itu akhirnya dua kali membobol gawang Chelsea dan mengantar Everton ke laga semifinal Piala FA
Â
Advertisement
4. Cesc Fabregas Vs Barcelona
Cesc Fabregas yang masih hijau harus melepas kenyamanan di La Masia untuk bergabung ke Arsenal pada 2003, demi merintis karier menjadi pemain bintang. Bakat yang luar biasa membuatnya cepat menjadi kapten tim London Utara ini.
Fabregas menjadi pembeda saat golnya menahan Barcelona 2-2 di Emirates 2010. Lantaran tak kunjung mendapat gelar Liga Champions maupun Liga Inggris, Fabregas akhirnya kembali ke Barcelona, setahun kemudian.
Â
5. Kevin De Bruyne Vs Chelsea
Tidak hanya Lukaku, Mourinho juga salah menilai kemampuan Kevin de Bruyne saat membesut Chelsea. Lukaku hingga kini masih mencari tempat terbaiknya, tetapi rekan senegaranya dari Belgia, De Bruyne, ini menjadi gelandang terhebat di Premier League maupun dunia.
Mourinho menjual De Bruyne ke Wolfsbourh seharga 18 juta pounds pada 2014 dan akhirnya kembali lagi ke Premier League bersama Manchester City pada 2015 hingga kini. Saat memperkuat City, De Bruyne bermain 16 laga menghadapi Chelsea dan mencetak lima gol serta satu assist.
Â
Advertisement
6. Mohamed Salah Vs Chelsea
Pemain ketiga yang Mourinho salah prediksi saat membesut Chelsea yakni Mohamed Salah. Dua musim bersama The Blues, Salah hanya bermain 13 laga hingga terbuang ke Liga Italia bersama Fiorentina dan AS Roma.
Tampil memukau bersama Roma membuat Liverpool membawanya kembali ke Premier League hingga membuat The Reds melepas dahaga juara Liga Inggris. Salah juga telah membobol tujuh kali gawang Chelsea.
Â
7. Harry Kane Vs Arsenal
Harry Kane tidak hanya membalasakan dendam, tetapi juga menyiksa Arsenal. Dia tampil kesetanan saat menghadapi Arsenal dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Derby London Utara.
Striker itu mencetak gol ke-14 melawan Arsenal pada Oktober namun dia mengalami kekalahan 3-1. Mantan kepala Akademi Gunners Liam Brady mengakui pada t 2018 bahwa Kane dilepaskan dari akademi Arsenal karena "sedikit gemuk, tidak terlalu atletis" sebagai seorang anak.
Sumber: Daily Star
Advertisement