Bola.com, Jakarta - Pelatih sepak bola anak Val Arnold Raharja nekat mengambil jalan terjal pendidikan kepelatihan sepak bola dengan bergabung dalam akademi pelatih bola UEFA level B di Thuringia, Jerman. Dari 38 peserta datang dari berbagai pejuru dunia, Val jadi satu-satunya peserta pelajar dari benua Asia.
Advertisement
Cerita menarik ini terungkap dalam ajang obrolan santai Voxppshout yang dihelat Senin, 31 Oktober 2022 lewat platform IG Live membawakan tema bertajuk “Ngobrolin Kiprah Pelatih Bola Indonesia: Antara Thuringia, Timika dan Jakarta”.
Obrolan Voxppshout episode kali ini mengangkat apa yang banyak dibicarakan orang tentang betapa pentingnya peran pelatih dalam memastikan kesuksesan sebuah klub atau tim nasional sepak bola.
Faktor ini tampaknya yang menjadi lokomotif motivasi Val yang nekat mengumpulkan modal sendiri, melobi FA Inggris untuk bisa pindah negara sekolah pelatih lanjutan, mencari tahu dan berkorespondensi dengan DFB-UEFA, sampai berangkat ke sebuah kota kecil bernama Thuringia di Jerman untuk menuntut ilmu.
Saat ditanya mengapa harus ke Jerman, Val yang pernah melatih anak-anak di Serpong FC dan Sams Soccer Academy menjawab dengan cepat.
“Karena Klopp, Hansi, Tuchel. Saya mengambil keputusan pada Januari 2022. Saat itu pelatih tiga klub juara Liga Champions yang terakhir adalah Jurgen Klopp, Thomas Tuchel, dan Hansi Flick. Saya juga dengar karakter orang Jerman yang terus terang, detail, dan jarang memuji," ujar Val, melalui rilis yang diterima Bola.com, Rabu (2/11/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hobi Ikuti Statistik Sepak Bola
Val menuturkan awalnya dirinya punya hobi mengikuti statistik sepak bola, mengikuti kiprah Garuda Select, serta terinspirasi oleh coach Dani Suryadi yang saat ini melatih klub Como 1907 FC di Italia.
"Beliau orang pertama yang saya tahu ambil lisensi di Inggris," kata Val.
Kenyataan itu membuat Val berpikir mengapa pemain saja yang ke sana. Dia menyebut seandainya bisa banyak pelatih yang menimba ilmu di sana (tempat terbaik) pasti bisa lebih variatif dan berharap bisa memberikan kontribusi terhadap sepak bola Indonesia.
Advertisement
Pengalaman Luar Biasa
Dalam dunia pendidikan manajemen sepak bola Eropa atau UEFA, ada beberapa lisensi kepelatihan untuk manajer profesional, masing-masing berlaku untuk kepelatihan tingkat tertentu. Ini termasuk Lisensi UEFA A Pro, Lisensi UEFA A, dan Lisensi UEFA B dan seterusnya.
Lisensi itu dikeluarkan oleh federasi sepak bola masing-masing negara anggota UEFA (Eropa) dan berlaku untuk durasi selama tiga tahun dari lisensi itu diterbitkan. Lisensi Pro UEFA adalah sertifikasi pembinaan tertinggi yang tersedia di Eropa dan umumnya mengikuti penyelesaian lisensi 'B' dan 'A'.
Sementara B – trainer/Lisensi UEFA B adalah satu tingkat di bawah Lisensi UEFA A, dan memungkinkan pemegangnya menjadi pelatih kepala klub amatir pria, tim junior, dan asisten pelatih untuk klub profesional.
“Saat ini total di kelas ada 38 peserta, 30 persen berasal dari klub-klub sekitar Jerman, sisanya dari negara-negara lain. Saya jadi satu-satunya murid dari Asia. Ini pengalaman yang luar biasa," tuturnya.
"Kami tidak hanya menjadi dekat di kelas, namun juga saling jadi teman diskusi satu sama lain. Kemarin bahkan kami ramai-ramai mengunjungi stadion Red Bulls Arena di kota Leipzig untuk menyaksikan pertandingan Leipzig kontra Leverkusen."
"Memang susahnya pergi sama pelatih-pelatih andal, sepanjang pertandingan membahas formasi dan hal-hal lain yang bisa dikembangkan. Teman-teman semua, doakan ya suatu saat saya bisa melatih klub junior Jerman buat main di stadion sebesar dan seramai ini.”