Bola.com, Jakarta - Gerard Pique membuat statement yang mengejutkan. Pria yang baru saja mengumumkan pensiun itu menyebut sepak bola harus mengalami perubahan radikan karena sudah kuno.
Pemain berusia 35 tahun itu berbicara tentang berbagai topik dalam wawancara panjang yang berlangsung sekitar 90 menit, termasuk peran Presiden Real Madrid, Florentino Perez, di European Super League dan kartu merahnya saat melawan Osasuna, yang dia yakini dibuat-buat oleh wasit.
Baca Juga
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025
3 Fakta Seretnya Gol Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Tumpul, STY Nggak Punya Solusi!
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Advertisement
Satu hal yang paling mengejutkan adalah soal peraturan sepak bola. Menurut Gerard Pique, peraturan kuno yang sudah ada selama ini mesti mengalami perubahan.
"Anda harus berani mencoba mengubah aturan yang telah ditetapkan selama bertahun-tahun. Saya mengerti bahwa itu sulit. Tapi itu terjadi di semua olahraga. Anda harus menemukan cara untuk menarik perhatian. Saya melihat ada banyak konten yang ditawarkan, bukan hanya olahraga," kata Gerard Pique.
"Anda harus membuat sebuah kemasan yang pendek dan menarik. Sembilan puluh menit terasa sangat lama bagi saya. Mari kita cari aturan yang lebih menghibur. Buat saya, bahwa produk sepak bola sudah ketinggalan zaman."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berkaca pada Anaknya
Gerard Pique merujuk fakta bahwa putranya, Milan, menyukai sepak bola, tetapi jarang menghabiskan 90 menit menonton pertandingan itu sendiri, daripada menggunakan media sosial pada saat yang bersamaan.
"Jauh lebih sulit untuk menarik masyarakat muda. Kita harus memikirkannya. Kalau saya punya kewenangan, saya akan membuat perubahan yang sangat radikal, walaupun orang-orang tidak akan menyukainya."
Advertisement
Konsep Menggebrak
Lebih detail, Pique mengusulkan perubahan peraturan yang sangat radikal.
"Misalnya sebuah pertandingan sebelas lawan sebelas, perpanjangan 30 menit. Lalu setiap tiga menit seorang pemain dari setiap tim keluar, sampai ada gol."
"Penalti adalah gebrakan bagi saya. Memutuskan semifinal Piala Dunia dengan adu penalt. Ini tentang menciptakan gebrakan itu. Saya mengerti bahwa ada orang yang mengatakan, bagaimana saya mempertaruhkan nasib negara saya dari titik putih, tetapi jujur saya menyukai hal-hal ini."
Persaingan di Liga Spanyol
Advertisement