Bola.com, Jakarta - Cristiano Ronaldo tak hanya identik dengan otot-ototnya yang menggelembung, tapi juga jersey nomor 7-nya yang fenomenal. Meski tak lagi wara wiri di kompetisi bergengsi Eropa, Ronaldo tetap mengenakan jersey nomor 7 di klub barunya, Al Nassr, Arab Saudi.
Cristiano Ronaldo pernah mengenakan kostum bukan berlabel nomor 7. Kala itu, selama dua musim, satu dengan Sporting Lisbon dan yang lainnya untuk Real Madrid.
Baca Juga
Advertisement
Berbekal nomor keramatnya itu, pemenang Ballon d'Or lima kali tersebut memenangkan banyak gelar bersama klub yang pernah dibelanya. Kini, bersama klub barunya, dunia juga menanti aksi pencetak gol terbanyak sepanjang masa dalam sejarah Real Madrid dan Liga Champions itu.
Selain Bang Dodo, ada sembilan legenda lainnya yang juga dikenang dengan jersey nomor 7. Siapa saja?
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Raul
Raul Gonzalez dari Real Madrid, lebih dikenal hanya dengan nama depannya, adalah satu di antara pemain nomor 7 paling terkenal. Raul mewarisi jersey nomor 7 Real Madrid dari Emilio Butragueno pada tahun 1995 di usia 17 tahun.
Selama satu setengah dekade di Santiago Bernabeu, Raul mencetak banyak gol, tepatnya 323 gol sebelum akhirnya disalip Cristiano Ronaldo. Raul hengkang ke Schalke pada 2010 setelah memenangkan enam trofi liga dan tiga gelar Liga Champions.
Â
Advertisement
Franck Ribery
Franck Ribery tiba di Bayern Munchen pada musim panas 2007 dan mewarisi jersey nomor 7 klub dari Mehmet Scholl. Selama 12 musim bertugas di Bavaria, Ribery diganggu cedera, tetapi tetap mencetak 124 gol dan membuat 182 assist.
Statistik itu melampaui Hasan Salihamidzic, untuk menjadi pemain asing dengan penampilan terbanyak di klub. Ribery mengakhiri tugasnya di Bayern Munchen dengan 23 gelar.
Artinya, ia mengukir namanya ke dalam buku rekor Bayern Munchen sebelum bergabung dengan Fiorentina untuk musim 2019-20. Dia pensiun pada 2022.
Â
Kevin Keegan
Keegan adalah satu di antara pemain paling berprestasi dalam sejarah Liverpool. Selama enam musim bertugas di Anfield dari tahun 1971 hingga 1977, Keegan mengenakan jersey nomor 7 yang ikonik dkecuali satu musim (1974-75).
Karena kehebatannya di lini depan, pemain tersebut dialihkan dari gelandang kanan menjadi penyerang tengah oleh manajer legendaris Liverpool, Bill Shankly. Keegan menyulap 90 gol dan 56 assist di semua kompetisi. Bersamanya, The Reds mengangkat tiga gelar liga, gelar yang sama di Eropa dan satu di Piala FA.
Â
Advertisement
David Beckham
Beckham, yang terkenal karena kemampuan umpan silangnya dan kehebatannya dalam bola mati, adalah satu di antara ikon nomor 7. Kali pertama, Beckham mewarisi nomor tersebut pada usia muda 21 tahun saat berada di Manchester United setelah penghuni sebelumnya, Eric Cantona, meninggalkan klub.
Ia tidak memakai nomor 7 selama empat tahun di Real Madrid, mencetak 127 gol dan membantu 202 lainnya selama karier klub yang sukses untuk enam tim berbeda. Beckham mencetak 65 tendangan bebas selama hampir dua dekade karirnya untuk klub dan negara, termasuk 29 untuk Manchester United dan 14 untuk Real Madrid.
Â
Eric Cantona
Kali pertama Eric Cantona menjadi pusat perhatian bersama Leeds United pada musim panas 1992. Saat itu, ia mencetak sembilan gol saat timnya mengalahkan Manchester United, guna memenangkan gelar liga pertama mereka dalam 18 tahun.
Terlepas dari keeksentrikannya, Cantona segera membuat dirinya disayangi pendukung setia Leeds. Ia pun mewarisi jersey nomor 7 meskipun tampil lesu bersama Timnas Prancis di Euro 1992.
Manchester United datang memanggil Cantona dan seperti yang dia lakukan di Elland Road, Cantona menjadi favorit penonton di Old Trafford. Ia segera menjadi kecintaan fans saat mencetak banyak gol luar biasa dan memenangkan trofi.
Total 61 gol dan 81 asis dalam empat setengah musim di Manchester United, menghasilkan empat trofi Liga Premier, lima Piala Super, dan dua gelar Piala FA.
Â
Advertisement
Luis Figo
Luis Figo menjadikan jersey nomor 7 miliknya sendiri di Sporting Lisbon dan kemudian di FC Barcelona. Ia memenangkan gelar liga dan Piala Spanyol berturut-turut di klub tersebut.
Figo beralih ke musuh bebuyutan Barcelona, Real Madrid, tetapi terus menemukan kesuksesan sebagai 'Galactico' di klub barunya. Meski pemain internasional Portugal itu tidak mengenakan nomor punggung 7 di Madrid, 56 gol dan 93 assistnya membawa tim Bernabeu meraih dua gelar La Liga dan satu gelar Liga Champions.
Pemain Portugal yang paling banyak tampil kemudian pindah ke Inter di mana dia menyerahkan jersey nomor 7.
Â
Bastian Schweinsteiger
Bastian Schweinsteiger tidak pernah mengenakan jersey nomor 7 dalam karier klubnya. Maklum, pemain asal Jerman itu identik dengan jersey ini saat bermain untuk tim nasionalnya.
Beragam penampilan menawan bersama Der Panzer memberinya sematan ikon jersey bernomor punggung 7.
Â
Advertisement
George Best
George Best adalah satu di antara pemain paling legendaris dalam sejarah sepak bola. Meskipun mengenakan banyak kaus berbeda selama satu dekade di Old Trafford, orang Irlandia Utara itu menjadi identik bernomor 7 terbaik klub.
Best, tidak pernah menghiasi turnamen internasional besar seperti Euro atau Piala Dunia. Ia terkenal karena kehebatannya menggiring bola, dua kaki dan kemampuannya berlari di belakang pemain bertahan.
Selama karier klub yang gemilang, ia sebagian besar menghabiskan waktunya di Manchester United. Best memenangkan dua gelar liga, dua Piala Super, serta satu Piala FA dan Piala Champions Eropa.
Â
Garrincha
Manuel Francisco dos Santos, lebih dikenal sebagai Garrincha, bisa dibilang penggiring bola terbaik sepanjang masa. Pemain berarea di kanan ini biasa mengobarkan sayap dan memperdaya pemain bertahan lawan dengan serangkaian trik dan tipuannya yang mengesankan.
Absennya Pele, Garrincha memainkan peran kunci dalam mempertahankan gelar Brasil yang sukses di Piala Dunia 1962. Ia menjadi pencetak gol terbanyak turnamen dan pemenang Bola Emas.
Garrincha, yang berarti 'burung kecil' dalam bahasa Portugis, menghabiskan sebagian besar karier klubnya di Botafogo. Ia lebih terkenal karena kemitraannya yang luar biasa dengan Pele saat bermain untuk Brasil.
Sumber: Sportskeeda
Advertisement