Bola.com, Jakarta - Ragam drama bisa terjadi sebelum dan selama pertandingan. Kali ini bukan terkait pertempuran, melainkan ritual-ritual menarik dari masing-masing pesepak bola, terutama yang berstatus bintang papan atas.
Tak sekadar pemain, sosok pelatih juga punya cerita tersendiri. Banyak kisah tersebar di dunia maya tentang pelatih yang punya kebiasaan tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Terlepas dari hal di atas, sepak bola tak melulu soal taktik, tapi juga klenik. Terkadang sulit diterima akal sehat, tapi itulah yang menyeruak ke permukaan.
Tanpa panjang lebar lagi, yuk kita lahap lima orang top yang pernah mewarnai sepak bola dunia yang juga punya ritual khusus sebelum dan sesudah bertanding.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Raymond Domenech
Tak ada pelatih yang seklenik Domenech, khususnya di Prancis. Pada ajang Piala Dunia 2010 misalnya, Domenech jadi pergunjingan sejagat.
Dia lebih memilih pemain berdasarkan zodiak serta tahun kelahiran. Domenech memiliki masalah khusus dengan pemain berzodiak Scorpio di regunya.
Menurutnya, pemain berbintang Scorpio tak bisa diandalkan, merepotkan, serta suka caper alias cari perhatian. Selain Scorpio, pemain yang berzodiak Leo juga tak bakal masuk daftar di lini belakang Les Bleus.
Kebijakan-kebijakan nyeleneh tersebut kontan menimbulkan konflik di internal Timnas Prancis di bawah rezim Domenech, dari 2004 hingga 2010.
Â
Advertisement
Cesc Fabregas
Istriku penyemangatku. Itulah moto Fabregas selama masih aktif di balbalan. Sebelum bertanding, maestro lini tengah ini lebih dulu mencium cincin yang diberikan istrinya empat kali sebelum melepaskan benda "keramat" itu.
Ia sempat menampik apa yang dia lakukan itu adalah takhayul. Namun, Fabregas mengaku merasa beruntung setiap kali dia mencium cincin pemberian istrinya.
Â
Phil Jones
Di Manchester United, nama Jones mulai tak terdengar. Cedera berkepanjangan membuat bek berusia 30 tahun itu tiarap dalam waktu yang sangat lama.
Datang dari Blackburn Rovers pada 2011, Jones sempat jadi andalan. Di masa jayanya, Jones juga percaya takhayul. Dia mengaku punya ritual sebelum duel. Mau tahu?
Jones akan memutuskan kaus kaki mana yang dia kenakan terlebih dahulu, tergantung apakah MU bermain di kandang atau tandang. Kalau di Old Trafford, dia akan mengenakan kaus kaki kirinya terlebih dahulu.
Sebaliknya, bila bertamu ke kandang lawan, dia akan mengenakan kaus kaki kanannya terlebih dahulu. Wah, baru tahu nih.
Â
Advertisement
Johan Cruyff
Cruyff punya cara langka membangkitkan semangat bermainnya. Saat masih di Ajax, seniman sepak bola modern pengusung Total Football ini selalu menampar perut kipernya, Gert Bals, sebelum kick-off.
Legenda yang berpulang pada 2016 itu berjalan menuju setengah lawan dan meludahkan permen karetnya ke sisi lapangan mereka. Hasilnya, Ajax menang.
Namun, saat final Piala Eropa 1969, setelah menampar perit Bals, Cruyff lupa meludahkan permen karetnya ke lapangan lawan. Mau tahu apa akibatnya? Ajax babak belur, kalah 1-4.
Â
Pele
Pele boleh pergi untuk selamnya, tapi tidak demikian dengan kisah-kisah hebatnya di sepak bola. Termasuk hal-hal yang bagi orang kebanyakan tak masuk akal.
Dalam suatu sesi kehidupannya yang panjang, legenda yang berpulang di usia 82 tahun itu pernah mengalami penurunan performa di Santos selama pertengahan 1960-an. Semua bingung, termasuk Pele sendiri.
Selidik punya selidik, ternyata Pele pernah merasa membuat kesalahan karena memberi jersey kesayangannya kepada seorang penggemar. Merasa gelisah, Pele lalu menyewa seorang detektif untuk melacak jersey bertuahnya tersebut.
Sepekan kemudian, sang detektif nongol dengan jersey di tangan. Pele senang bukan kepalang. Pemenang tiga kali Piala Dunia bersama Brasil itu kembali tampil joss seperti biasanya.
Belakangan diketahui, si detektif ternyata gagal menemukan jersey yang hilang itu. Jadi, jersey yang dia berikan kepada Pele adalah jersey pengganti.
Sumber: Khelnow
Advertisement