Bola.com, Jakarta - Julian Nagelsmann kembali berpeluang menorehkan sejarah di ajang bergengsi sekelas Liga Champions. Pada musim ini, pelatih berusia 37 tahun itu membawa Bayern Munchen melangkah ke babak perempat final setelah mendepak raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), di babak 16 besar.
Saat menukangi RB Leipzig, Nagelsmann membuat sensasi karena mengantarkan Die Roten Bullen ke semifinal Liga Champions 2019/2020,yang akhirnya dihentikan PSG. Squawka merilis, Nagelsmann memahat sejarah sebagai pelatih termuda yang membawa timnya ke semifinal Liga Champions.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pelatih Muda
Saat itu, pelatih Jerman tersebut masih berusia 33 tahun dan 21 hari. Atas pencapaian luar biasa itulah, Die Roten kemudian memboyongnya ke Allianz Arena dan mendapuknya sebagai pelatih.
Fans berharap, Nagelsmann bisa memenangkan gelar Liga Champions pertamanya bersama Bayern Munchen. Jalan memang masih panjang dan terjal. Tapi, jika Thomas Muller dkk bisa tampil konsisten, bukan tak mungkin Die Roten kembali menjadi yang terbaik musim ini. Yuk, bisa yuk!
Target menjadi yang terbaik di Liga Champions memang tak mudah. Pelatih dengan sederet prestasi dan nama beken pernah gagal tanpa sebiji gelar pun. Tak percaya? Ini buktinya:
Â
Advertisement
Kenny Dalglish
Pemenang Piala Eropa tiga kali sebagai pemain, rekor manajerial Dalglish dalam kompetisi ini berjumlah enam pertandingan saat menukangi Newcastle United di akhir 1990-an. Dalglish lebih dikenang lantaran membawa Liverpool menggondol sejumlah penghargaan domestik pada akhir 1980-an.
Hanya saja, klub-klub Inggris dilarang bermain di Eropa pasca Tragedi Heysel. Dalglish tiba-tiba mengundurkan diri pada tahun 1991. Dia kembali sebagai pelatih dengan memenangkan Premier League bersama Blackburn pada 1994/1995.
Â
Mircea Lucescu
Ia menukangi sederet klub beken, tapi tak ada jaminan bagi Lucescu bisa memenangkan Liga Champions. Pencapaian terbaiknya hanya sampai perempat final.
Kala itu, ia menukangi Galatasaray dan Shakhtar Donetsk. Sejak 2020, pelatih asal Rumania berusia 77 tahun tersebut dipercaya membesut Dynamo Kiev dan bertahan di sana hingga kini.
Â
Advertisement
Massimiliano Allegri
Lemparan telur mewarnai penyambutan Allegri saat didapuk sebagai pelatih Juventus pada 2014. Mantan pelatih AC Milan itu bukan orang yang tepat bagi fans garis keras I Bianconeri. Oleh karena itulah dia disambut dengan murka.
Walau akhirnya memenangkan lima gelar Serie A, tapi Allegri selalu keok di Liga Champions. Sampai lima tahun masa kekuasaanya sebelum akhirnya dipecat, tak satu-pun trofi Liga Champions yang mampu dia bawa ke Turin.
Dua kegagalan di partai final, 2015 dan 2017, tak mampu menyelamatkan nasib Allegri dari tembakan pemecatan. Akan tetapi, pada 2021, Juventus memilih CLBK dengan juru taktik berusia 55 tahun itu.
Â
Arsene Wenger
Kenal dong siapa dia. Bagi fans Arsenal, tak ada pelatih sehebat Wenger. Pak Profesor membesut The Gunners sejak 1996 dan pada 2018 memutuskan pensiun.
Di bawah rezim Wenger, Meriam London menjelma menjadi satu di antara kekuatan menakutkan di Inggris. Namun, sayangnya, di Liga Champions, Wenger kurang begitu diperhitungkan.
Pada 2005/2006, Wenger punya kans besar menorehkan sejarah di kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa. Sial, di final, mereka kalah dari Barcelona. Pun begitu ketika melatih AS Monaco, Wenger tak bisa memenangkan Liga Champions.
Sumber: Fourfourtwo
Advertisement