Bola.com, Jakarta - Membela timnas biasanya menjadi impian besar setiap pemain sepak bola. Ada kebanggaan spesial ketika dipercaya memakai jersey kebanggaan tim nasional.
Mewakili negara menjadi puncak karier bagi para pemain sepak bola profesional. Itu bisa menjadi penghargaan atas kerja keras selama bertahun-tahun.
Baca Juga
Advertisement
Namun mantan bintang Arsenal, Manchester United, dan Chelsea termasuk di antara beberapa pemain terbaik yang tidak pernah mendapatkan cap internasional untuk negara mereka. Siapa sajakah mereka?
Berikut 9 bintang sepak bola profesional yang gagal masuk ke dalam timnas negaranya, satu di antaranya adalah Mikel Arteta.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Mikel Arteta
Mikel Arteta punya kualitas yang tidak perlu diragukan. Buktinya, dia kini dipercaya menangani Arsenal. Sebelumnya, dia juga pernah didapuk menjadi staf pelatih Pep Guardiola di Manchester City,
Kini saat menjadi manajer Arsenal, Arteta juga cemerlang berpeluang besar untuk menjuarai Premier League.
Saat menjadi pemain, Arteta juga sangat brilian sebagai gelandang. Akan tetapi, dia tidak pernah masuk ke dalam skema Timnas Spanyol hingga pensiun.
Advertisement
2. Paolo Di Canio
Mungkin ada dua hal yang tidak membantu Di Canio menembus Timnas Italia. Pertama, karena banyaknya talenta penyerang yang tersedia saat itu.
Alasan kedua, dia pernah terlibat beberapa insiden kontroversial. Tetap saja, para pencinta sepak bola tidak dapat meragukan bakat penyerang yang luar biasa ini.
3. Steve Bruce
Steve Bruce mencatatkan lebih dari 400 penampilan untuk Manchester United. Dia juga menyabet tiga gelar Liga Inggris, tiga trofi Piala FA, satu gelar Piala Winners, dan satu Piala Super Eropa.
Dengan banyaknya prestasi itu, sangat mengherankan jika dia tidak memiliki caps untuk Timnas Inggris. Bruce hanya mencatat satu penampilan untuk Timnas Inggris B.
Advertisement
4. John McGovern
Berbeda dengan era sekarang, sepak bola Skotlandia jauh lebih kuat pada tahun 1970-an dan 1980-an. Tetapi tampaknya tidak terbayangkanseorang pemain yang menjadi kapten Nottingham Forest saat menjuarai Piala Chammpions (kini Liga Champions) berturut-turut gagal tampil untuk negaranya.
Ya, McGovern adalah pemain yang sangat berjasa di Nottingham Forest, tetapi terlupakan di Timnas Inggris. Dia dibesarkan di Hartlepool setelah pindah dari Montrose pada usia tujuh tahun, dan mendapatkan Hall of Fame Sepak Bola Skotlandia pada 2018.
5. Carlo Cudicini
Cudicini adalah satu di antara beberapa penjaga gawang Italia yang tampil luar biasa di level klub, tetapi cukup malang di Azzurri. Kemalangan Cudicini karena Italia memiliki sejumlah penjaga gawang hebat misalnya saja Gianluigi Buffon, Gianluca Pagiluca, hingga Angelo Peruzzi.
Cudicini dianggap sebagai salah satu kiper terbaik di Premier League saat mengenakan jersey nomor 1 Chelsea pada awal 2000-an. Namun, dia hanya mentok mendapat panggilan untuk Timnas U-21 Italia.
Advertisement
6. Stefan Klos
Seperti Italia, Jerman juga terkenal memiliki stok berlimpah penjaga gawang hebat. Kesialan akhirnya jatuh kepada Stefan Klos salah satu penjaga gawang hebat yang tidak pernah dipanggil ke Timnas Jerman.
Menghabiskan delapan tahun di Borussia Dortmund dan Rangers, Klos memenangi 13 trofi utama, termasuk Liga Champions 1997. Sayangnya, dia harus puas dengan dua penampilan di tim Jerman U-23 karena kehadiran Oliver Kahn dan Andreas Kopke.
7. Steed Malbranque
Malbranque merupakan salah satu bintang populer di Premier League kala memperkuat Fulham, Tottenham Hotspur, dan Sunderland. Bahkan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, mengaku sangat menyukai permainannya.
Sang gelandang mendapat dua kali panggilan ke skuad Prancis dengan selisih waktu delapan tahun tetapi gagal masuk ke lapangan. Selain Prancis, dia juga sebenarnya mendapat tawaran untuk memperkuat Timnas Belgia.
Advertisement
8. Mario de Castro
De Castro bermain sepak bola profesional hanya selama lima tahun, mencetak 195 gol dalam 100 penampilan untuk Atletico Mineiro. Sang striker sebenarnya pernah sekali dipanggil ke skuad Brasil tetapi menolak kesempatan itu karena hanya akan menjadi cadangan Carvalho Leite dari Botafogo.
De Castro pensiun pada 1931 di usia 26 tahun setelah menjuarai Campeonato Mineiro. Kala itu Mineiro tertinggal 0-3 dan berbalik memenangi pertandingan saat mencetak empat gol di babak kedua atas Villa Nova.
9. Dario Hubner
Ayah Hubner adalah orang Jerman, tetapi sang striker selalu ingin mewakili negara kelahirannya yakni Italia. Meskipun mencetak lebih dari 250 gol liga, tetapi pertanyaan tentang klub kecil yang diperkuatnya serta sikapnya yang membuatnya gagal.
Apalagi saat itu Italia bergelimang striker hebat seperti Alessandro Del Piero, Francesco Totti dan Christian Vieri. Rekor Hubner sebagai pemain tertua yang finis sebagai pencetak gol terbanyak Serie A akhirnya terpatahkan pada 2015.
Sumber: Planet Football
Advertisement