Sukses


6 Fakta yang Tersaji Setelah Inter Milan Jungkalkan Benfica di Liga Champions

Bola.com, Manchester - Inter Milan berhasil membungkam Benfica pada laga leg pertama perempat final Liga Champions musim ini. Sejumlah fakta menarik tersaji selepas duel kedua tim.

Melawat ke markas Benfica di Estadio da Luz, Rabu (12/4/2023) dini hari WIB, I Nerazzurri memetik kemenangan dua gol tanpa balas. Sepasang gol Inter Milan dicetak Nicolo Barella (51') dan penalti Romelu Lukaku (82').

Sebelum laga dimulai, Inter Milan bukan tim yang diunggulkan. Selain karena faktor Benfica bermain di kandang, performa buruk Inter dalam enam laga terakhir jadi penyebabnya.

Namun, realitanya berkata lain. Inter Milan berhasil memecundangi Benfica dihadapan pendukungnya sendiri. Berikut ini kumpulan fakta menarik selepas duel Benfica versus Inter.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

Gol Terbanyak Nicolo Barella

Barella sukses membuka keunggulan Inter Milan pada menit ke-51. Dia menerima umpan silang Alessandro Bastoni dengan sundulan.

Bagi sang pemain, gol ini menjadi yang ketujuh pada musim ini. Nicolo Barella telah mencetak lima gol di Serie A dan dua di antaranya tercipta di Liga Champions.

Menurut Opta, pemain berusia 26 tahun tersebut mencapai rekor gol tertingginya dalam satu musim. Catatan terbaik sebelumnya Barella adalah enam gol pada musim 2017/2018.

 

3 dari 7 halaman

Bek yang Jago Ciptakan Assist

Pemberi assist di suatu tim biasanya bermain di posisi yang agak depan. Kalau tidak penyerang sayap ya para gelandang.

Bek pun bisa rajin memberi assist, asalkan posisinya di sayap, sehingga leluasa bergerak maju saat tim menyerang. Namun, Alessandro Bastoni jadi antitesis dari pernyataan itu.

Posisi Bastoni adalah bek tengah. Namun di Liga Champions, dia sudah menciptakan tiga assist. Menurut Squawka, itu adalah jumlah terbanyak dibandingkan para pemain Inter lainnya.

 

4 dari 7 halaman

Tiba-Tiba Melemah

Benfica pada musim ini sejatinya adalah salah satu tim terbaik di lima liga top Eropa. The Eagles tampil impresif di Liga Portugal, Liga Champions, dan seluruh pertandingan kandang.

Namun, Benfica tiba-tiba melemah dalam waktu singkat. Benfica baru saja memutus delapan laga tidak pernah kalah di Liga Champions musim ini.

Sebelum ditaklukkan I Nerazzurri, Benfica juga mengalami kekalahan pertama di Estadio da Luz. Kejadian itu terjadi saat mereka ditekuk 1-2 oleh FC Porto di Liga Portugal.

 

5 dari 7 halaman

Sulit Dibobol

Kemenangan 2-0 atas Benfica jadi catatan positif tersendiri bagi Inter Milan. Pada fase gugur Liga Champions musim ini, gawang Inter tidak kebobolan dalam tiga pertandingan terakhir.

Tiga laga tidak kebobolan itu memperpanjang rekor nirbobol Inter sejak musim 2021/2022. Tepat pada leg kedua 16 besar, Inter menaklukkan Liverpool 0-1. Sayangnya, Inter tersingkir karena kalah agregat 1-2.

Catatan Squawka menegaskan empat pertandingan beruntun tanpa kebobolan jadi rekor nirbobol terpanjang Inter pada fase gugur Liga Champions.

 

6 dari 7 halaman

Tren Minor yang Berakhir

Inter Milan sebetulnya punya memori kelam setiap berhadapan dengan tim asal Portugal. Opta mencatat kelemahan terbesar Inter adalah sulit mencetak gol dalam laga tandang.

Musim ini, Inter sudah berhadapan dengan dua wakil Portugal, Porto dan Benfica. Saat bertandang ke markas Porto pada 16 besar, laga berakhir imbang 0-0.

Nah, dengan kemenangan 2-0 di kandang Benfica, Inter Milan memutus tren minor. Terakhir kali Inter mencetak gol pada laga tandang melawan tim Portugal terjadi pada 2005 silam saat bertandang ke markas Porto.

 

7 dari 7 halaman

Perjalanan Benfica Terancam Kandas

Benfica jadi salah satu tim kuda hitam paling diperhitungkan di Liga Champions musim ini. Bagaimana tidak, Benfica lolos grup dengan torehan empat kemenangan dan dua imbang. Mereka juga tidak terkalahkan pada 16 besar.

Sebelum bertemu dengan Inter, Benfica mencatatkan empat kemenangan beruntun. Menurut Squawka, terakhir kali mencatatkan lima kemenangan beruntun di kompetisi Eropa terjadi pada musim 1989/1990. Pada musim yang sama, Benfica menembus final.

Sialnya, Benfica gagal menyamai rekor tersebut setelah kalah 0-2 dari Inter. Tidak urung memperpanjang rekor, tetapi perjalanan apik Benfica lolos ke semifinal Liga Champions terancam kandas.

Sumber: Opta, Squawka

Disadur dari: Bola.net (Abdi Rafi Akmal/Published: 12/04/2023)

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer