Bola.com, Jakarta - Final Piala Champions atau kini bernama Liga Champions 1960 dikenang sebagai salah satu puncak kejayaan Real Madrid. Tidak kurang dari 127.000 orang berdesakan di Hampden Park, kemudian disuguhi 10 gol saat Real Madrid mengalahkan Eintracht Frankfurt.
Memiliki Ferenc Puskas dan Alfredo Di Stefano, Los Blancos telah menjadi Los Galacticos saat itu. Pemain Real Madrid berdiri di dalam stadion dengan ditonton salah satu kerumunan terbesar yang pernah berkumpul untuk acara olahraga.
Baca Juga
Advertisement
Sepak bola adalah permainan yang berbeda saat itu. Kedua belah pihak memiliki skema yang sama yakni 3-2-4-1, kurang lebih mendekati formasi yang diciptakan oleh Herbert Chapman.
Real Madrid mencatat tingkat penyelesaian operan hanya 69 persen, sementara Frankfurt hanya 61 persen. Fakta tersebut menjadi bencana bagi Real Madrid jika dilihat dari kacamata sepak bola modern.
Lalu bagaimana permainan sepak bola di final Piala Champions 1960 itu yang ditandai dengan Real Madrid mendapatkan penalti konyol dan memenangi pertandingan? Mari simak ceritanya berikut ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Real Madrid Menang
Dari 10 gol yang tercipta di Hampden Park, Skotlandia, tujuh gol di antaranya datang dari Real Madrid, sedangkan Frankfurt melesakkan tiga gol. Alhasil Real Madrid menjadi juara setelah menang 7-3 pada laga ini.
Uniknya tujuh gol Real Madrid hanya dicetak dua pemain. Puskas menyumbangkan empat gol, adapun Di Stefano mengemas tiga gol. Sementara tiga gol Frankfurt dibukukan melalui brace Erwin Stein dan dilengkapi satu gol Richard Kress.
Advertisement
Tak Ada Kartu
Pada laga ini, belum ada kartu kuning maupun merah yang baru diperkenalkan pada Piala Dunia 1970. Fisik pun menjadi faktor utama lantaran wasit juga jarang memberikan tendangan bebas atau penalti.
"Di era modern, beberapa pelanggaran yang dilakukan dalam pertandingan ini memang terlihat sangat lunak," kata StatsBomb dalam retrospektif final 1960 mereka tahun 2020.
"Standar untuk apa yang dianggap sebagai penghalang jelas jauh lebih rendah pada saat itu," lanjutnya.
Real Madrid Dapat Penalti Konyol
Tetapi pada laga itu, Real Madrid mendapatkan penalti sebelum menit ke-60. Banyak yang meragukan sahnya penalti tersebut lantaran kapten Frankfurt, Hans Weilbacher, nyaris tidak menyentuh Francisco Gento saat memotong pemain yang sedang menggiring bola itu.
Memang, jika ada kontak, itu di luar kotak penalti. Gento bahkan tidak jatuh ke tanah. Bahkan, dia sepertinya hampir tidak mengajukan banding sebelum Francisco Gento memutuskan untuk berkonsultasi dengan hakim garisnya dan menunjuk titik penalti.
Advertisement
Bisa Picu Perdebatan
Jika penalti itu terjadi pada hari ini kemungkinan memicu gelombang pro kontra di seluruh Eropa bahkan dunia. Mungkin karena malu-malu tentang bagaimana hukuman itu terjadi, Madrid menghilangkan insiden itu dari reel sorotan YouTube mereka.
Ini adalah keputusan yang sangat menggelikan dan memalukan. Bisa dibilang ini adalah sedikit lebih dari sekadar renungan dari salah satu pertandingan paling terkenal dalam sejarah.
Sumber: PlanetFootball