Bola.com, Jakarta - Ada peluang pertandingan Liga Champions digelar di luar Eropa. Kabar itu muncul setelah Presiden UEFA, Aleksander Ceferin membuka pintu adanya kesempatan tersebut.
Orang nomor satu di federasi sepak bola Eropa itu baru-baru ini mengatakan bahwa ada kans cukup besar menggelar pertandingan Liga Champions, khususnya partai final di wilayah lain luar benua biru.
Baca Juga
Advertisement
Peluang memainkan pertandingannya baru bisa terwujud pada edisi 2026 mendatang. Sebab venue tiga final hingga 2025 sudah ditentukan.
Final Liga Champions musim 2022/2023 ini akan dimainkan di Istanbul. Musim 2023/2024 di London, dan musim berikutnya di Munchen.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mulai Dibahas
Dalam wawancaranya kepada Man in Blazers, Aleksander Cederin membahas masa depan kompetisi tertinggi antarklub Eropa. Pihaknya melihat Amerika Serikat sebagai pasar yang potensial.
"Itu mungkin. Kami mulai membicarakannya, Final tahun ini di Istanbul, tahun depan di London, dan berikutnya di Munchen. Dan setelah itu mari kita lihat,” terang Ceferin dilansir dari Marca.
Advertisement
Menjanjikan
Animo penonton sepak bola di Amerika Serikat menunjukkan angka yang besar. Di negeri Paman Sam, olahraga sepak bola mulai menunjukkan popularitas yang tidak kalah dari basket atau Baseball.
"Orang Amerika memiliki memiliki kriteria itu. Jadi mereka akan mengikuti sepak bola Eropa sebagaimana pecinta bola basket di Eropa mengikuti NBA," kata Ceferin.
“Ini adalah pasar yang menjanjikan untuk masa depan yang sangat penting.”
Animo Tinggi
Aleksander Ceferin menambahkan bahwa Amerika Serikat akan menjadi pangsa pasar yang besar bagi sepak bola Eropa. Bahkan ia menyebut bahwa sponsor dari wilayah Amerika jauh lebih menjanjikan karena tingginya animo penikmat sepak bola.
“Yang mengejutkan saya sebenarnya adalah final Euro 2020. Ditonton oleh lebih banyak orang di Amerika Serikat daripada Final NBA,” tuturnya.
“Kemudian 30 pertandingan Euro, setiap penonton pertandingan adalah penonton Super Bowl. Jadi saya pikir kami melakukannya dengan baik,” jelas Ceferin
Sumber: Marca
Advertisement