Bola.com, Jakarta - Inter Milan menang tipis atas Juventus di leg kedua semifinal Coppa Italia 2022/2023 di Giuseppe Meazza, Kamis (27/04/2023) dini hari WIB.
Pertandingan berlangsung dengan cukup intens. Baik Inter Milan maupun Juventus bermain agresif demi meraih kemenangan.
Advertisement
Sejumlah peluang tercipta di pertandingan ini. Akan tetapi, cuma satu gol saja yang bisa dihasilkan yakni melalui Federico Dimarco.
Hasil ini membuat Inter Milan masuk ke final Coppa Italia 2022/2023 dengan keunggulan agregat 2-1. Mereka kini tinggal menunggu pemenang laga Fiorentina vs Cremonese.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Allegri Main Aman
Atmosfir Stadio Giuseppe Meazza sudah penuh sesak. Sementara kedua tim harus mencetak gol untuk lolos setelah bermain imbang 1-1 di leg pertama, Massimiliano Allegri memilih menerapkan taktik konservatif, dengan Angel Di Maria dan Federico Chiesa dikerahkan sebagai satu-satunya penyerang mereka.
Sebaliknya, Inter tampak bersemangat untuk memenangi pertandingan di depan para pendukung mereka yang bergemuruh. Gol pembuka mereka di menit ke-15 tampaknya merupakan konsekuensi logis dari pendekatan kedua tim terhadap permainan.
Di Maria adalah satu-satunya pemain yang menunjukkan kilasan inspirasi dari tim tamu, tetapi sangat sedikit dukungan dari rekan setimnya. Juventus pun harus dihukum dengan taktik Allegri yang 'sudah ditebak' sejak awal laga.
Advertisement
Ada Perubahan, Tetapi Tak Cukup buat Juventus
Massimiliano Allegri sudah membuat beberapa perubahan agar performa buruk babak pertama tak terulang pada interval kedua. Ia memutuskan untuk memasukkan Arkadiusz Milik dengan harapan penyelesaian akhir bisa lebih tajam.
Inter Milan, di sisi lain, tidak banyak melakukan banyak serangan berbahaya pada babak kedua, dan Juve masih bisa berharap untuk menyamakan kedudukan. Akan tetapi, setiap peluang yang didapat masih bisa dihalau oleh barisan pertahanan Inter.
Memasuki 10 menit jelang babak kedua berakhir, gawang Andre Onana dibombardir Juventus, mulai dari Leandro Paredes hingga Paul Pogba, terlihat mampu menginspirasi tim mereka. Chiesa dan Milik, biar bagaimanapun, gagal membobol pertahanan Onana.
Terlalu 'Ngerem'
Bek Juventus, Leonardo Bonucci, juga tidak sungkan menyebut ada kesalahan taktik dan strategi pada babak pertama. Ia merasa timnya terlalu ngerem sehingga cenderung bertahan dan terkesan emoh menyerang.
"Kami memulai laga dengan menagktifkan rem tangan, kemudian kebobolan gol yang sebetulnya dapat kami hindari. Kami lalu berjuang untuk mencetak gol. Sayangnya, begitulah yang terjadi, kami perlu membuka lembaran baru dan memberikan lebih banyak dalam setiap aspek, dari teknik hingga karakter," kata Bonucci.
Eksperimen menggunakan Federico Chiesa sebagai False 9 dengan absennya Dusan Vlahovic dan Moise Kean yang cedera juga gagal, terutama dengan pendekatan bola panjang.
"Kami seharusnya melakukannya dengan lebih baik dengan bola dan beberapa ide yang sulit kami terapkan, sementara Inter melakukan tekanan tinggi dan terkadang kami dipaksa untuk memainkan bola panjang. Dengan Chiesa sebagai titik tumpu di depan, akan lebih sulit untuk menahan bola."
Advertisement